Senin, 27 Juni 2016

Upaya meningkatkan peranan Wanita

Upaya peningkatan peranan wanita ditujukan untuk meningkatkan kedudukan dan peranannya :
Sebagai pribadi yang mandiri, yang perlu mengembangkan dirinya agar dapat berperan aktif dalam pembangunan dan menjawab tantangan kemajuan yang dibawa oleh pembangunan.
Sebagai istri dan ibu, bersama-sama suami/bapak bertanggung jawab atas kesejahteraan, kebahagiaan keluarga dan pembinaan generasi muda yang berkualitas dalam arti sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, cerdas, berbudi luhur, berkepribadian kuat, mandiri, kreatif, mempunyai semangat kebangsaan yang tinggi dan berorientasi ke masa depan.
Sebagai anggota masyarakat, yang mempunyai kesadaran dan tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial yang tinggi dan berperan serta secara aktif dalam membina kehidupan bermasyarakat yang aman dan tentram.
Sebagai warga Negara, yang perlu menyadari akan hak dan kewajibannya serta berperan aktif dalam segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai warga dunia, yang perlu menyadari permasalahan yang dihadapi dunia dan ikut serta memelihara perdamaian dunia dan menciptakan kemakmuran dunia yang lebih merata.

LAILATUL QODAR LEBIH BAIK DARI SERIBU BULAN

LAILATUL QODAR Merupakan Malam yg Sangat Istimewa Yg Dihadirkan Oleh اَللّهُ سبحانه وتعالى Di Bulan  Yg Istimewa   khusus Diberikan Kepada Orang² Mu'min Yg Berlomba² Utk Mendapatkan Anugrah Ridho اَللّهُ سبحانه وتعالى

Berfirman اَللّهُ سبحانه وتعالى :“ Sesungguhnya Kami Menurunkannya Pada Suatu Malam Yang Diberkahi Dan Sesungguhnya Kami-lah  Yg Memberi Peringatan.“Pada Malam Itu Dijelaskan Segala Urusan Yg Penuh Hikmah” (QS. Ad Dukhan: 3-4)

Malam LAILATUL QODAR Para Malaikat Yg Dilangit Turun Kebumi Dipimpin Oleh Malaikat JIBRIL AS..Sibuk Mencatat amal² Baik Umat Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم Yg Beribadah Pada Malam  LAILATUL QODAR

Befirman اَللّهُ سبحانه وتعالى : Pada malam itu turun malaikat² dan malaikat Jibril (QS. Al Qadar: 4)

Bersabda Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. "Carilah lailatul Qadar Di Sepuluh Malam Terakhir Dari Bulan Ramadhan Pada Sembilan, Tujuh, Dan Lima Malam Yg Tersisa. (HR-Bukhori)

imam sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Aku Sangat Senang Jika Memasuki Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan Untuk Bertahajud Di Malam Hari Dan Giat Ibadah Pada Malam² tersebut”  Imam Sufyan Pun Mengajak keluarga dan anak ² nya Untuk Melaksanakan Shalat Jika mereka mampu"

AL imam Ibnu Hajar Al Asqolani Telah Menyebutkan 40 Pendapat Ulama Dalam Masalah ini. Namun Pendapat Yg Paling kuat Dari Berbagai Pendapat Yang Ada Sebagaimana Dikatakan Oleh Beliau Adalah lailatul qadar Itu Terjadi Pada Malam Ganjil Dari 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan Dan Waktunya Berpindah² Dari Tahun Ke Tahun. Mungkin Pada Tahun Tertentu Terjadi Pada Malam Ke 27 Atau Mungkin Juga Pada Tahun Yg Berikutnya Terjadi Pada Malam Ke 25, Itu Semua Tergantung Kehendak Dan Hikmah اَللّهُ  Ta’ala.

LAILATUL QODAR Merupakan Malam Yg didam²kan Orang² Soleh Akan Kehadirannya karena Malam Itu Sangat Istimewa Bulan Lebih Baik Dari 1000 Bulan . kurang lebih 83 Thn kl 12 Tahun Saja Mendapatkan LAILATUL QODAR Berarti Ibadah  Istimewa Sama Dengan 1000 Thn Lebih baik مـاشــاءاللـــــه Istimewa Sekali Umat Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم
 
Pd  Mlm LAILATUL QODAR Banyak Malaikat Yg Akan Turun Pd Lailatul Qadar Karena Bnyaknya Barokah (berkah) Pd Malam Tersebut. Para Malaikat Mnandakan Turunnya Brkah Dan Rahmat. Sebagaimana Malaikat Turun Ketika Ada Yg Membacakan Al Qur’an Solat Malam Ibadah Lainnya , Juga Mereka (Malaikat) Akan Mngitari Orang² yg Brada Dalam Majelis Dzikir -yaitu majelis Ilmu-. Dan Malaikat Akan Mletakkan sayap² Mereka PD Penuntut Ilmu Karena Malaikat Sangat Mngagungkan Mereka.

Bagai Mana Wanita Haid Dan Nipas Dapatkah Kemulyaan Tersebut ? Syek Juwaibir  Mengatakan Bahwa Dia Pernah Bertanya PD imam Adh Dhohak,“Bagaimana Pendapatmu Dengan Wanita Nifas, Haidh, Musafir Dan Orang Yang tidur (namun hatinya dalam keadaan berdzikir), Apakah Mereka Bisa Mendapatkan Bagian Dari Lailatul Qadar?” imam Adh Dhohak pun menjawab, “Iya, Mereka Tetap Bisa Mendapatkan Bagian. Siapa Saja Yg اَللّهُ  Terima Amalannya, Dia Akan Mendapatkan Bagian Malam Tersebut.”. dngan Membaca Tahlil Tahmid Solawat kpd Nabi dan Istigfar

Lailatul Qodar Bisa Utk Sp Saja Wanita Haid Dan Nifas Sekalipun Terlebih Bagi Yg Sehat ini Merupakan Karunia اَللّهُ سبحانه وتعالى Utk Hambanya yg Bertakwa kpd-NYA

LAILATUL QODAR Terkhusus Utuk Orang² Soleh Beriman YG Memburu Karunia Yg اَللّهُ Berikan Kpd Hambanya Di Malam² Yang Ganjil 10 Malam Terakhir Dibulan Rhomadhon Beritikaflah Dimasjid Atau di Musola Solat Malam Atau Membaca Alquran Dan Ibadah² Yg lain. ..

Berfirman اَللّهُ سبحانه وتعالى : (Tetapi) Janganlah Kamu Campuri Mereka Itu, Sedang Kamu Beri'tikaf Dalam Masjid (QS. Al Baqarah: 187)

Bahwa Paduka Mulya Nabi Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم  Beri’tikaf Pada Sepuluh Hari Terakhir Dengan Tujuan Untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Untuk Menghilangkan Dari segala Kesibukan Dunia, Sehingga Mudah Bermunajat Dengan Rabbnya, Banyak berdo’a Dan Banyak Berdzikir Ketika Itu. Dan Bacalah Doa² Yg Telah Diajarkan Khusus Oleh Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم Pada Malam lailatul Qodar
.
Sayyidah Aisyah RADHA Berkata: 'Katakan Padaku Wahai Rosulullah, Apa Pendapatmu, Jika Aku Mengetahui Suatu Malam Adalah Lailatul Qadar  Apa Yg Aku Katakan DiDalamnya?” Beliau Menjawab,”Katakanlah: ‘ALLOHUMMA INNAKAA 'AfUWWUN TUHIBBUL'AfWAA FA’FU ANNI’ (Ya اَللّهُ  Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf Yg Menyukai Permintaan Maaf, Maafkanlah aku ( HR : Bukhori )

Sungguh Malaikat². Turun Berdesak²an Utk Mencari Hamba² اَللّهُ Yg Beribadah Pda Malam Itu Dengan Membawa Ketenangan Sehingga Manusia Merasakan Ketenangan Tersebut Dan Merasakan Kelezatan Dalam Beribadah Yang Tidak Didapatkan Pada Hari² yg Lain.

LAILATUL QODAR  Malam Istimewa Utk Umat Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم Salah Satu keistimewaannya Selain Anugrah Pahala yg Besar  Ada Sebuah Tanda² Yg Dikhususkan  Lailatul Qadar Yaitu Mempunyai Hawa  Udara Dan Angin Sekitar Terasa Tenang.

Sebagaimana Diriwayatkan Dari Sahabat Ibnu Abbas رضي الله عنـه Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم Bersabda: Lailatul Qadar Adalah Malam Yg Penuh Kelembutan, Cerah, Tidak Begitu Panas, Juga Tidak Begitu Dingin, Pada Pagi Hari Matahari Bersinar Lemah Dan Nampak Kemerah²han (HR:Bukhori-Muslim)

Juga Banyak Dirasakan Oleh Salafun Soleh Yg Merasakan Kelejatan Ibadah Pada Malam Lailatul Qodar Pada Waktu Paginya Melihat Matahari Terbit Dalam Keadaan Jernih, Tidak Ada Sinar Merasakan Kesehatan Kedamaian Dan Ketentrman Dlm Jiwa Dan Batin  .

Diriwayatkan Dari Sahabat Abi bin Ka’ab رضي الله عنـه .
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم Bersabda: Shubuh Hari Dari Malam Lailatul Qadar Matahari Terbit Tanpa Sinar,Seolah² Mirip Bejana Hingga Matahari Itu Naik.(HR:muslim)

"Yaa Robyy Berilah Hamba Kekuatan Beribadah Kenikmatan Dan Qobul Ibadah Pada Akhir² Romadhon ini dan Seterusnya"

Jumat, 24 Juni 2016

Meraih Ampunan di 10 Hari Pertengahan Ramadhan

Pokok perkara yg menyelamatkan diri ialah, bertaubat kepada اَللّهُ سبحانه وتعالى dari sgala dosa.

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada اَللّهُ, hai orang² yg beriman supaya kamu beruntung" (QS. An-Nur, 24;31)‎

Setiap Mukmin harus snantiasa bertaubat kepada اَللّهُ, dan memperbaharui taubat itu di setiap saat dan kesempatan.

Dan‎ اَللّهُ سبحانه وتعالى ‎telah menyampaikan qta smuanya pada 10 Hari pertengahan Ramadhan, dmana‎ اَللّهُ سبحانه وتعالى telah menyiapkan ampunan bagi hamba-NYA yg mau BERTAUBAT‎

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Sesungguhnya اَللّهُ membuka tangan-Nya lebar² di waktu siang untuk menerima taubat orang yg membuat kejahatan di waktu malam.
Dan DIA membuka tangan-Nya lebar² di waktu malam untuk menerima taubat orang yg membuat kejahatan di waktu siang. (Keadaan seperti ini berlangsung terus) hingga matahari terbit dari arah barat..!"

"Yaa اَللّهُ yaa Tuhan kami...
Di 10 hari pertengahan Ramadhan penuh Ampunan-MU, ampunilah kami wahai Tuhan Yang Maha Pengampun...‎
Jadikanlah kami snantiasa ingat terhadap perintah-MU, mengikuti Al-Qur'an dan Rasul-MU, snantiasa berada dalam ketaatan kepada-MU..
Wafatkanlah kami wahai اَللّهُ dalam keadaan Muslim dan beriman Kepada-MU...
Dan himpunkanlah kami bersama para Nabi, Shalihin dan kekasih² kami...
Turunkanlah rahmat-Mu atas kami wahai ‎اَللّهُ‎ Tuhan Yang Maha Pemurah...!"‎

Minggu, 19 Juni 2016

Faidah Berpuasa pada bulan Ramadhan

Kisah nabiyulloh musa As

Diriwayatkan Sesungguhnya Nabiyulloh Musa as Bermunajat Kepada اَللّهُ سبحانه وتعالى  dan berkata : Ya robby Apakah Engkau Memuliakan Seseorang Seperti Engkau Muliakan Aku Sebagaimana Engkau Perdengarkan Kalam-Mu Padaku ?

Maka اَللّهُ سبحانه وتعالى Berfirman : Wahai Musa Sesungguhnya Aku Mempunyai hamba² yg aku Keluarkan Di Akhir Zaman Maka Aku Muliakan Mereka Dengan Bulan Ramadhan Dan Aku lebih Dekat Kepada Mereka Dari pada Kamu, Maka Sesungguhnya Aku Berbicara Padamu Sedangkan Antara Aku Dan Antara Kamu Ada Seribu Hijab Maka Apabila Umat Muhammad Puasa Dan Putih Bibirnya Dan Kuning Warnanya Maka Aku Angkat Hijab Itu Saat Berbuka, Wahai Musa Beruntung Bagi Orang yg haus Tenggorokannya Dan Lapar Perutnya Di Bulan Ramadhan Maka Aku Tidak Membalasnya Selain Bertemu Dengan-Ku”

Juga diriwayatkan Akan keluar orang² yg berpuasa dari kubur² nya dan mengenali puasa² mereka bertemu dengan meja² makan dan takhfi dan cangkir² dikatakan kepada mereka : “Makan lah kalian sungguh kalian telah lapar ketika manusia kenyang dan minumlah kalian sungguh kalian telah haus ketika manusia puas (tidak haus), dan istirahatlah maka mereka pun makan dan minum dan manusia yang lain sedang di hisab ”

( Tanbihul Ghafilin " Asyeikh Abu Al - layts Mudar Nasir ibn Muhammad Al-samarqandi  رحمه الله تعالى )

Sabtu, 18 Juni 2016

BIOGRAFI SYEIKHMUSTAFA AL-GALAYAINI


Biografi Syeikh Mustafa Al-galayaini dan Sosio-Kulturnya

Nama lengkap Syeikh Mustafa Al-galayaini adalah Mushthafa bin Muhammad Salim al-Ghalayaini. Dalam kitab “Mu‟jam al-Muallafin Tarajum Mushanafi al-Kutub al-Arabiyyah” yang ditulis oleh Umar Ridha Kahalah, ia mengungkapkan bahwa Mustafa Al-galayaini dilahirkan pada tahun 1303 Hijriyah atau bertepatan pada tahun 1808 Masehi. Walaupun demikian, dengan dikaruniai umur sekitar 59 tahun ternyata telah banyak sekali predikat atau gelar yang beliau sandang diantaranya selain dikenal sebagai ulama yang berpandangan modern dan berkaliber internasional beliau adalah seorang sastrawan, penulis, penyair, urator, linguis, politikus, kolomnis maupun wartawan (Kahalah,1993: 881).
Al-Ghalayaini lahir dikota Beirut, ibukota negara Libanon. Dimasa pertumbuhannya al-Ghalayaini ketika masih kecil sudah menunjukkan kecerdasan intelektual melebihi teman-temanya. Dan ia mendapatkan pendidikan dasar dari guru atau syeikh terkenal pada saat itu, diantaranya adalah Muyiddin al-Khayyath, Abdul Basith al-Fakhuri, Shalih al-Rofi‟ie dan lainnya. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di tanah kelahirannya, beliau kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di mesir, tepatnya di Universitas Al-Azhar Kairo, disana beliau berguru kepada seorang yang di dunia islam dikenal sebagai pembaru pemikiran islam, yakni Muhammad Abduh (kahalah, 1993: 881).
Pengaruh pemikiran Muhammad Abduh terhadap Syeikh Mustafa Al-galayaini dalam kitab Izat An-Nasyiin terlihat gaya penulisan dalam isi kitab ini. Kontribusi pembaharuan pemikiran Muhammad Abduh yang bersifat rasional sangat kentara dalam kitab ini.Hal tersebut sangat kentara dalam pembahasan tentang pembaharuan, kemerdekaan, rakyat dan pemerintah, yang menekankan pada kebebasan berpikir, berpendapat, dan bernegara.Pemikiran Muhammad Abduh yang juga sangat jelas mempengaruhi pemikiran Syeikh Mustafa Al-galayaini dalam hal ini dijelaskan pentingnya seseorang memiliki sifat tawakkal. Dalam konteks ini, Muhammad Abduh menyatakan bahwa terdapat dua ketentuan yang sangat mendasari perbuatan manusia, yaitu: pertama, manusia melakukan perbuatan dengan gaya kemampuannya. Kedua, kekuasaan Allah adalah tempat kembali semua yang terjadi (Sucipto, 2003: 152)
Disamping itu, Muhammad Abduh juga mempengaruhi pemikiran Syeikh Mushthafa al-Ghalayani dalam hal gagasan dan gerakan pembaharuannya yang menampakkan modernis puritanis. Muhammad Abduh adalah sorang reformis yang toleran, liberal dan kaya akan gagasan modern. Tapi disatu sisi, Muhammad abduh dilihat sebagai seorang alim, mujtahid, dan penganjur doktrin orisinalitas Islam (Sucipto,2003: 153).
Kemudian setelah menamatkan pendidikan di Universitas al-Azhar Kairo, beliau kembali lagi ke Beirut dan aktivitasnya tiada lain adalah mengamalkan seluruh ilmu yang telah didapatkan di Kairo tersebut. Beliau aktif mengajar di beberapa Universitas, diantaranya adalah Universitas Umari, Maktab Sulthani, Sekolah Tinggi Usmani, dan Sekolah Tinggi Syari‟ah lainnya (al-Ghalayaini, 2002: 4).
Selain aktif sebagai pengajar beliau juga sangat berminat menggeluti dunia penerbitan. Beliau menerbitkan majalah Nibrasy di Beirut dan berpartisi aktif dalam dunia perpartaian, yakni dengan bergabungnya beliau kepada kelompok Hizb al Ittihad al-Taraqqi (Pertai Persatuan Pembangunan). Tapi, tidak berapa kemudian beliau mengundurkan diri dari keterlibatnya di partai tersebut dan bergabung dengan Hizb al-I‟tilaf (Partai koalisi). Sama seperti di partai sebelumnya, atas ketidak sepahaman pendapat dengan golongan elit terpelajar yang bergabung dengan partai itu, beliau lagi-lagi mengulangi keputusannya untuk menarik diri.Menurutnya kejelekan mereka adalah terlalu mengabdikan diri kepada pemimpin keagamaan tradisional yang cenderung sektarian dan non-egaliter. Partai-partai politik yang ada juga tidak dapat diterimanya karena mereka cenderung akomodatif hanya terhadap salah satu kelompok saja dan tidak aspiratif serta mau berjuang dan membela masyarakat umum. Hal inilah yang mendorong Syeikh Mustafa Al-galayainibeserta para intelektual lainya dengan gagasan, visi dan misi yang sama terketuk untuk membentuk partai baru yang disebut dengan Hizb-al-Islah (Partai Reformasi), Maka sesuai namanya partai ini lebih beriontasi kepada perjalanan Islam yang bernuansa reformis dan modernis serta membela hak-hak orang yang tertindas dan mewujudkan masyarakat umum (Kahalah, 1993: 881).
Setelah sekian lama berkecimpung dalam percaturan partai politik, beliau kemudian oleh pemerintah diangkat menjadi orator (ahli pidato) untuk mendampingi pasukan Ustmani IV pada perang dunia pertama. Beliau juga menyertainya dalam perjalanan dari damaskus menyebrangi gurun menuju Terusan Zues dari Arah Isma‟iliyah, dan ikut hadir di medan perang walaupun kemudian mengalami suatu kekalahan.
Beberapa peristiwa yang melingkupi perjalanan karir beliau, baik yang berkaitan dengan dunia politik dan perang telah memberikan pelajaran sangat berarti bagi diri al-Ghalayaini. Berdasarkan keinginan yang kuat untuk mengbdikan diri kepada dunia pendidikan, beliau lagi-lagi ke Beirut dan aktif sebagai tenaga pengajar. Di sela-sela kesibukannya sebagai tenaga edukatif, beliau mendapatkan kepercayaan dari pemerintah yang waktu itu negara berada di bawah pemerintahan raja Faisal untuk mengunjungi kota Damaskus, dan disana beliau diangkat sebagai pegawai di kantor administrasi keamanan publik sekaligus juga sebagai tenaga sukarela pada tentara arab.
Di tahun berikutnya kembali ke Beirut, lalu dengan tanpa alasan yang jelas beliau ditahan oleh pemerintah, tapi tidak lama kemudian beliau dibebaskan. Sebagai seorang yang suka berkelana dan menjelajah dari suatu kota ke kota lainya yang masih dalam lingkup tanah Arab, beliau kemudian pergi ke Jordania Timur disana diangkat sebagai pengasuh dua anak Amir Abdullah dan menetap dalam waktu yang tidak lama.
Perjalanan ke Jordania Timur membuatnya tidak betah berlama-lama di negeri orang, lalu kembali lagi ke Beirut. Tapi sesampainya di Beirut bukan malah mendapatkan suatu penyambutan yang meriah, melainkan suatu penahanan yang dilakukan oleh otoritas Prancis yang sudah lama berada di tanah Beirut untuk kemudian diasingkan ke Negara palestina dan selanjutnya menetap di daerah Haifa.
Setelah dibebaskan dari pengasingannya dan menghirup kembali alam bebas, beliau berniat kembali ke tanah kelahiranya, yaitu Beirut. Beliau ternyata masih mendapat kepercayaan dari rakyat untuk memangku beberapa jabatan sekaligus, di antaranya adalah beliau diangkat sebagai kepala Majelis Islam, hakim Syari‟ahserta penasehat pada Mahkamah Banding Syari‟ah Sunni sekaligus terpilih sebagai anggota dewan keilmuan Damaskus. Beliau wafat dibeirut pada tanggal 17 Februari 1945 tepat diusianya yang ke 59 tahun (Kahalah, 1993: 881).
Karya-Karyanya
Adapun karya-karya SyeikhMustafa Al-galayaini dalam bentuk buku sesuai dengan pengamatan Umar Ridla Kahalah yang dicantumkan dalam karyanya yang berjudul “Mu‟jam al-Muallafin Tarajum Mushannafi al-Kutub al-Arabiyyah”, melipurtiantara lain:
Idhatun Nasyi‟in
Al-Islam Ruh al-Madinah aw al-Din al-Islami
Jami‟ al-Durus al-Arabiyah,
Nadzratu fi Kitab al-Sufur wa al-Hijab al-Mansub li Nadzari Zain al-Din
Nadzaratu fi al-Lughah wa al-adab
Diwan Sy‟run
Menurut Heri Sucipto karangan Syeikh Mustafa Al-galayaini diantaranya:
Izhah al-Nasyi‟in, kitab ini berisikan nasehat-nasehatvatau arahan-arahan bagi kaum muda(remaja) agar mereka menjadi pribadi-pribadi yang tangguh menyongsong masa depan yang penuh tantangan.
b. Lubib al-Khiyar fi Sirah al-Nabi al-Mukhtar, kitab ini membahas tentang sejarah hidupnya Nabi Muhammad SAW.
c. Jami‟ al-Durus al-„Arobiyah, kitab ini membahas tentang berbagai macan permasalahan terkait tata Bahasa Arab yang diuraikan secara lengkap dan sistematis sehingga mudah dipahami dan diaplikasikan.
d. Al-Tsurayya al-Madhiyah fi al-Dhurus al-„Arudhiyah, kitab ini membahas tentang kaidah-kaidah dalm mengubah syair
e. Uraij al-Zahr, kitab ini berisikan himpunan kata bijak, karya dia sendiri.

C. Corak Umum Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Menurut Pemikiran Syeikh Mustafa Al-galayaini
Pada sisi lain Syeikh Mustafa Al-galayaini dipengaruhi oleh al-Ghazali. Hal ini dapat dibutikkan bahwa kitab „Izat An-Nasyiinterdapat kutipan pemikiran al-Ghazali, misalnya penjelasan al-Ghalayaini tentang anak didik (al-Ghalayaini, 2000: 182).
Ciri khas yang paling menonjol dalam kitab „Izat An-Nasyiinkarya Syeikh Mustafa Al-galayaini ini yang disusun dengan gaya pidato dengan berbagai poin yang menjadi tema pokoknya sekaligus dilengkapi dangan solusi-solusi dan langkah-langkah ke depan yang lebih baik.
Untuk memahami pemikiran seorang cendekiawan secara objektif, kita harus memberikan perhatian pada situasi dan kondisi yang melingkupi realitas zamanya. Karena kondisi itulah yang mendorong seorang cendekiawan untuk mengartikulasi gagasan, pandangan, dan sikapnya. Kondisi itulah yang mendorong untuk menentukan metode yang dia tempuh untuk mengekspresikan segala ide-idenya. Bahkan, cendekiawan yang berhasil adalah mereka yang mampu menjadikan dirinya cermin atas realitas zamanya. Kemudian, dia juga berusaha menjadikan pemikirannya sebagai solusi efektif untuk memecahkan tantangan realitas yang semakin maju. Dia akan dianggap lebih berhasil, apabila dia sanggup mengubah sisi negatif bagi perjalanan kehidupan ke 40
depan, dan memanfaatkan perubahan yang ada demi kemaslahatan masyarakat (Mu‟thi, 2000: 84).
Sedangkan pendapat yang lain mengatakan bahwa, beberapa faktor yang mewarnai pemikiran seseorang diantaranya, adalah pertama, kebutuhan masyarakatdan penguasa akan sistem ajaran tertentu. Kedua, ortodoksi yakni paham yang dianut oleh mayoritas kaum muslimin yang pembentukannya tidak lepas dari kepentingan-kepentingan keduniawian. Ketiga, sumber ajaran islam, al-Qur‟an dan al-Hadits, yang tertuang dalam bahasa Arab yang dipakai oleh orang-orang Arab pada tempat dan waktu tertentu itu menimbulkan persoalan pemahaman bagi orang-orang yang masa hidupnya jauh dari masa hidup Nabi Muhammad SAW. Keempat, adanya kecerendungan manusia untuk bebas dari suatu pihak yang lain. Kelima, adanya pertentangan kepentingan. Demikian juga tingkat intelegensi, kecerendungan, latar belakang kependidikan, perkembangan ilmu pengetahuan, kondisi sosial budaya, politik, ekonomi, dan lain-lainya memberikan warna terhadap paradigma pemikirannya(Maragustan, 2000: 43).
Pada bab di atas telah disinggung mengenai latar belakang kehidupan, perjalanan menempuh pendidikan, serta pergulatannya dengan dunia karir al-Ghalayaini, walaupun tidak begitu lengkap dan mendetail. Namun demikian, setidaknya dengan pemaparan di atas bisa menjadi sebuah patokan tersendiri untuk menelusuri sejauh mungkin paradigma berpikirnya al-Ghalayaini tentang konsep pendidikan 41
akhlaknya yang dituangkan dalam menulis kitab „Izat An-Nasyiin tersebut. Sebab karya tersebut boleh dibilang bukan sebuah karya utuh dan sistematis sebagai sebuah tulisan ilmiyah berbentuk buku sebagaiman karangan-karangan yang lain. Tulisan tersebut merupakan essai bebas yang dia tulis dari balik jeruji besi. Karena disilah beliau mengalami proses pencerahan diri yang sangat luar biasa berartinya, yakni pencerahan secara intelektual dan spiritual. Baginya penjara bukan merupakn tempat yang menakutkan yang bisa memasung kreatifitas berpikir dan menulis gagasan-gagasan aktual mengenai kondisi riil moralitas remaja Lebanon pada saat itu. Karena ketika kebebasan berbicara sudah dibungkam, maka tidak ada pilihan lain kecuali tulisan-tulisan kritislah yang harus di kemukakan kearah publik. Hal inilah yang dilakukan al-Ghalayaini menghadapi rezim yang otoriter.
Lebih jauh al-Ghalayaini dalam sejarah kehidupannya kaya akan pengalaman bergumul dengan gejolak sosial dan politik yang sudah mengarah pada kondisi anomie, kondisi masyarakat dimana agama, pemerintah dan moralitas telah memudar keefektifannya, akibat keakutan dan krisis Psiko-sosial yang terjadi. Al-Ghalayaini dengan getol melakukan refleksi kritis dengan menggagas lahirnya tata kehidupan yang normatif-etis. Dalam kondisi yang serba sulit itulah, tidak dapat dipungkiri akan kemungkinan terjadinya clash (benturan). Pemikiran dan kepentingan berbagai pihak baik dikalangan atas maupun kalangan masyarakat bawah. Ini berarti kondisi sosial-budaya yang dihadapi al-42
Ghalayaini tampak mirip dengan kondisi sekarang ini. Dengan demikian, kajian terhadap pemikiranya, terutama terkait dengan lingkup akhlak (moral) yang belum banyak disentuh, di satu sisi dinilai relevan-fungsional bagi upaya menyumbangkan penemuan solusi problem-problem kontemporer di atas, dan di sisi yang lain bagi upaya memperkaya khasanah pemikiran teoritik khusus akhlak (moral) dan pendidikan.
Al-Ghalayaini sangat apresiatif terhadap otonomi akal atau kebebasan dalam melontarkan sebuah gagasan. Menurutnya, fungsi akal dapat dipandang sebagai sumbu keutamaan dan sumber moral (akhlak).Akal dalam pandangan al-Ghalayaini tidak hanya sekedar mudrik (berfungsi mengatahui), melainkan juga sebagai hakam (pemutus/penentu baik, buruk). Jadi pendidikan yang dikehendakinya adalah yang mampu menyadarkan peserta didik akan realitas yang dihadapi dengan cara yang mengakibatkan mampu melakukan tindakan efetif terhadap relitas tersebut. Untuk merealisasikan ini, hal mendasar yang perlu digarap adalah dengan pendidikan akal.Sebab dengan akal manusia mampu memahami taklif Allah dan mengatur kehidupan dunia ini.
Dengan demikian, dalam pendidikan akhlak, al-Ghalayaini beriontasi pada pembentukan kesadaran dan kepekaan akhlak (Basyiroh Akhlaqiyah) seseorang, sehingga ia mampu membedakan antara perilaku yang baik dan buruk, melalui penajaman kritisisme (al-tahlil al-aqli wa 43
tanmiyat al-aql) (al-Ghalayaini, 1949: 182). Dengan berakhlak seperti ini hanya bisa terbentuk melalui penalaran dan kesediaan diri dalam memenuhi berbagai macam aturan dan putusan.
D. Sinopsis Kitab ‘Izat An-Nasyiin

Menjadi sebuah keniscayaan, seorang pengarang dengan yang lain memiliki karakter dan warna tersendiri. Perbedaan ini dipengaruhi latar belakan kehidupan, misalnya pendidikan, pengetahuan, pengalaman dalam berkarya dan kecenderungan pengarangnya.Background inilah yang kemudian memunculkan satu benuk karakteristik tersendiri dalam hasil karyanya.
KarakteristikMustafa Al-galayaini dalam kitab Idhatun Nasyi‟inkental dengan muatan keagamaan seperti: pendidikan, budi pekerti, dan sosial budaya. Untuk itukitab Idhatun Nasyi‟in karangan SyekhMustafa Al-galayaini dapat dikategotikan menjadi 3 hal:
1. Hal-hal yang berupa pengembaraan seseorang dalam menjalani proses kehidupan di mana kemudian akan menemukan sebuah bentuk jati diri yang sejati, tetapi hal tersebut harus ditunjang dengan sikap dan perilaku yang baik tentunya. Karena dengan menemukan bentuk jati dirinya iaakan berkembang menjadi kenal sesama maupun Tuhannya.
2. Hal-hal yang berbicara tentang perenungan seseorang untuk melalui berbuat baik terhadap sesamanya sebagai bentuk manifestasi dari

ajaran Islam. Kerena dengan menjadikan Islam sebagai ajaran agama maka keselamatan akan mudah diraih, baik didunia maupun diakhirat.
3. Mengenai sosial-politik. Wacana tentang sosial-politik utama di Libanon pada waktu itu nampaknya berjalan kurang harmonis. Hal ini terlihat oleh berbagai macam kepentingan antar kelompok sehingga memunculkan sebuah pemikiran adanya suatu masalah dalam pemerintah yang kontra konsep dan realitas.
Selanjutnya berkenaan dengan sinopsisi kitab tersebut, bahwa kitab ini secara keseluruhan berisi tentang ajaran moral dan menjalani proses kehidupan dengan nuansa pribadi yang penuh optimisme. Sehingga kemudian akan tercipta sebuah komunitas masyarakat yang benar-benar menjujung tinggi moral dan mencegah akan terjadinya dekadensi moral yang sudah demikian parah.
Adapun tema-tema yang tertuang dalam kitab tersebut terdiri dari empatpuluh empat tema, diantaranya sebagai berikut:
1. Berani maju kedepan
2. Sabar
3. Kemunafikan
4. Keikhlasan
5. Berputus asa
6. Harapan
7. Sifat licik atau penakut
45

8. Bertindak tanpa perhitungan
9. Keberanian
10. Kemashlahatan umum
11. Kemuliaan
12. Lengah dan waspada
13. Revulusi Budaya
14. Rakyat dan pemerintah
15. Tertipu oleh perasaan sendiri
16. Pembaharuan
17. Kemewahan
18. Agama
19. Peradaban
20. Nasionalisme
21. Kemerdekaan
22. Macam-macamnya kemerdekaan dan kebebasan
23. Kemauan
24. kepemimpinan
25. orang-orang yang ambisi menjadi pemimpin
26. Dusta dan sabar
27. kesederhanaan
28. Kedermawanan
29. Kebahagiaan
30. Melaksanakan kewajiban
46

31. Dapat dipercaya
32. Hasud dan dengki
33. Tolong menolong
34. Sanjungan dan Kritikan
35. Kefanatikan
36. Para pewaris bumi
37. Peristiwa pertama
38. Nantikankah saat kebinasaanya
39. Memperbagus pekerjaan dengan baik
40. Wanita
41. Berusahalah dan tawakallah
42. Percaya pada diri sendiri
43. Tarbiyah atau pendidikan
44. Nasehat terahir

Inilah gambaran singkat mengenai biografi dan perjalanan karir beserta paradigma berpikirnya Syeikh Mustafa Al-galayaini, diharapkan ke depan kita dapat memanfaatkan ilmunya sehingga kita benar-benar menjadi insan yang berkualitas dan berguna

BACA DOA MUDIK ATAU JIARAH ATAU YG BERKAITAN DENGAN BEPERGIAN

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
​ألحمد للّه ربّ العالمين
والصلاة والسلام علىا شرف الانبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلىاله وصحبه اجمعين


DOA KETIKA MUDIK Or BEPERGIAN


Allohumma sallimna wasallim maa ma'ana
wahfadzna wahfadz maa ma'ana waballighna wa balligh maa ma'ana Bismillah aamantu billahtawakkaltu 'alalloh laa haula wala quwwata illa billah.


DOA KETIKA MEMASUKI KAMPUNG

Allohumma inna nasaluka khoyro haadzihil Qoryah wa khoyro ahliha wamaa fiyha wa nauzubika min syarriha wa syarri ahlaha wamaa fiyha.

1) Artinya " Ya اَللّهُ , selamatkanlah kami dan selamat kan segala sesuatu yg bersama dgn kami (manusia & harta benda )lindungilah kami dan lindungi sgala ssuatu yg bersama dgn kami  sampaikan lah tujuan kami dan sampaikan tujuan sgl ssuatu yg bersama dgn kami...
Dengan namaMU ya اَللّهُ  aku beriman kepadaMU   aku berserah diri hanya kepadaMU tidak ada daya dan kekuatan kecuali Engkau ya Allah yg Maha tinggi dan Maha Agung"

2) Artinya " ya اَللّهُ hamba Memohon kebaikan kampung ini,dan kebaikan penduduk kampung ini, dan kebaikan segala sesuatu yg berada di kampung ini.  Dan hamba memohon perlindungan kpd-MU dari keburukan kampung ini dan keburukan penduduk kampung ini dan keburukan segala sesuatu yg berada dikampung ini."

Shalat Sunah Setelah Shalat Witir

Pertanyaan ;
Seseorang yg sebelum tidur telah melaksanakan Shalat Witir, kemudian pada malam harinya ia hendak melaksanakan Shalat Malam, apakah ia masih dianjurkan untuk menutup Shalat malamnya dengan Witir ?

Jawabannya ;
Seseorang yg telah mengerjakan Shalat Witir sebelum tidur dan kemudian di malam hari ia menunaikan Shalat Tahajud, maka ia dapat memilih satu diantara dua cara berikut ;

1. Ia mengerjakan Shalat Sunnah 1 rekaat untuk menggenapkan Witir yg ia kerjakan sebelum tidur.
Penggenapan ini dimaksudkan agar dalam 1 malam ia tidak melakukan 2 shalat Witir.

Sebab, Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم pernah bersabda, "Tidak ada dua Shalat Witir dalam satu malam" (HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud)

Setelah itu ia dapat menunaikan Shalat Malam 2 rekaat salam, 2 rekaat salam, sesuai keinginannya.
Kemudian, ia akhiri shalat malamnya tersebut dengan shalat Witir.

2. Ia mengerjakan Shalat Sunnah sesuai kebiasaan atau kemampuannya, dan tidak menutupnya dengan Shalat Witir, karena Shalat Witir yg ia lakukan sebelum tidur telah cukup mewakili.

- Walau kedua cara diatas diperbolehkan, akan tetapi pendapat terkuat ulama menganjurkan agar kita  melakukan cara yg kedua, yaitu tidak menggenapkan Shalat Witir.

Rabu, 15 Juni 2016

arti PUASA menurut BAHASA masing masing negara

1. Malaysia: Tak Santap Dan Tak Teguk Dari Fajar Sampai Petang Tiba

2. Mandarin: Takminum Siang Siang

3. Jepang: Takshukabuka Sasukanya

4. Jérman: Ein Zubuhen Nahnen Lavaren en Dahagen Zamfei Zorren

5. Itali: La Balébato Nahano Nafuso zampe Azani Magribi Di Battali

6 .Rusia: Ye Imsakski Nahanov Hawaya zampeski Adzanov Maghribiski

7. India: Ta makane Ta minume Subhe zampe Kashoree

8. Arab: Nahana Hawayin Nafsin Minnal Imsyakiyah Illal Maghribiyah

Sunnah sunah Puasa

Sunnah² Puasa diantaranya ;‎

1. Menyegerakan berbuka puasa jika masuk waktu Maghrib.

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Manusia terhitung baik semasih ia menyegerakan berbuka puasa" (HR. Bukhari dan Muslim).
Maksudnya kedisiplinan umat Rasulullah dalam melakukan sunnahnya termasuk hal yg dianjurkan.

2. Berbuka dengan 3 (tiga) buah kurma, jika tidak ada kurma berbuka dengan air dan membaca Do'a berbuka puasa.

Dari Sahabat Anas bin Malik رضي الله عنـه, "Sesungguhnya Rasulullah berbuka puasa sebelum shalat dengan memakan beberapa RUTHAB (kurma segar atau basah), apabila tidak mendapatkannya maka beliau berbuka dengan TAMR (kurma kering).
Dan apabila tidak mendapatkannya maka beliau berbuka dengan beberapa teguk air" (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Do'a berbuka puasa ;

- "Allaahumma laka shumtu, wa bika amantu, wa 'alaa rizqika af-thortu.." (HR. Abu Dawud)

Atau ;

- "Dzahabadh-dhoma-u wab-tallatil 'uruuqu wa tsabatal aj-ru Insyaa Allaah.." (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i)

3. Memberi makan kepada orang yg berpuasa, pahalanya sama dengan pahala puasa.

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Barangsiapa yg memberi makan orang yg berpuasa, maka pahalanya sama dengan orang yg berpuasa tidak kurang dari pahalanya sedikitpun..!" (HR. An-Nasa'i dan At-Tirmidzi)

4. Menunda sahur sampe sebelum Fajar (Meng-akhirkan Sahur)

Sahabat Anas رضي الله عنـه berkata, "Sesungguhnya Zaid bin Tsabit pernah bersahur bersama Rasulullah, kemudian Shalat bersama-sama beliau صلى الله عليه وآله وسلم".‎
Sahabat Anas رضي الله عنـه bertanya, "Berapa jarak antara sahur Rasulullah dengan Shalatnya? "

Sahabat Zaid bin Tsabit رضي الله عنـه berkata, "Jaraknya 50 ayat (membaca 50 ayat Al-Qur'an)" (HR. Bukhari dan Muslim)‎

5. Menjaga diri dari perbuatan dosa sepanjang hari seperti menjaga lidah dari perbuatan DUSTA, CACI-MAKI, GHIBAH (gosip), BERNAMIMAH (mengumpat), SOMBONG, USIL, MENYINDIR, MAU TAU URUSAN ORANG, FUDHUL, SU'UDZON (buruk sangka), GHURUR (berbangga diri), dan PERBUATAN KEJI.

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Jika seseorang berpuasa, janganlah berkata dengan perkataan yang keji dan jangan lalai, jika seseorang mencacinya maka katakanlah 'Aku berpuasa'..!" (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Memperbanyak Ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, Berbuat baik dan Ihsan terhadap keluarga dan tetangga, juga banyak bersedekah terutama pada hari² terakhir Ramadhan DLL,

- Sahabat Ibnu Abbas رضي الله عنـه berkata, "Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم adalah manusia paling baik di Bulan Ramadhan, di saat bertemu Malaikat Jibril AS, dimana Malaikat Jibril sering bertemu beliau صلى الله عليه وآله وسلم pada setiap malam dari Bulan Ramadhan, lalu Malaikat Jibril mengajarkannya Al-Qur'an, dan sungguh Rasulullah adalah manusia paling cepat dengan kebaikan daripada angin yg berhembus..!" (HR. Bukhari dan Muslim)

- Hadist lainnya dari Sayyidah Aisyah  رضي الله عنـها, "Sesungguhnya apabila masuk 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم  menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya dan mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dan menggauli istrinya)" (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Mandi Junub sebelum masuk fajar agar masuk waktu puasa dalam keadaan suci.

8. Tidak memakai wangi²an dan segala sesuatu yang menyegarkan tubuh setelah masuk waktu Dzuhur.

9. Menahan diri dari hawa nafsu di waktu siang hari, karena ini merupakan Rahasia Puasa dan Tujuannya Puasa.

10. Memperbanyak Do'a dan Istighfar

- Istighfar sepanjang Ramadhan ;

"Allaahumma innaka 'afuw-wun tuhibbul 'afwa fa'-fu 'annaa.."
Artinya, "Yaa Allah.. Sesungguhnya ENGKAU menyukai pengampunan, maka ampunilah kami..."

Sabtu, 11 Juni 2016

Menahan Emosi, Menuju Kesempurnaan Puasa..

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yg ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang² yg bodoh" (QS. Al-A'raaf, 199)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Barangsiapa yg dapat menahan marahnya, padahal ia dapat melampiaskan kemarahannya itu kepada orang lain, maka di hari kiamat kelak ia akan dipanggil اَللّهُ سبحانه وتعالى di hadapan orang banyak dan dipersilahkan untuk memilih Bidadari sebanyak yg ia kehendaki" (HR. Abu Dawud)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم juga bersabda, "Tidak ada pahala yg lebih besar daripada seseorang yg mengekang emosinya karena اَللّهُ سبحانه وتعالى semata !" (HR. Ibnu Majah)

Al-Imam Muhammad bin Ka'ab رضي الله عنـه berkata, "Ada Tiga perkara, siapapun yg memiliki ketiga perkara itu, maka imannya akan sempurna ;
1. Jika ia gembira, maka kegembiraannya tidak tersalurkan dalam kebatilan.
2. Jika ia marah, maka kemarahannya tidak dilampiaskan kepada orang lain.
3. Jika ia mampu membalas kejahatan orang lain, maka ia tidak melakukannya"

Jumat, 10 Juni 2016

Rindunya syurga

bersabda Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم ..sesungguhnya surga rindu pada 4 perkara pada umatnya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم :

1. Orang² yang mendawamkan baca al.qur'an
2. Orang² yang menjaga lisannya ( dari gibah hasud sombong dan semua yg di murkai اَللّهُ
3. Memberi makan orang² yang lapar
4. Dan orang² yang berpuasa di bulan² romadhon.

"Durrotunnasihin Shohifatusstsani fi baburromadhon.

Rindunya syurga

bersabda Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم ..sesungguhnya surga rindu pada 4 perkara pada umatnya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم :

1. Orang² yang mendawamkan baca al.qur'an
2. Orang² yang menjaga lisannya ( dari gibah hasud sombong dan semua yg di murkai اَللّهُ
3. Memberi makan orang² yang lapar
4. Dan orang² yang berpuasa di bulan² romadhon.

"Durrotunnasihin Shohifatusstsani fi baburromadhon.

Kamis, 09 Juni 2016

Ngabuburit

Nenek: "Dollar udah naik lagi ya, Pri?"��
              ngabuburit Kaga bisa ngeborong banyak nih !

Sapri: "Iya tuh Nek, tambah susah aja kita Nek... Harga-harga pasti ikut naik."��

Nenek : "Jaman dulu... Waktu nenek masih sebaya emak kamu pri... Duit 5 ribu perak, ngabuburit ke super market bisa dapet semuanya: susu, roti, keju, coklat, gula, mentega, terigu, parfum, bedak, lipstik, shampoo, sabun mandi, celana dalam, minyak goreng bahkan rokok kakekmu 1 slop."��

Sapri : "Wuiiiih... Banyak amat nek... Kalo sekarang gimana Nek?"��

Nenek : "Sekarang mah susah pri... Kagak bisa lagi... Dimana-mana ada CCTV...!"=
��
Sapri : !!!!!!!!!!!!!!!!��

Senin, 06 Juni 2016

Ramadhan ceria

Percakapan dua waria di sela-sela shalat taraweh :

Donna: "Aduuuuhh cyiiiin..., tadi siang eike ampiiir aja batal puasanya...!"

Meike: "Loohh...kok bisaa,,mang kenapa sih say?"

Donna: "Itu loooh cyiiiin, adzan dzuhur miriiiiiip banget bangeeeuuddd amaa adzan maghrib...!" :D =)):p

Ramadhan Penuh Ampunan

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم  bersabda, "Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan ganjaran kesabaran adalah masuk Syurga !"

Beliau صلى الله عليه وآله وسلم  juga bersabda, "Awal Ramadhan adalah Rahmat, Pertengahannya Ampunan, dan Akhirnya Kemerdekaan dari Api Neraka !"

Sesungguhnya, اَللّهُ سبحانه وتعالى kerap memperhatikan Kaum Muslimin pada malam pertama bulan Ramadhan.

Barangsiapa mendapatkan perhatian dari اَللّهُ سبحانه وتعالى, niscaya tidak disiksa-Nya. Dan selanjutnya, DIA mengampuni mereka pada malam akhir bulan Ramadhan.

Demikian itu lantaran bulan Ramadhan lebih mudah mendapatkan pengampunan dari bulan² lainnya.
Karena itu, tidak seorang pun diharamkan memperoleh ampunan, melainkan disebabkan ia terlampau banyak melakukan Maksiat dan Dosa. Kecuali dia taubat dengan sesungguh² taubat 

Ulama terdahulu 6 bulan sebelum datang nya romadhon mempersiapkan ibadah apa yg harus dilakukan 7 x hatamkah 8 x hatamkah alqur'an atau amalan apakah yang sampai اَللّهُ ridho padnya . Bahkan 'ulama terdahu menabung dngn uang yang banyak utk disodaqohkan di bulan² romadhon karena nabi  صلى الله عليه وآله وسلم paling banyak bersodakoh dibulan romadhon

Kami memohon ya اَللّهُ berilah kekuatan beribadah di bulan² romadhon yang diterima oleh engkau ya اَللّهُ dan mendapatkan ridhomu dan kami mohon  perlindungan, keselamatan dari kemurkaan اَللّهُ سبحانه وتعالى, siksa-Nya dan segala bencana-Nya....

آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

Tentang hebatnya mengaji

Tentang hebatnya mengaji Ilmu Agama laksana air hujan menembus bumi, orang alim yang mengamalkan ilmunya laksana bumi yang subur. Orang yang...