Selasa, 29 November 2016

Dibalik Musibah

NIKMAT DIBALIK KEHILANGAN
*ONE DAY ONE HADITH*

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda :
مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan orang lain, resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai pelebur dosa-dosanya. [HR. Bukhari]

Catatan Alvers

Pernahkah anda kehilangan? Kehilangan sesuatu yang kita miliki adalah bagian musibah yang dalam QS Al-Baqarah 155 diistilahkan dengan “Wa Naqshin Minal Amwal” (berkurangnya harta). Musibah kehilangan adalah hal yang bisa menimpa kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Merupakan sunnatullah, ada awal ada akhir, siang – malang, ada dan tiada, nikmat dan musibah yang silih berganti terjadi dan menimpa seseorang. Namun demikian berbeda-bedanya kondisi tersebut tidaklah berpengaruh pada keadaan seorang mukmin karena ia selalu dalam top condition. Rasul SAW bersabda :
عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله خير وليس ذاك لأحد إلا للمؤمن إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له وإن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له
Sungguh mengagumkan keadaan orang Mukmin. Sesungguhnya semua urusannya baik, dan karakter itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali orang Mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, dan demikian itu lebih baik baginya. Jika ditimpa kesusahan, dia bersabar, dan demikian itu lebih baik baginya.” [HR. Muslim]

Dengan demikian, seorang mukmin tidak akan sombong ketika mendapat nikmat dan sabar serta tidak menggerutu ketika menghadapi bala' musibah. Oleh karena itu Sayyidina Umar bin khattab RA berkata :
لو كان الصبر والشكر بعيرين ما باليت أيهما ركبت
Seandainya sabar dan syukur itu layaknya dua unta maka aku tidak peduli mana unta yang akan aku naiki! [Faidlul Qadir] Bahkan boleh jadi lebih dari itu, seseorang mukmin tidak hanya bersabar atas musibah kehilangan namun malah ia bersyukur sebagaimana kisah Kyai Arwani kudus, kiblat para hafidz Jawa Tengah. Ketika beliau kecopetan saat turun dari bus di terminal Terboyo Semarang. santri pendamping beliau langsung mengejar pelakunya namun sayang, ia tidak berhasil mengejar sang pencopet. Namun yang mengherankan adalah sikap Kyai Arwani, beliau tidak perduli dengan apa yang terjadi, seolah-olah tidak terjadi apa-apa pada dirinya bahkan ia masih sibuk dengan dzikirnya. Dengan susah payah santri memberitahukan bahwa dompet beliau baru saja dicopet. Beliau berkata : "Alhamdulillah, Sudahlah kalian tidak perlu ribut-ribut. Saya bersyukur, yang dicopet itu saya!". Santri ini menjadi bingung, Sang kyai kecopetan kok malah mengucap Alhamdulillah. Ia pun meminta penjelasannya. Kyai menjawab : "Syukur syukur Alhamdulillah. Karena saya yang dicopet, bukan saya yang jadi pencopetnya!". Sekarang apa jawab kalian jika aku tanya, lebih baik mana, menjadi orang yang dicopet atau menjadi tukang copetnya?". Subhanallah sungguh nalar yang luar biasa.

Bagaimanakah seseorang bisa sabar menghadapi musibahnya, sesuatu yang tidak mengenakkan, sesuatu yang menyusahkan? Jawabnya adalah ia berkeyakinan bahwa musibah yang menimpanya adalah menjadi pelebur dosanya sebagaimana hadits di atas. Dari perspektif inilah sebuah musibah akan menjadi nikmat. Bahkan Sayyidina Umar  RA melihat musibah lebih dari itu, Ia berkata:
ما ابتليت ببلية إلا كان لله علي فيها أربع نعم إذ لم تكن في ديني وإذ لم أحرم الرضا وإذ لم تكن أعظم وإذ رجوت الثواب عليها
Tidaklah aku tertimpa suatu musibah melainkan aku mendapatkan empat nikmat dari Allah. 1. Karena musibah itu tidak terjadi pada agamaku, 2. Aku tidak terhalang dari ridlo (kepada taqdir-Nya), 3. Musibah yang terjadi tidaklah lebih besar dari yang semestinya, 4. Aku mengharap pahala atas musibah tersebut. [Faidlul Qadir]

Kendati kehilangan adalah merupakan suatu nikmat di satu sisi, di sisi lain kita tidak dilarang untuk ikhtiyar mencari barang yang hilang. Bahkan Sahabat Ibnu Umar RA mengajarkan doa ketika kehilangan barang, yaitu hendahlah orang yang kehilangan berwudhu, kemudian shalat dua rakaat, setelah salam lalu mengucapkan syahadat, kemudian berdoa,
يَا هَادِيَ الضَّال، وَرَادَّ الضَّالَة ارْدُدْ عَلَيَّ ضَالَتِي بِعِزَّتِكَ وَسُلْطَانِكَ فَإِنَّهاَ مِنْ عَطَائِكَ وَفَضْلِكَ
Ya Allah, Dzat yang menunjukkan jalan kepada orang yang sesat, Dzat yang mengembalikan barang yang hilang. Mohon kembalikanlah barangku yang hilang dengan kuasa dan kekuasaan-Mu. Sesungguhnya barang itu adalah bagian dari anugrah dan pemberian-Mu. [Mushannaf  Ibnu Abi Syaibah] Wallahu A’lam. Semoga Allah selalu menjaga harta dan keluarga kita dan mengembalikan barang hilang kita bahkan menggantinya dengan yang lebih baik.

Untukmu Ibu


Muliakan IBU KITA

Sdr & sahabatku, jika dalam hidup kita sering mengalami kesulitan, kegagalan dan kita sudah hampir menyerah mencari solusinya. mungkin salah satu penyebabnya bisa jadi hubungan kita dengan IBU tercinta "bermasalah".

Karena salah satu yang membuat Alloh memberikan kemudahan atas segala solusi kehidupan jika ridho orang tua terutama IBU kita selalu menyertai kita.

Berikut tips bagaimana cara memuliakan IBU kita :

1. Berikan "dunia" kita pada IBU tercinta niscaya kemudahan dunia akhirat Alloh berikan kepada kita. Tanyakanlah selalu keinginan IBU kita, dan usahakanlah dengan sungguh2 mewujudkannya.

2. Upayakan membuat IBU kita selalu tersenyum dan bahagia. percayalah bukan harta yang berlimpah yang bisa membuat IBU kita tersenyum tapi cukuplah perhatian2 kecil yang kita berikan kepada beliau setiap harinya.

3. Nikmati dengan kegembiraan waktu bersama IBU kita, jika sedang sehat temani IBU kita dengan ngobrol bersama, jika sedang sakit rawat & hiburlah IBU kita dengan penuh kasih sayang, jika sdh meninggal peliharalah silaturahim dengan sanak saudaranya & doakan terus IBU kita. Mohon ampunan & kebahagiaan IBU kita kpd Alloh.

4. Ajari pasangan hidup dan anak- anak kita untuk menghormati, menyayangi dan membahagiakan IBU kita, karena teladan yang baik ketika anak kita mengetahui bagaimana kita menyayangi IBU kita, dan sikap itu akan ditiru pula oleh Anak2 kita terhadap kita orangtuanya.

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Jadimuslim yg kaffah bisa

Semoga Bermanfaat.

Rabu Wekasan

AMALAN SUNNAH DI AKHIR RABU DI BULAN SHAFAR

Dalam kitab “Kanzum Najah” disebutkan bahwa turun disetiap tahun 320ribu bala' & semua bala' tersebut turunnya di hari Rabu akhir bulan Shafar.
Dalam kitab “Fawaidul Ukhrawiyah” disebutkan bahwa diturunkan bala' dalam setiap tahun 320 bala' & semuanya turun pada hari Rabu terakhir bulan Shafar.
Barang siapa Sholat dengan cara seperti dibawah ini InsyaAllah ia akan selamat dari bala' - bala' tersebut.
Menurut kitab “Ta'liqah” sebelum Sholat kita diSunnahkan mandi, memotong kuku, memotong rambut & memakai celak mata.

Tanggal 09 Desember 2015 M / 27 Shafar 1437 H (besok) adalah hari Rabu terakhir diBulan Shafar ;

Niat mandi : “Saya niat mandi Sunnah di bulan Shafar ini agar dijauhkan dari segala bala' & fitnah dajjal”

Setelah berwudhu' sempurna, lalu Sholat 4 rakaat dengan 1 salam (tanpa tahiyat awal). Waktunya setelah mengerjakan Sholat Dhuha, dengan niat memohon Kepada ALLAH SWT agar terhindar dari segala macam musibah.

Niat Sholat :
أُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى

Setelah membaca surat Al-Fatihah, membaca : 
Inna A'toyna Kalkautsar ; 17x
Al-Ikhlas ; 5x
Al-Falaq ; 1x
Annas ; 1x
disetiap rakaatnya.

Setelah salam, membaca Do'a ini :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
و صلّى الله تعالى علٰى سيّدنا محمّد و علٰى آله و صحبه و سلّم، الّلهمّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَ يَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا إِلٰه إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
الّلهمّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَ أَخِيْهِ وَ جَدِّهِ وَ أَبِيْهِ، اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ، فَسَيَكْفِيْكَهُمُ الّٰلهُ وَ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَ حَسْبُنَا الّلهُ وَ نِعْمَ الْوَكِيْلُ وَ لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ  وَ صلّى الله تعالى علٰى سيّدنا محمّدٍ و علٰى آله و صحبه و سلَّم

Setelah Sholat, diSunnahkan membaca surat Yasiin, sampai pada ayat :

(313x) سَلَامُ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيْمٍ
“SALAMUN QOWLAN MIN ROBBIR ROHIM”

Diulang sampai 313x lalu membaca Do'a dibawah ini sampai selesai. Setelah itu melanjutkan bacaan surat Yasiinnya sampai habis.

Do'anya sebagai berikut :

الّٰلهمّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ وَ تَقْضِي لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ وَ تُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَ تَرْفَعُنَا بِهَا أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَ تُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ

Setelah membaca surat Yasiin, membaca Do'a :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَعُوْذُبِا اللهِ مِنْ شَرِّ هَذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ.
وَأَعُوذُبِجَلاَلِكَ وَجَلاَلِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلاَلِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِي وَوَالِدَيَّ وَأَوْلاَدِيْ وَأَهْلِي وَأَحِبَّائِي. وَمَا تُحِيْطُ شَفَقَّهُ قَلْبِي مِنْ شَرِّ هَذِهِ السَّنَةِ وَقِنِي شَرَّمَا قَضَيْتَ فِيْهَا. وَاصْرِفْ عَنِّي شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ. يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ وَاخْتِمْ لِيْ فِي هَذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِاالسَّلاَمَةِ وَالعَافِيَةِ وَالسَّعَادَةِ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلاَدِيْ وَلِلأَهْلِيْ. وَمَا تُحُوْطُهُ شَفَقَّهُ قَلْبِيْ وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّمْ.

InsyaAllah dihindarkan dari bala', fitnah, penyakit & bencana sampai tahun ke depan
امين ياربّ آمين يا كريم

Semoga bermanfaat

Tentang hebatnya mengaji

Tentang hebatnya mengaji Ilmu Agama laksana air hujan menembus bumi, orang alim yang mengamalkan ilmunya laksana bumi yang subur. Orang yang...