Kamis, 28 November 2013

Materi PMMP Lengkap

PENGEMBANGAN MATERI METODE PENILAIAN
(PMMP)

Konsep Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi

Pengukuran adalah membandingkan obyek ukur dengan alat ukur. Dalam pengukuran menghasilkan angka/skor (kuantitas). Penilaian adalah pemaknaan dari hasil pengukuran (kualitas).

Evaluasi adalah keputusan yang diambil dari hasil pengukuran dan penilaian. Misalnya; Sahroni mendapatkan nilai ”75” (pengukuran), berarti ”B+/baik sekali” (penilaian) hasilnya ”Lulus” (evaluasi).

Dalam pembuatan soal harus dilihat dulu indikator pencapaian, misalnya;
“siswa mampu melafadzkan niat sholat fardhu dengan benar”,
“siswa mampu menyebutkan jumlah rakaat masing-masing sholat fardhu”.

Tujuan, Fungsi, dan prinsip Evaluasi

Secara umum tujuan Evaluasi adalah mendapatkan gambaran secara utuh pencapaian suatu progam. Fungsi evaluasi adalah memberikan pertimbangan dalam rangka membuat keputusan.

Prinsip evaluasi;
Obyektif, dan Adil.
Kontinuitas (berkesinambungan).
Komprehensif (luas/menyeluruh)
Context (need assessment), Input, Proses, Product, Out came (dampak yang ditimbulkan dari product).
Kooporatif, yaitu kerjasama antara evauan dengan evaluator.
Praktis,
Akuntable, yaitu dapat dipertanggungjawabkan.
Teknis Evaluasi
Teknis evaluasi Ada 2, yaitu;
Tes, misalnya 1+1 = 2. ciri-cirinya;
waktunya terbatas,
sifatnya mengikat, dan memaksa
Item jawabanya ada benar, dan salah karena ada jawaban
Non Tes, misalnya; bagaimana pendapat/sikap anda tentang ini. ciri-cirinya;
waktunya fleksibel/kondisional,
sifatnya mana suka.
Tidak ada benar salah, yaitu kecenderungan karena tidak ada kunci jawabanya.
Dalam sebuah penelitian bisa diukur dengan 2 teknis, misalnya pengaruh hasil belajar dengan minat siswa. Hasil belajardinilai dengan Tes, sedangkan minat siswa bisa diukur dengan Non Tes.

Prinsip Tes

Prinsip tes antara lain;
Valid; tes yang dengan tepat bisa mengukur apa yang diukur. Misalnya tentang indikator pencapaian;
Siswa dapat mengetahui pengertian sholat
Siswa dapat menyebutkan hal-hal yang membatalkan sholat
Siswa dapat melakukan gerakan dan bacaan sholat dengan baik dan benar.
Reliabel; tetep dan dapat dipercaya. Manakala sebuah tes itu menggunakan instrumen yang sama, responden sama, waktu yang berbeda, dan hasil yang relatif sama dengan catatan selama antara tes I dengan tes berikutnya tidak ada perlakuan atau responden tetap.
Fair; tidak merugian. Dalam hal ini ada nilai;
Honesty (kejujuran), sebuah tes harus ada beberapa kliteria;
Tingkat kesukaran soal harus sama dengan kemampuan siswa,
Soal tidak boleh menjebak (mempunyai makna ganda), misalnya; nabi Muhammad lahir pada tahun? (gajah/571M).
Materi yang diujikan sesuai dengan jenis tes dan bentuk soal yang digunakan. Misalnya siswa dapat mengetahui wudhu dengan baik, maka bisa dilakukan dengan praktek.
Menetapkan penskoran yang tepat. Misalnya jawaban benar, logis, ada contohnya, dan tulisan bagus (total skor 20).
Seimbang, mengandung beberapa kliteria, diantaranya;
Materi yang diujikan sama dengan materi yang diajarkan.
Semakin banyak materinya, semakin banyak soalnya.
Waktu untuk mengerjakan soal sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan
Mengurutkan dari soal yang mudah kepada soal yang sukar,
Mengurutkan level kognitif dari yan rendah ke yang tinggi, yaitu; pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Tidak mungkin ada pemahaman tanpa pengetahuan.
Mengurutkan/mengelompokkan jenis soal. Misalnya pilihan ganda dengan pilihan ganda, esai dengan esai.
Organisasi,
Jelas petunjuk dan perintahnya. Misalnya sebutkan, atau deskripsikan.
Urutan materi tes sesuai dengan urutan materi yang diajarkan. Misalnya dari wudhu, sholat wajib, sholat sunah, baru puasa. Dimaksut menjaga logika pemikiran anak
Layout harus jelas dan bisa dibaca. Misalnya untuk anak menggunakan font yang lebih besar, dimaksud agar anak mudah membacanya. Bahasa yang digunakan harus lugas, jelas, dan tidak terlalu terbelit-belit.
Transparan, apa yang diujikan, tugasnya dan jelas aturan pensekorannya.
Autentik, artinya murni atau asli hasil kerja siswa, hasil yang nyata atau real.

PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES

Langkah-langkahnya;
Menetapkan tujuan tes, untuk mengetahui pencapaian seberapa jauh penguasaan materi yang baru diajarkan.
Analisis kurikulum, untuk melakukan pembobotan pada jumlah jam pertemuannya.
Analisis bahan ajar, yaitu untuk melakukan pembobotan pada jumlah halaman, atau banyaknya materi.
Menyusun kisi-kisi, untuk menjamin butir-butir soal mencakup keseluruhan materi secara profesional.
Menulis TIK operasional. Misalnya;
siswa mengetahui niat wudhu. Soalnya berupa melengkapi lafadz niat wudhu.
Siswa dapat mengetahui syarat wudhu. Soalnya berupa siswa diminta memilih yang termasuk syarat wudhu dari soal yang diberikan
Menulis soal, ada beberapa hal;
Soal harus valid
Soal harus bisa dikerjaka satu kemampuan spesifik. Bukan soal yang borongan.
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Usahakan menghindari kesalahan tulisan atau pengetikan.
Harus jelas petunjuk pengerjaanya
Melakukan validasi konsep, atau telaah butir soal.
Validitas konten, yaitu lebih menekankan kesesuaian soal dengan isinya
Validitas konstruksi, yaitu seberapa jauh soal dapat mengukur indikator.
Validitas wajah, merupakan ketepatan kewajahan atau redaksional
noNo butirValiditas kontenValiditas konstruksiValiditas wajahSaran-saran11VVX-
Revisi soal berdasarkan saran-saran dari validasi konsep
Reproduksi soal, yaitu memproduksi ulang  soal-soal
Try out, digunakan untuk menilai instrumen bukan mengisi rapot
Analisis data hasil try out
Data diskrit

rit = Data kosterial antara skor butir nilai i dengan t
µi = rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir nomor i
µt = rata-rata total semua responden
T = standar devisiasi semua responden
p = proporsi jawaban benar untuk butir i
q = proporti jawaban salah untuk butir i
Revisi soal berdasarkan validasi empirik
Merakit soal menjadi satu instrumen tes yang siap pakai.

Selasa, 26 November 2013

Pengaruh metode dalam pengajaran PAI

PENGARUH METODE DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendahuluan
Metode mengajar memegang peranan penting dalam mencapai tujuan atau keberhasilan pengajaran. Seorang guru akan berhasil dalam tugas mengajar, bila dengan metode atau teknik yang digunakannya ia mampu memotivasi serta memancing daya dan gairah belajar murid-muridnya.
Dalam mengajar guru harus mengetahui tentang kriteria dalam menggunakan metode mengajar sehingga ia akan lebih mudah dalam memilih metode. Pemilihan metode mengajar ini disesuaikan dengan bahan pelajaran, situasi dan kondisi dan lainnya. Seorang guru yang menggunakan metode mengajar secara bervariasi hendaknya dapat mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam belajar, sehingga siswa tersebut lebih mudah memahami pelajaran tersebut
Menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany dalam Falsafah Tarbiyah Al-Islamiyah mengungkapkan bahwa guru yang berjaya adalah yang menjadikan metode dan teknik pengajarannya sebagai pendorong bagi kegiatan murid-muridnya, dan menjadi penggerak bagi motivasi-motivasi dan kekuatan pengajaran yang terpendam pada diri murid-muridnya.
Dengan demikian metode pengajaran bersifat dinamis, agar dapat memilih dan memakai metode yang tepat, harus selalu di adakan penelitian dan evaluasi secara terus menerus. Melihat hal yang semacam ini, pemakalah mempunyai permasalahan mengenai metode pengajaran bila diterapkan dalam pengajaran pendidikan agama islam.

Pembahasan
Beberapa metode pengajaran yang dimungkinkan dapat dipergunakan dalam pengajaran agama Islam yaitu : Metode ceramah, metode diskusi, metode resitasi (pemberian tugas), metode demonstrasi, metode kerja kelompok, metode sosiodrama, metode tanya jawab dan metode proyek. Beberapa metode tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan.
Metode yang sering digunakan dalam penyampaian materi pendidikan agama Islam antara lain:

Metode Ceramah
Metode ceramah ialah cara mengajar dengan penuturan secara lisan tentang suatu bahan pelajaran yang telah ditetapkan dan dapat menggunakan alat-alat pembantu seperti gambar, potret, barang tiruan, film dan sebagainya. Guru dalam metode ceramah menjadi sentral pengajaran. Karena aktifitas ditekankan pada guru, maka guru harus mampu memilih kata-kata sedemikian rupa sehingga dengan suara yang cukup terang dapat dimengerti dan menarik perhatian siswa.
Metode ceramah ini banyak digunakan oleh para Rasul dalam menyampaikan dakwahnya. Hal ini dapat kita lihat misalnya sebelum Nabi Musa as. Menjalankan misi dakwahnya, beliau berdo’a sebagaimana dalam surat Thaha ayat 25-28.
Yang Artinya : “Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku. Dan mudahkanlah untukku urusanku. Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Supaya mereka mengerti perkataanku “ (Q.S.Thaha : 25-28)
Keunggulan metode ceramah dalam pengajaran pendidikan agama islam
Suasana kelas berjalan dengan tenang karena peserta didik melakukan aktifitas yang sama, sehingga pendidik dapat mengawasinya sekaligus. Misalnya mengkisahkan sejarah masuknya islam ke turki. Semua pesertadidik akan memperhatikan cerita tersebut, sehingga bagi pendidik akan mudah untuk mengawasinya.
Tidak membutuhkan tenaga banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat peserta didik dapat menerima pelajaran sekaligus. Metode ceramah dalam pengajaran pendidikan agama islam, akan lebih menghemat tenaga dan waktu.
Pelajaran dapat dilaksanakan dengat cepat, karena dengan waktu yang singkat dapat diuraikan bahan yang banyak.
Organisasi kelas sangat sederhana karena tidak membutuhkan alat-alat yang begitu banyak. Hanya cukup dengan berceramah di depan kelas, atau menggunakan pengeras suara bila dibutuhkan.
Kelemahan metode ceramah dalam pengajaran pendidikan agama islam
Guru tidak dapat mendapatkan kepastian daya serap siswa terhadap materi pelajaran. Hal ini disebabkan tingkat kecerdasan peserta didik yang berbeda.
Dalam diri murid kemungkinan dapat berbentuk konsep-konsep lain dari kata-kata yang dimaksudkan, karena pemahaman yang berbeda akan menimbulkan arti yang berbeda pula. Misalnya dalam pelajaran fiqih, bahwa malu adalah sebagian dari pada iman. Bagi peserta didik terkadang memahami bahwa malu untuk keluar rumah, atau malu untuk bertanya ketika ada suatu materi yang kurang paham.
Murid cenderung pasif, sehingga sulit mengembangkan kecakapan guna mengeluarkan pendapatnya sendiri.
Murid sukar mengkonsentrasikan perhatian.

Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah menyampaikan bahan pelajaran dengan jalan guru bertanya dan siswa menjawab pertanyaan guru. Pada umumnya metode ini sebagai selingan dalam proses belajar mengajar, dalam metode ini paling tidak ada dua hikmah, yaitu :
Memberikan kesempatan bertanya yang mengandung latihan keberanian bertanya.
Melalui ceramah biasanya siswa kurang mencurahkan perhatiannya, tetapi mereka akan berhati-hati terhadap pelajaran yang diajarkan melalui metode tanya jawab sebab sewaktu-waktu mereka akan mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru kepadanya.
Sebagai salah satu teknik untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan demikian terbuka pintu jalur dua arah yaitu dari guru kepada siswa dan sebaliknya.
Metode tanya jawab adalah salah satu teknik untuk mengajar yang dapat membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam metode ceramah. Guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana siswa dapat mengerti dan dapat mengemukakan apa yang telah diceramahkan.
Metode tanya jawab dapat dipakai oleh guru untuk menetapkan secara umum apakah siswa yang mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan sudah dapat memahami materi pelajaran yang telah dipelajari. Metode tanya jawab mempunyai peranan sangat penting dalam proses belajar mengajar, pertanyaan yang tersusun teratur dan terarah dengan teknik pengajaran yang tepat akan dapat;
Meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar
Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu bagi murid terhadap masalah yang diberikan.
Mengembangkan pola berfikir dan belajar lebih aktif bagi murid.
Menentukan perhatian bagi murid terhadap masalah yang sudah dibahas.
Dengan melaksanakan metode tanya jawab, pertanyaan dapat diajukan oleh guru atau siswa, dengan kata lain guru bertanya siswa menjawab dan siswa bertanya guru menjawab. Metode tanya jawab mempunyai kelebihan dan kelemahan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Drs. Mansyur dalam buku Metodologi Pendidikan Agama, kelebihan metode tanya jawab yaitu:
Guru dengan segera dapat mengetahui materi pelajaran yang belum dikuasai oleh murid.
Baik sekali untuk melatih murid agar berani mengembangkan pendapatnya dengan lisan secara teratur.
Murid dapat menanyakan langsung kepada guru tentang bahan pelajaran yang sulit dikuasai
Suasana kelas akan hidup, karena aktif berpikir dan menyampaikan pikirannya dengan berbicara dan murid bertanya atau memberikan penjelasan.
Adapun kelemahan metode tanya jawab antara lain sebagai berikut :
Waktu yang dipergunakan kadang-kadang tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh, karena jika terjadi perbedaan pendapat akan lama menyelesaikannya.
Bisa menimbulkan penyimpangan pokok bahasan bila terjadi jawaban yang menarik perhatian tetapi bukan merupakan sasaran yang menjadi tujuan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dari beberapa aspek tidak menggambarkan keseluruhan.

Metode Diskusi
Diskusi yaitu metode pengajaran melalui kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Dengan metode ini diharapkan keaktifan, kearifan serta kemampuan peserta didik dalam bertanya, komentar, saran serta jawaban yang dibawah koordinasi pengawasan pendidik melalui proses belajar mengajar guna mencapai tujuannya
Dalam ajaran Islam banyak menunjukkan pentingnya metode diskusi dipergunakan dalam pendidikan agama sebagaimana Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 159 yang Artinya : “ ... dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu ....“ (Q.S.Ali Imran: 159)
Keunggulan metode diskusi dalam pengajaran pendidikan agama islam
Suasana kelas akan hidup, sebab peserta didik mengarahkan pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan
Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti toleransi, demokratis, kritis, berfikir sistematis, sabar dan sebagainya
Kesimpulan-kesimpulan diskusi mudah dipahami peserta didik, karena mereka mengikuti proses berfikir sebelum pada kesimpulan
Melatih peserta didik untuk berfikir matang sebelum mengemukakan pikiran atau pendapatnya kepada umum.
Kelemahan metode diskusi dalam pembelajaran pendidikan agama isla
Sering terdapat sebagian peserta didik tidak aktif
Sulit menduga hasil yang akan dicapai karena waktunya terlampau banyak
Sering sebagai adu kemampuan dan pelampiasan emosi personal atau kelompok, bila pendidik kurang menguasai masalahnya.

Metode Pemberian Tugas ( Resitasi )
Metode pemberian tugas yaitu cara mengajar yang dicirikan oleh adanya kegiatan perencanaan antara siswa dengan guru mengenai suatu persoalan atau problema yang harus diselesaikan dan dikuasai oleh peserta didik dengan jangka waktu tertentu yang disepakati bersama antara peserta didik dengan pendidik.
Keunggulan metode penugasan dalam pengajaran pendidikan agama islam
Metode penugasan dalam pengajaran pendidikan agama islam mempunyai kelebihan, yaitu :
Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri. Karena pada hakekatnya pemberian tugas merupakan sebuah tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh peserta didik.
Baik sekali untuk mengisi waktu yang luang dengan masalah yang konstruktif. Karena pemberian tugas tidak harus melibatkan secara aktif pengawasan seorang guru dalam pelaksanaanya.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dan bekerja dalam suasana yang merdeka dan demokratis.
Membiasakan siswa untuk belajar meskipun tanpa pengawasan.
Kelemahan metode penugasan, yaitu :
Sering tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa dikerjakan oleh orang lain sehingga siswa tidak tahu menahu tentang tugas tersebut.
Apabila tugas tugas terlalu sering diberikan, ketenangan mental mereka akan terganggu. Hal ini pemberian tugas yang sering, akan menjadi beban dan menjadi momok yang menakutkan bagi peserta didik.
Sukar memberikan tugas yang memenuhi dan sesuai dengan perbedaan masing-masing individu. Kerena pada dasarnya karakteristik peserta didik terhadap pelajaran itu berbeda.
Sering sekali siswa menyalin atau meniru pekerjaan teman-temannya tanpa belajar.

Metode Demontrasi
Metode demonstrasi yaitu suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal digantikan dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau benda. Metode ini digunakan bila ingin memperlihatkan bagaimana sesuatu harus terjadi dengan cara yang paling baik.
Kelebihan metode demontrasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam
Membantu siswa untuk memahami dengan jelas suatu proses dengan penuh perhatian. Pada hakekatnya yang ditekankan dalam metode ini tidak hanya teori, tetapi juga praktek. Oleh karena itu tingkat pemahaman peserta didik tidak hanya terpusat pada teori saja, melainkan praktek.
Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
Menghindari verbalisme
Memberikan keterampilan tertentu.
Kelemahan metode demontrasi dalam pendidikan agama islam
Ada beberapa kelemahan metode demontrasi dalam pengajaran pendidikan agama islam, diantaranya;
Membutuhkan waktu yang cukup banyak, sehingga mata pelajaran yang lain kemungkinan bisa terganggu
Tidak efektif bila terbatasnya sarana
Terlalu sering mengadakan bisa menghalangi proses berfikir dengan gaya abstraksinya
Sukar dilaksanakan bila peserta didik tidak hadir sebagian.
Metode ini sering digunakan pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dalam menerangkan atau menjelaskan tentang cara mengerjakan suatu ibadah seperti shalat, berwudhu, haji dan sebagainya

Kesimpulan
Metode Ceramah
Keunggulan metode ceramah dalam pengajaran pendidikan agama islam
Pendidik dapat mengawasinya sekaligus.
Tidak membutuhkan tenaga banyak dan waktu yang lama
Pelajaran dapat dilaksanakan dengat cepat,
Organisasi kelas sangat sederhana
Kelemahan metode ceramah dalam pengajaran pendidikan agama islam
Guru tidak dapat mendapatkan kepastian daya serap siswa terhadap materi
Dalam diri murid kemungkinan dapat berbentuk konsep-konsep.
Murid cenderung pasif,
Murid sukar mengkonsentrasikan perhatian.
Metode Tanya Jawab
Kelebihan metode tanya jawab yaitu:
Guru dapat mengetahui materi pelajaran yang belum dikuasai oleh murid.
Baik sekali untuk melatih murid agar berani
Murid dapat menanyakan langsung kepada guru
Suasana kelas akan hidup,
Adapun kelemahan metode tanya jawab antara lain sebagai berikut :
Waktu yang dipergunakan tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh
Bisa menimbulkan penyimpangan pokok bahasan
Pertanyaan-pertanyaan tidak menggambarkan keseluruhan.
Metode Diskusi
Keunggulan metode diskusi dalam pengajaran pendidikan agama islam
Suasana kelas akan hidup,
Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu
Kesimpulan-kesimpulan diskusi mudah dipahami peserta didik
Melatih peserta didik untuk berfikir matang
Kelemahan metode diskusi dalam pembelajaran pendidikan agama isla
Sering terdapat sebagian peserta didik tidak aktif
Sulit menduga hasil yang akan dicapai karena waktunya terlampau banyak
Sering sebagai adu kemampuan dan pelampiasan emosi personal atau kelompok, bila pendidik kurang menguasai masalahnya.
Metode Pemberian Tugas ( Resitasi )
Keunggulan metode penugasan dalam pengajaran pendidikan agama islam
Siswa berkesempatan bertanggung jawab dan berdiri sendiri
Baik sekali untuk mengisi waktu.
Belajar dan bekerja dalam suasana yang merdeka dan demokratis.
Membiasakan siswa untuk belajar meskipun tanpa pengawasan.
Kelemahan metode penugasan, yaitu :
Tugas dikerjakan oleh orang lain
Ketenangan mental mereka akan terganggu
Sukar memberikan tugas
Sering sekali siswa menyalin atau meniru pekerjaan teman-temannya
Metode Demontrasi
Kelebihan metode demontrasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam
Membantu siswa untuk memahami dengan jelas
Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
Menghindari verbalisme
Memberikan keterampilan tertentu.
Kelemahan metode demontrasi dalam pendidikan agama islam
Membutuhkan waktu yang cukup banyak
Tidak efektif bila terbatasnya sarana
Menghalangi proses berfikir
Sukar dilaksanakan bila peserta didik tidak hadir sebagian.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Alimpandie, Imansyah. 2004. Didaktik Metodik. Surabaya: Usaha Nasional, tt.
Gulo, W. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo
Nizar, Syamsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis, Dan Praktis. Jakarta: Ciputat Press
Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001

Sabtu, 23 November 2013

Tugas MID bapak Fatah

Tugas MID semester V bp ahmad fatah

1. Wawancara, dengan ketentuan sebagai berikut;
- lakukan wawancara kepada salah satu pendidik pada salah satu mapel PAI bebas (semua jenjang)
- tema wawancara tentang problematika dalam perencanaan pengajaran
- format penulisan:

Hari:
Tanggal:
Narasumber:
Lokasi:
Jam:
Pertanyaan:
Jawaban:

Penulisan 4 halaman kertas A4, sepasi 1,5 times new roman 12.

2. Analisis hasil wawancara berisi pandangan penulis atau pakar tentang keseluruhan hasil wawancara. 2 halaman saja.

deat line 14 Desember 2013.

Selasa, 19 November 2013

kelompok ushul Fiqih

Kelompok Usul Fiqih

Ihtihsan

Uswatun Hasanah,
Siti Mar’atus sy,
M Sholikul Huda,
Habib umar,

Maslahat mursalah

Imam Sahroni,
Fika NN,
Muslihatin,
Sugiati,

Istishab

Dwi Nofika S,
Nur Sholihah,
Jasmiatun,
Suharno,
Istiqomi’atin

Syadadul dari’ah

Supriyadi,
Ana Lati J,
Nurhalimah,
Sulistiyani

Madhab sashohabi

Ah Sutiyanto,
Mas’amah,
Nursahid,
Umi Shodriyah

‘Urf

Ah Syaifudin,
M Faisol Sujadi,
Rofiatun,
Zaenul Wafa,

Syara’ min qoblina

Ah Yasin,
M Ridwan,
Siti Inaroh,
Zuliana NA

Pati, 5 Oktober 2013
Dosen pengampu; Yusuf Fatoni, Mag


Kamus Hidupku

Kelompok perencanaan

PERENCANAAN SISTEM PAI

“DAFTAR KELOMPOK”

Kelompok 1
M Sholikul Huda
Istiqomiatin
Ah Sutiyanto

Kelompok 2
Muslihati
Ah Syaifudin
Ana LJ

Kelompok 3
Ah yasin
Nur Sholihah
Uswatun HS

Kelompok 4
Dwi NS
Nur Halimah
Zaenul Wafa

Kelompok 5
Fika NN
Nur Sahid
Zuliana NA

Kelompok 6
Habib Umar
Rofiatun
Umi Sd

Kelompok 7
Imam S
Siti Inaroh
Sulistiyani

Kelompok 8
Jasmiatun
Siti Mar’atus Sy
Suharno

Kelompok 9
Khoirul A
Sugiati
M Ridwan

Kelompok 10
Masamah
Muh Faisol S
Supriyadi
Agus tiyono (113212)

Kelompok perencanaan sistem PAI

DAFTAR KELOMPOK PERENCANAAN SISTEM PAI

1, Konsep dasar perencanaan pengajaran I
M Sholikul Huda
Istiqomiatin
Ah Sutiyanto

6, Relevansi metode mengajar dalam perencanaan pembelajaran
Habib Umar
Rofiatun
Umi Sodriyah

2, Konsep dasar perencanaan pengajaran II
Muslihatin
Ah Syaifudin
Ana LJ

7, Progam mengajar guru
Imam Sahroni
Siti Inaroh
Sulistiyani

3, Pendekatan sistem dalam perencanaan pengajaran
Ah yasin
Nur Sholihah
Uswatun HS

8, Pengembangan silabus
Jasmiatun
Siti Mar’atus Sy
Suharno

4, Model-model perencanaan pengajaran
Dwi Nofika S
Nur Halimah
Zaenul Wafa

9, Penyusunan RPP
Khoirul Anwar
Sugiati
M Ridwan

5, Perencanaan tujuan, materi, sumber dan media pengajaran
Fika NN
Nur Sahid
Zuliana Nur A

10, Penilaian berbasis kelas
Mas’amah
Muh Faisol S
Supriyadi
Agus Tiyono

Pati, 21 September 2013
Dosen Pengampu: Ahmad Fatah, M. S. I




Kamus Hidupku

Kelompok Metodologi PAI

METODOLOGI PAI
Pengertian metode pembelajaran PAI (kedudukan dan urgensi metode)Muslihatin
Fika niken
Istiqomi’atin
Uswatun Hasanah (112264)Pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran (Persamaan, perbedaan, kelebihan dan kekurangan)Nursahid
A Yasin
Umi ShodriyahMenentukan metode pembelajaran PAI yang baik dan tepatSugiati
Supriyadi
NurhalimahAplikasi metode pembelajaran PAI secara umum di kelasM Sholikul huda
Rofiatun
Siti InarohMetode pembelajaran dan pengaruhnya dalam pembelajaran PAIAhmad sutiyanto
Suharno
Zuliana NAAplikasi metode mind mapping, problem solving, dan proyek dalam pembelajaran PAI (kelebihan dan kelemahan)Z Wafa
Dwi Nofika
Siti Maratus Sy
Nur Hayati (110126)Metode quantum teaching :Prinsip, teknik (Kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran PAI)Nur sholihah
Khoirul Anwar
Uswatun HasanahMetode karya wisata, discovery, dan team teaching (Kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran PAI)Ana LJ
I Sahroni
Jumiatun (112252)
M faisol SMetode demonstrasi, eksperimen, dan resitasi (Kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran PAI)M Ridwan
Ah Syaifuddin
Mas’amah
Futtu Harisa HW (113217)Aplikasi metode pembelajaran berbasis ICT/TIK dalam pembelajaran PAI (Kelebihan dan kekurangan)Habib Umar
Sulistiyani
Jasmiatun
KAMUS HIDUPKU (kamus 1001 cerita)

Pati, 29 September 2013
Dosen Pengampu; Solhan, MSI

Tentang hebatnya mengaji

Tentang hebatnya mengaji Ilmu Agama laksana air hujan menembus bumi, orang alim yang mengamalkan ilmunya laksana bumi yang subur. Orang yang...