Minggu, 30 Juli 2017

Jeringau sebagai pengendali OPT

Hidup itu proses, agar menciptakan hasil yang berkualitas harus melalui proses yang baik. Dimulai dari persiapan awal hingga pada hasil akhir.

Begitu pula dalam pertanian, untuk menghasilkan panen yang melimpah dan maksimal harus melalui proses yang baik pula.

Proses awal yang baik termasuk pemilihan benih. Namun terkendala penyakit atau hama terkadang benih yang asalnya berkualitas bisa saja menjadi rusak. Namun jangan hawatir karena ada solusinya, salah satunya adalah tanaman pengendali OPT berikut;

JERINGAU/DELINGO

Jeringau merupakan tanaman herba tahunan dengan ketinggian ± 75 cm, daunnya basah, pendek, membentuk rimpang, dan berwarna putih kotor.

Daunya tunggal berbentuk lanset dengan ujung runcing, bagian tepi rata, sedangkan pangkalnya memeluk batang, dengan panjang ± 60 cm, lebar ± 5 cm, pertulangan sejajar berwarna hijau.

Perbungaan majemuk berbentuk bongkol dengan ujung meruncing, panjangnya 20-25 cm. Buahnya berwarna coklat.

OPT sasaran;
1. Berbagai jenis ulat, hama pengisap dan hama gudang.

Bahan yang dibutuhkan;
- ½ kg Rimpang jeringau kering (untuk 0,4 ha)
- 2 liter air
- Alat
- Penumbuk/Blender
- Ember

Cara pembuatan;
Tumbuk rimpang kering jeringau, setelah jalus, tambahkan air, dan diamkan selama 24 jam. Kemudian saring.

Cara penggunaan;
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman pada pagi atau sore hari.

2. OPT pada benih

Bahan yang dibutuhkan;
- 50 gram bubuk jeringau (untuk 1kg benih)
- 2.5 liter air
- 1 liter urine sapi
- Panci
- Baskom

Cara pembuatan;
Masak air hingga mendidih, kemudin dinginkan. Setelah itu campurkan urine
sapi dengan air tadi. Tambahkan bubuk
jeringau. Aduk hingga merata.

Cara penggunaan;
Rendam benih dalam larutan jeringau selama 15 menit sebelum disemai. Buang benih yang mengambang.

Jeringu biasanya tumbuh di tepi sungai, bentuknya seperti alang-alang, dan bisa digunakan sebagai bahan anyaman alas/tikar. Di kudus-pati bisa dijumpai di sepanjang sungai juwana

Sabtu, 29 Juli 2017

Jarak sebagai pengendali OPT

Hidup itu keseimbangan, ada pertemuan dan juga perpisahan. Satu hal yang paling ku ingat dari alm. Kakek saya, dia pernah bilang; "aku tak akan mati selama kau tak melupakanku".

Awalnya ku kira hanya gurauan. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata ada pengaruh besar. Motivasi dan inspirasi seakan mengalir dalam diriku, aku yang lebih suka dunia peternakan, beralih kepertanian. Dan itu merupakan hoby alm. kakek saya.

Meski waktu dan jarak memisahkan beliau akan selalu ada sampai kapanpun jua. Bukan waktu yang menjadi pembahasan, tapi jarak sebagai pengendali OPT;

JARAK

Jarak merupakan tumbuhan perdu berbatang tegak dengan tinggi 1–5 meter. Batangnya berkayu berbentuk bulat licin, berongga, dan berbuku-buku dengan
tanda bekas tangkai daun yang lepas, berwarna hijau dengan semburat merah tua.

Jarak berdaun tunggal, tumbuh berseling. Bentuk helai daun bundar, bercangap menjari sekitar 7 sampai 9, ujung daunnya runcing, dan bagian tepi bergigi.
Ukuran daun 10–25 cm x 10–25 cm, dengan warna permukaan atas daun hijau tua, sedangkan permukaan bawahnya
hijau muda. Tangkai daun panjang, sekitar 30–50 cm, berwarna merah tua, atau coklat kehijauan. Bunganya merupakan bunga majemuk bentuk tandan, tumbuh di ujung batang. Berwarna kuning,
berkelamin satu.

Buah jarak berduri dan berwarna hijau sewaktu muda lonjong berlekuk tiga, berkumpul dalam tandan. Di dalam buah terdapat tiga ruang yang masing-masing berisi satu biji. Buahnya berduri lunak, berwarna hijau muda, dengan rambut berwarna merah. Setelah tua, buah akan
berubah menjadi hitam. Biji keras, lonjong, berwarna coklat berbintik hitam

Sasaran OPT;
Hama secara umum (bersifat insektisida ovisida, dan penghambat pembentukan telur pada hama).

Bahan yang dibutuhkan;
- 500g Biji Jarak
- 1 liter air
- 3 sendok teh minyak tanah
- 10ml Sabun/deterjen
- Alat penumbuk/blender
- Penyaring
- Ember

Cara pembuatan;
Biji jarak yang sudah ditumbuk halus dan
masih segar direndam dalam satu liter air selama 24 jam. Air rendaman kemudian direbus selama 10 menit. Tambahkan 3 sendok teh minyak tanah dan sabun sedikit. Saringan air rebusan diencerkan
menjadi 10 liter

Cara penggunaan;
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama pada pagi dan sore hari.

Well, tak perlu bersedih karena cinta adalah sebuah energi yang ada disekitar kita, yang akan memberikan kedamaian meski salah satu telah gugur.

Jumat, 28 Juli 2017

Jahe sebagai pengendali OPT

Teman adalah bagian dari hidup, dia tak hanya mengajariku tapi juga memberikan motivasi agar selalu berjuang. Namun kini dia sudah pergi jauh.

Kehangatan itu mungkin tak akan aku dapatkan lagi, namun secangkir wedang ronde khas sunan kalijaga cukuplah untuk menghangatkan malamku.

Pernahkah kita bayangkan ternyata bahan utama wedang ronde bisa digunakan sebagai pengendali hama, langsung saja;

JAHE

Jahe merupakan tanaman terna berbatang semu dengan tinggi 30 cm sampai 1 m. Rimpangnya bila
dipotong berwarna kuning atau jingga. Daunnya sempit memiliki panjang 15 –
23 mm dengan lebar 8 – 15 mm. Tangkai daun berbulu dengan panjang 2 – 4 mm, bentuk lidah daunnya memanjang dengan panjang 7,5 – 10 mm, dan tidak
berbulu.

Sasaran OPT;
1. Ulat buah tomat, kutudaun, belalang, Trips, kutukebul, Nematoda, Antraknos

Bahan yang dibutuhkan;
- 50 gram jahe ( Untuk luas 0,4 ha dibutuhkan 1 kg jahe)
- 12 ml minyak sayur
- 3 liter air
- Alat Penumbuk/blender
- Alat Penyaring
- Ember

Cara pembuatan;
Hancurkan jahe sampai halus. Tambahkan air dan minyak sayur. Aduk sampai rata kemudian saring.

Cara penggunaan;
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama pada  pagi atau sore hari

2. Embun tepung, busuk akar, dan busuk daun

Bahan yang dibutuhkan;
- 20 gram bubuk jahe
- 1 liter air
- Ember

Cara pembuatan;
Masukkan bubuk jahe ke dalam air, dan aduk rata. Biarkan semalam.

Cara penggunaan;
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama.

Kamis, 27 Juli 2017

CUBLAK-CUBLAK SUWENG

Belajar ke Arifan Lokal .. Jawa = Ngerti ...

1. Cublak-cublak suweng,
Cublak= tempat ~ suweng adalah anting perhiasan (harta) wanita jawa. Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu suweng (suwung, sepi, sejati) atau harta sejati.

2. Suwenge teng gelenter,
Suwenge Teng Gelenter= suweng berserakan ~ Harta sejati (=kebahagiaan sejati) sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia.

3. Mambu ketundhung gudel,
Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau).
Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu ~ bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.

4. Pak empo lera-lere,
Pak empo (bapak ompong), Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yg kebingungan. Meski hartanya berlimpah, ternyata itu harta palsu, bukan harta sejati (kebahagiaan sejati) ~ Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.

5. Sopo ngguyu ndhelikake,
Sopo ngguyu (siapa tertawa), Ndhelikake (dia yg menyembunyikan). Ini menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yg menemukan TEMPAT HARTA SEJATI (tempat kebahagian sejati), dia adalah orang yg tersenyum, “sumeleh” dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang² yg serakah.

6. Sir-sir pong dele kopong,
Sir (hati nurani), Pong Dele Kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yg kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada TEMPAT HARTA SEJATI (“Cublak Suweng”) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dr kecintaan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam sir-nya/hati nuraninya.

Kesimpulan dari lagu ini kurang lebih sebagai berikut:
Dalam mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu. semuanya kembali ke hati nurani yg bersih

Iler sebagai pengendali OPT

Banyak orang berpendapat bahwa cantik itu tidak hanya fisik melainkan dari hati. Bagaimana kalau rumah yang cantik?

Rumah yang sederhana pun akan terlihat cantik bila terlihat rapi dan bersih. Selain itu akan terlihat menarik bila terdapat tanaman-tanaman hias.

Well, ternyata tanaman hias selain untuk memperindah, juga bisa digunakan sebagai pengendali OPT, seperti tanaman berikut ini;

ILER/KENTANGAN

Iler merupakan tanaman yang memiliki batang herba tegak dan merayap tinggi berkisar 30-150 cm, mempunyai penampang batang berbentuk segiempat dan termasuk katagori tumbuhan basah yang batangnya mudah patah.

Daun iler berbentuk hati dan pada setiap tepiannya dihiasi oleh lekuk-lekuk tipis yang bersambungan dan didukung oleh tangkai daun dan memiliki warna yang beraneka ragam. Bunganya berbentuk untaian bunga yang bersusun, dan muncul pada pucuk tangkai batang.

Tumbuhan iler dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Iler bisa didapat di sekitar sungai atau pematang sawah dan tepi-tepi jalan pedesaan sebagai tumbuhan liar

Sasaran OPT;
Alternaria Cercospora (Bercak/gosong pada daun)

Bahan yang dibutuhkan;
- 1 kg daun iler
- 1 liter air
- Alat penumbuk/blender
- Alat penyaring

Cara pembuatan;
Daun iler dicuci sampai bersih, kemudian ditumbuk halus (blender), dan tambahkan air. Kemudian diamkan semalam dan saring.

Cara penggunaan;
Semprotkan pada seluruh tanaman yang terserang hama pada pagi hari

Rabu, 26 Juli 2017

Genteng peujet sebagai pengendali OPT

Ternyata tanaman yang digunakan sebagai pengendali OPT mempunyai fungsi lain, misalnya sebagai obat demam, malaria, lambung lemah dan untuk mematikan kutu kepala

Bicara mengenai kutu kepala, hal ini mengingatkan saya pada kata salah satu teman pondok. Katanya belum dikatakan santri sejati kalau tidak punya kutu, ada-ada saja.

Lantas tanaman apa yang mempunyai manfaat seperti diatas? Simak tanaman pengendali OPT berikut ini;

GENTENG PEUJET/QUASSIA

Genteng peujet, atau quassia atau ki cong corang (sunda) merupakan tumbuhan perdu dengan tinggi ± 4 m. Batangnya tegak berbentuk bulat, berkayu, permukaannya kasar, dan berwarna putih kotor.
Tanaman ini memiliki daun majemuk, berbentuk lonjong, dan berseling dengan panjang 5-7 cm, dan lebar 5-6 cm, bagian tepi rata, ujungnya tumpul, pangkal bulat, pertulangan menjari, permukaan halus, tangkai panjang ± 9 cm, dan berwarna hijau.

Buahnya bulat, berwarna putih kecoklatan. Sedangkan bijinya bulat, berwarna putih. Intinya seperti gambar.

Sasaran OPT;
Hama pengisap, ulat, kumbang, dan lalat

Bahan yang dibutuhkan;
- 4 sendok makan serbuk kulit kayu Quassia
- 2 lt Air
- Ember
- Alat penyaring

Cara pembutan;
Larutkan serbuk kulit kayu Quassia pada 2 liter air, rebus sampai mendidih. Setelah itu dinginkan biarkan selama 24 jam. Setelah itu saring

Cara penggunaan;
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama. Dosis 50ml/lt.

Selasa, 25 Juli 2017

Gamal sebagai pengendali OPT

Media tanam yang baik sangat berpengaruh dalam bercocok tanam termasuk menanam secara organik. Karena inti dari pertanian organik terletak pada media tanam.

Mengklarifikasi media tanam pasti sudah dilakukan sejak dini, baik memilih bahan, takaran maupun ukurannya. Namun ketika ada kendala dalam media tanah yang masih mengandung bibit-bibit penyakit/hama seperti ulat tanah misalnya, bagaimana cara mengatasinya?

Tidaklah mungkin rasanya membongkar media tanam. Sebab efeknya bisa berpengaruh pada tanaman kita. Nah inilah yang menjadi topik kita kali ini, tanaman pengendali OPT;

GAMAL/JOHAR

Gamal merupakan pohon yang memiliki batang tunggal atau bercabang, jarang yang menyemak dengan tinggi 2- 15 m. Berbatang tegak, diameter pangkal batangnya sekitar 5-30 cm, dengan
atau tanpa cabang di dekat pangkal tersebut.
Kulit batang gamal berwarna coklat keabu-abuan dengan alur-alur kecil pada batang yang telah tua.
Daunnya majemuk menyirip mempunyai panjang 19-30 cm yang terdiri dari 7- 17 helai daun. Sedangkan helai daunnya berhadapan, panjangnya 4-8 cm dengan ujung runcing tetapi jarang yang bulat. Ukuran daunnya semakin kecil menuju
ujung daun.
Gamal bunganya berwarna merah muda cerah sampai kemerahan, jarang
yang putih dengan panjang 2,5-15 cm, susunan bunga tegak.

Sasaran OPT;
1. Ulat tanah, Ulat jengkal, dan Ulat buah tomat

Bahan yang dibutuhkan;
- ½ kg daun gamal
- 20 l Air
- Alat penumbuk/blender
- Saringan

Cara pembuatan;
Daun gamal ditumbuk halus, kemudian rendam dalam air selama 24 jam, dan saring

Cara penggunaan;
Semprot pada seluruh bagian tanaman yang terserang hama, atau kocor pada metan yang terserang ulat tanah.

2. Berbagai macam ulat, coleoptera hama tomat

Bahan yang dibutuhkan;
- 100-150 g daun gamal
- 250 ml air
- 250 ml minyak tanah
- Alat penumbuk/Blender
- Alat penyaring

Cara pembuatan;
Daun gamal ditumbuk sampai halus, kemudian tambahkan 250 ml air dan saring. Tambahkan 250 ml minyak tanah

Cara pemakaian;
Semprot pada seluruh bagian tanaman yang terserang hama. Dosis 50ml/lt.

Senin, 24 Juli 2017

Gadung sebagai pengendali OPT

Banyak hal yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup, salah satunya berwirausaha didalam dunia kuliner.
Keterbatasan biaya bukanlah penghalang yang berarti dalam hal ini, karena memilih usaha keripik tidak membutuhkan banyak biaya.
Tak pernah disangka ternyata bahan utama untuk membuat keripik bisa dijadikan sebagai pestisida nabati, well penasaran bukan.

GADUNG

Gadung merupakan tanaman herba memanjat dengan sistem perakaran berserabut. Umbi membulat kadangkala agak memanjang berwarna kuning pucat sampai abu-abu cerah dengan daging putih sampai kuning jeruk.

Batang tanaman gadung memanjat melingkar ke kiri, biasanya berduri berwarna kekuningan setelah kering.
Daunnya beranak daun 3, berbulu halus dengan helaian daun tengah
menjorong-melonjong, dan helaian daun lateral berukuran tidak sama, anak tangkai daun panjang sampai 1 cm.

OPT sasaran;
1. Berbagai macam ulat dan hama pengisap

Bahan yang dibutuhkan;

- ½ kg umbi gadung
- 10 liter air
- Alat penumbuk/Blender
- Saringan/Kain

Cara pembuatan;
Umbi gadung ditumbuk sampai halus, kemudian peras dengan kain halus ambil sarinya. Tambahkan air, dan aduk hingga rata.

Cara penggunaan;
Semprot pada seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore
hari. Dosis 50ml/lt.

2. Tikus

Bahan yang dibutuhkan;
- 1 kg umbi gadung
- 10 kg dedak padi/jagung
- 1 ons tepung ikan
- 1 buah kemiri
- Air secukupnya

Cara pembuatan;
Haluskan umbi gadung kemudian tambahkan dengan 10 kg dedak/jagung, tepung ikan dan kemiri, beri sedikit air.
Aduk adonan hingga rata.

Cara penggunaan;
Buatlah adonan menjadi pelet. Tempatkan di tempat yang sering dikunjungi tikus.

Minggu, 23 Juli 2017

Duku sebagai pengendali OPT

Tak selalu apa yang kita impikan berbuah kenyataan, namun roda kehidupan masih berputar akan selalu ada kesempatan dan kesempatan.

Salah satu yang masih ku ingat adalah Bapakku selalu meminta maaf karena tidak dapat membelikan bola-bola manis. Ini panggilan untuk buah yang ku inginkan waktu itu. Walau sekarang sudah tak ku hiraukan.

Sampai akhirnya sekarang aku tau kalau bola-bola manis itu bisa digunakan sebagai pengendali OPT, yost.... tanaman berikutnya setelah cengkeh;

DUKU/LANGSAT

Duku merupakan pohon yang tingginya mencapai 15-20 m. Batangnya berkayu, berbentuk bulat, bercabang, dan berwarna putih kotor.
Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal dengan panjang ± 20 cm, dan lebar ± 10 cm, bertangkai, dan berwarna hijau.

Bunga duku berbentuk tandan pada batang dan cabang posisinya menggantung dengan panjang sekitar 10-30 cm berwarna kuning pucat. Sedangkan buahnya berbentuk bulat berdiameter 2- 4 cm, beruang lima berwarna kuning kecoklatan dengan biji lonjong berwarna hijau.

Sasaran OPT;
Spodoptera litura (ulat grayak), dan sejenis ulat lainnya pemakan daun.

Bahan yang dibutuhkan;
- 100 gram biji duku
- 5 liter air
- Alat penumbuk/blender
- Air secukupnya

Cara pembuatan;
Hancurkan biji sampai halus, kemudian rendam dalam air selama 24 jam, dan saring ambil airnya.

Cara penggunaan;
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman pada pagi atau sore hari. Dosis 50ml/lt.

Cara kerja pestisida ini akan mematikan ulat dan telurnya, jadi sebisa mungkin penyemprotannya mengenai ulatnya.


Sabtu, 22 Juli 2017

Cengkeh sebagai pengendali OPT

Dalam dunia pertanian, tak henti-hentinya berbicara mengenai hama. Karena hama merupakan bagian dari lika-liku bercocoktanam. Tanaman yang subur tiba-tiba layu sudah sering menjadi bahan perbincangan seolah menjadi artis papan atas, yaitu furasium.

Namun tak disangka-sangka, ternyata selain membuat jamur tricoderma sebagai solusi, ternyata ada cara lain untuk mengalahkan kepopuleritas furasium. Salah satunya dengan tanaman pengendali OPT berikut ini, yost... itulah gunanya kita membahas tanaman-tanaman pengendali hama, siapa tau ada disekitar kita.

CENGKEH

Cengkeh adalah sebuah pohon yang tingginya mencapai 10 m. Batangnya berkayu, bercabang banyak, bulat, dan
mengkilap. Batang yang masih muda warnanya hijau,  setelah tua agak keunguan. Daunnya tunggal, bentuknya bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengkilap dengan panjang 6-13,5 cm, lebar 2,5- 5 cm, tangkai panjang 1-2 cm. Ketika masih muda berwarna merah, setelah tua menjadi hijau.

Sasaran OPT:
Furasium oxysporum, Furasium solani, Rigidoporus lignosus (jamur yang mengakibatkan akar putih misalnya pada rambutan), Rhizoctonia solani (cendawan penyebab layu/busuk bibit), Phytopthora capsici (Busuk batang, busuk daun, busuk kuncup dan busuk akar), dan Sclerotium rolfsii (jamur penyebab busuk batang)

Bahan yang dibutuhkan;
- 100 g daun cengkeh kering
- 1 liter air
- Pisau
- Alat Penumbuk/ Blender

Cara pembuatan;
Tumbuk/haluskan daun cengkeh kering, beri air dan diamkan selama 1 malam

Cara penggunaan;
Siram dan sprai pada  tanaman yang terserang hama. Dosis 50ml/lt, atau bisa digunakan sebagai mulsa untuk mencegah hama.

Mengenai hama di atas nampak asing, tapi justru ini semakin menarik untuk dibahas. Namun tidak untuk saat ini.
Seputar hama akan kita bahas setelah pestisida nabati selesai sekitar 2-3 bulan kedepan.

Pembahasan hama nantinya merupakan kesimpulan dari tanaman pengendali OPT, jadi akan semakin menarik mengenal lebih dekat dengan bercocok tanam secara organik di Organik Gardening.

Jumat, 21 Juli 2017

Cemara hantu sebagai pengendali OPT

Sendiri itu menyakitkan. Ini terjadi beberapa tahun silam. Tiada teman di sekitarku, semua orang seakan menghilang dalam hidupku.

Malam itu sangat sunyi aku merenung di heningnya malam diatas menara kudus. Dinginya angin malam semakin menusuk membuat sekujur tubuh ini menggigil. Tiba-tiba terdengar suara  aneh di belakangku.

Semakin dekat dan jelas suara itu membuat aku semakin merinding. Ku coba memberanikan diri menengok kebelakang, dan ternyata suara ranting tanaman pengendali OPT yang patah tertiup angin.

CEMARA HANTU

Cemara hantu merupakan tumbuhan tahunan dengan tingginya 10 – 15 m, batangnya berkayu dan
bercabang banyak. Tanaman ini berdaun tunggal dengan ujung dan
pangkal daun meruncing, tepi rata, berwarna hijau agak kekuning-kuningan.

Buahnya kotak bentuknya seperti lonceng dengan diameter 6 - 7 mm dan berwarna putih kotor. Bijinha sangat kecil berbentuk bulat dan berwarna coklat.

Sasaran OPT;
Lalat buah (Bactrocera dorsalis)

Bahan yang dibutuhkan;
-10 kg daun cemara hantu yang telah dikeringkan, pilih pohon yang sudah berumur 3 tahun.
- Panci / alat destilasi (penyulingan)
- Jerigen

Cara membuatnya;
Masukkan 10 kg daun cemara hantu kedalam panci yang telah diisi air sebanyak 2/3 bagian.
Hidupkan kompor sampai air mendidih. Nanti akan terjadi proses penguapan. segera alirkan air ke ketel pendingin
melalui lubang masuk untuk kondensasi sehingga terjadi pengembunan.
Penyulingan ini memakan waktu sekitar
1-2 jam tergantung jumlah bahan dan
air.
Kemudian air minyaknya ditampung dengan alat dan selanjutnya antara air dan minyak dipisahkan.

Cara penggunaan;
Teteskan minyak hasil sulingan daun cemara hantu pada kapas, kemudian diikat pada kawat dan diletakkan di dalam botol perangkap.
Botol perangkap ini kemudian digantung pada tiang setinggi 1 m.

Pemasangan perangkap dimulai sejak tanaman berbunga sampai panen. Jumlah perangkap per hektar 20 buah, dengan jarak pemasangan sekitar 20 m. Aplikasi diulang setiap 2 minggu.

Kamis, 20 Juli 2017

Bakteri Asam Laktat

Istilah bakteri asam laktat (BAL) mulanya ditujukan hanya untuk sekelompok bakteri yang menyebabkan keasaman pada susu (milk-souring organisms). Secara umum BAL didefinisikan sebagai suatu kelompok bakteri gram positif, tidak menghasilkan spora, berbentuk bulat atau batang yang memproduksi asam laktat sebagai produk akhir metabolik utama selama fermentasi karbohidrat.

Efek bakterisidal dari asam laktat berkaitan dengan penurunan pH lingkungan menjadi 3 sampai 4,5 sehingga pertumbuhan bakteri lain termasuk bakteri pembusuk akan terhambat (Amin dan Leksono, 2001). Pada umunya mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran pH 6-8 (Amano,1962).

Berdasarkan taksonomi, terdapat sekitar 20 genus bakteri yang termasuk BAL. Beberapa BAL yang sering digunakan dalam pengolahan pangan adalah Aerococcus, Bifidobacterium, Carnobacterium, Enterococcus, Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc, Oenococcus, Pediococcus, Streptococcus, Tetragenococcus, Vagococcus, dan Weissella.

Contoh produk makanan yang dibuat menggunakan bantuan BAL adalah yogurt, keju, mentega, sour cream (susu asam), dan produk fermentasi lainnya.

Cara mendapatkan bakteri asam laktat dari Kacang Buncis

BAHAN:
1 kg Buncis
1 ons Gula merah /putih 1

ALAT:
Blender
Botol steril

CARANYA:
Kacang buncis dikukus, tambhkan sdikit gula lalu diblender.
Waktu Jus buncis hangat, tuangkan ke dalam botol..
Tutup botol lalu disimpan dalam kulkas selama 7 s/d 14 hari.
Selama disimpan cairan dan padatan dalam botol akan terpisah. Cairan dlam botol adalah BAKTERI ASAM LAKTAT Murni.

Metode ini bermanfat untuk memisahkan Bakteri Asam Laktat yang dapat hidup pada suhu 100 derajat C

Aplikasi:
1 cc BAL diencerkan dgn 1 liter air.
Kocorkan atau semprotkan ke tanah.

Pengaplikasian pada musim hujan dapat meningkatkan kekebalan tanaman. Caranya tambahkan BAL dengan IMO2 dan siram pada tanah

Cabai sebagai pengendali OPT

Life is choice, hidup adalah pilihan. Pada awalnya, semua orang bangga dengan pilihannya. Tapi pada akhirnya, tidak semua orang setia pada pilihannya.

Saat ia sadar bahwa pilihannya mungkin tak sepenuhnya sesuai seperti yang ia impikan. Karena yang lebih sulit dalam hidup ini bukanlah memilih, tapi bertahan pada pilihan.

Sedikit waktu mungkin sudah cukup untuk menentukan pilihan. Tapi untuk bertahan pada pilihan tersebut, mungkin harus menghabiskan sisa usia yang dimiliki. So harus berani dan tegas dalam menentukan pilihan, setegas dan sepedas tanaman pengendali OPT berikut ini;

CABAI MERAH

Cabai merah merupakan perdu tegak dengan tinggi 1- 2,5 m. Batangnya berkayu, berbuku-buku, dan percabangan lebar, serta batang mudanya berambut halus berwarna hijau.

Cabai merah berdaun tunggal, bertangkai yang panjangnya 0,5-2,5 cm yang letaknya tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, dan berwarna hijau.

Buah mudanya berwarna hijau tua, setelah masak menjadi
merah cerah. Biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua
menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm, dan rasanya pedas.

Sasaran OPT:
Semut, kutudaun, berbagai jenis ulat, lalat dan mealybugs.

Bahan yang dibutuhkan;
- 4 mangkuk cabai merah atau biji cabai merah.
- 3 lt air
- 30 gram sabun/deterjen.
- Panci.
- Alat penyaring

Cara pembuatan;
Didihkan cabai merah selama 15 s/d 20 menit. Kemudian tambahkan 3 liter air, dan biarkan dingin.
Setelah itu saring dan tambahkan
sabun/deterjen. Aduk hingga rata.

Cara penggunaanya;
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama pada pagi atau sore hari.

Dari segala jenis cabai, selain cabai merah, tidak disarankan dalam pembuatan pesnab karena dapat mengakibatkan kerontokan pada daun

Whitefly dan mealybug

Terimakasih kepada para master-master yang dengan ikhlas berbagi informasi mengenai POC dan media tanam, sangat bermanfaat bagi saya yang masih pemula.

Maka dari itu disini saya tidak membahas tentang hal diatas, tapi mengenai masalah seputar hama.

Ada beberapa hal yang perlu diluruskan tapi jangan terlalu lurus, ntar bisa nabrak. Yaitu masalah hama. Hama adalah serangkaian organisme yang membutuhkan perhatian khusus terhadap tanaman. Mereka juga butuh makan seperti kita. Karena rantai makananya terputus, maka dia mencari makan di tanaman kita.

Ada serangkaian hama yang menjadi sorotan selalu mendapatkan tudingan jika dia pelakunya. Namun tudingan itu tak selalu benar. Oleh karena itu disini kita akan membedakan antara 2 macam hama yang biasanya berada pada tanaman tomat dan cabai.

1. Whitefly / Kutu kebul

Whitefly adalah serangkaian organisme yang menyerang pada bagian bawah daun pada tanaman seperti cabai, tomat. Bentuknya seperti kupu-kupu kecil (klaper) bersayap dan berwarna kuning pada usia mudanya.
Bila tanaman digoyang-goyangkan, dia akan beterbangan seperti ketombe (pengalaman pribadi).
Dia mengeluarkan cairan manis yang disukai semut. Tanaman yang terinfeksi whitefly daunya akan mengkerut (keriting), dan organisme ini dapat mengakibatkan virus gemini.

2. Mealybug.

Melihat dari namanya, saya kira sahabat kecilku, namun ternyata aku salah. Dia tidak sekeren ladybug yang orang kira cewek mol. Xixixi,
mealybug adalah sejenis kutu berwarna putih yang hinggap di tanaman tomat dan cabai. Mealy tidak hanya membuat beskem di daun, tapi juga berpatroli di batang, dahan sampai buah.
bentuknya bulat kecil berkaki banyak, dan kulitnya seperti pakai bedak berwarna putih. Dia juga mengeluarkan cairan manis yang disukai semut. Gambar dibawah

Nah ini sedikit pengertian yang perlu kita bahas disini, soalnya pestisida yang kita buat nanti berhubungan dengan hewan mungil ini. Agar tidak asing terhadap hama satu ini.

Rabu, 19 Juli 2017

POC generatif untuk tomat, cabai, dan terong

Pupuk memeran arti penting dalam bercocok tanam, karena dapat meningkatkan hasil budidaya tanaman. Oleh karena itu pemilihan pupuk haruslah dipersiapkan sebaik mungkin.

Mahalnya pupuk pabrikan terkadang menurunkan semangat untuk bercocok tanam. Tidak lain karena harganya yang relatif mahal, selain itu produksi hasil pertanian yang masih tanda tanya. Oleh karena itu memanfaatkan bahan/limbah disekitar kita adalah solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam masa tanam.

Pemilihan pupuk organik dengan memanfaatkan bahan-bahan disekitar kita selain mengurangi polusi banyaknya limbah yang tidak terpakai juga menjaga kelestarian alam, karena pupuk organik sangat ramah terhadap lingkungan.

Pada masa generatif, tanaman membutuhkan banyak nutrisi. Oleh karena itu disini kita akan membuat pupuk organik cair untuk tanaman cabai, tomat, terong dan kol pada masa generatif.

Bahan-bahan yang dibutuhkan;

- Kohe kambing 1.5kg

- Batang pisang 1.5kg

- Pisang serta kulitnya 1.5kg

- Air rendaman sabut kelapa yg berwarna hitam 15ltr.

- Arang sekam 500gram

- Gula 1kg.

- EM4 100ml/10tutup botol

Cara pembuatan;

Semua bahan dicampur dalam wadah, kemudian di fermentasikan selama 1 minggu.

Cara pemakaian;

Untuk kocor tanaman tomat,cabai,terong,bunga kol pada masa generatif. Dosis 100ml/lt.

Bila ada kohe walet, akan lebih bagus lagi dengan takaran sama seperti kohe kambing

Brotowali sebagai pengendali OPT

Dibalik pahitnya kehidupan pasti ada sebuah canda tawa. Semua itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Cobaan yang kita rasakan saat ini terasa nikmat dan akan menjadi pelajaran berharga yang tak terlupakan bila disikapi dengan bijak.

Baiklah, intinya sesuatu yang pahit sekalipun pasti ada manfaatnya yang jauh lebih besar melebihi dari apa yang kita bayangkan seperti tanaman pengendali OPT berikut ini misalnya.

BROTOWALI

Brotowali merupakan tanaman/tumbuhan yang berbentuk semak. Memiliki batang berbentuk bulat, berkayu, permukaanya berbenjol-benjol, bercabang, dan berwarna hijau.
Brotowali memiliki daun tunggal yang tersebar dan bentuk jantung, berujung runcing tepinya rata,
pangkalnya berlekuk dengan panjang 7-12 cm.

Sasaran OPT;
Ulat daun kubis, penggerek batang, wereng, dan belalang

Bahan yang dibutuhkan;
- 200 g batang brotowali
- 1 liter air
- Alat penumbuk/Blender
- Pisau
- Ember

Cara pembuatan;
Cincang/haluskan batang brotowali, kemudian rendam dalam 1
liter air dan aduk hingga rata. Setelah itu saring.

Cara penggunaan;
Siram/sprai ekstrak brotowali pada tanaman yang terserang OPT. Dosis 50ml/lt untuk pencegahan seminggu 1x, dan 100ml/lt untuk pengobatan.

Bisa juga untuk menjaga kualitas benih agar tidak mudah terserang hama. Caranya rendam benih dengan ekstrak brotowali selama 24 jam. Bisa juga menambahkan bawang merah untuk merangsang perkembangan benih.

Selasa, 18 Juli 2017

Bijanggut sebagai pengendali OPT

Arti hadirmu berikan kesejukan dalam jiwaku, satu pandang darimu lebih aku sukai dari pada alam seisinya. Pesonamu membuatku damai seakan berada diantara butiran salju. Gombal ah..., hahaha...

Iya, sensasi kesegaran dingin, menjadi kelanjutan tanaman pengendali OPT kali ini, GPL.

BIJANGGUT

Bijanggut adalah tanaman yang mempunyai batang tegak. Tingginya mencapai 0,30-0,50 m, bercabang
kecil yang tumbuh menjalar, berbuku-buku, tiap ruas keluar tunas
dan akar, dan batangnya tajam berbetuk segi empat.

Daunya berdaun bundar seperti telur sampai jorong langset, daunnya bersilang, panjang mencapai 3,5-7 cm, berujung runcing, bergerigi dangkal, tulang daun bagian bawah berambut pendek, permukaan daun bagian atas berambut jarang, panjang tangkai daun mencapai 1,5 cm.

Penasaran kayak apa, memang bahasa sendiri kadang terlupakan. Nama lain dari bijanggut adalah mint atau pepermint. Glodak....!!! Bilang dari awal kenapa? Gak usah emosi, dilanjut

OPT sasaran;
Sebagai bakterisida (Penyakit tanaman yang diakibatkan oleh bakteri)

Bahan yang dibutuhkan;
- 250 gram daun mint
- 2 liter air
- Alat penumbuk/blender
- Alat Penyaring
- Ember

Cara pembuatan;
Daun mint diblender sampai halus, kemudian ditambahkan air dan aduk hingga rata.

Cara pemakaian;
Dosis 100ml/lt Semprotkan pada seluruh bagian tanaman yang terserang bakteri.

Adapun hama yang diakibatkan oleh bakteri;
- Penyakit layu ini menyerang tanaman nilam yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum.
- Penyakit Hawar Daun Tanaman pada padi yanh disebabkan bakteri Xanthomonas oryzae
- Penyakit Layu pada tanaman cabai yang disebabkan bakteri Pseudomonas solanacearum
- Penyakit Busuk Akar Tanaman Anggrek yang disebabkan Bakteri pseudomonas
- Hama Nematoda pada tanaman kelapa yang disebabkan oleh bakteri Nematoda rhadinaphelenchus cocophilus.

Senin, 17 Juli 2017

Bengkoang sebagai pengendali OPT

Tanpamu bagaikan langit dimalam kelam tak berbintang. Gelap dong..., tapi jangan hawatir jika kulit gelap, ada ramuan yang bisa membuat kulit menjadi putih bercahaya.

Yups, masih ada hubunganya dengan itu, namun yang menjadi pembahasan kita adalah tanaman pengendali OPT;

BENGKUANG

Bengkuang merupakan tumbuhan terna menjalar dan hidup menahun. Umbi akar tunggal, kulit luar berwarna krem atau coklat muda atau coklat tua, berdaging warna putih atau kuning keputihan.
Tumbuhan ini mempunyai umbi banyak dan bentuknya memanjang.

Daunnya majemuk, beranak daun 3, helaian daun bercuping menjari atau utuh dengan tepi bergigi.
Pembungaan tandan semu, berbunga
banyak. Bunga berkelopak coklat, mahkota bunga ungu-biru atau
putih.

Buahnya nerbentuk polong sedangkan biji berbentuk pipih persegi berwana hijau - coklat atau coklat tua kemerahan.

Mungkin belum banyak yang tahu, kalau biji bengkoang memiliki racun. Racun ini bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan pestisida nabati. Pestisida nabati untuk budidaya pertanian organik.

Sasaran OPT;
Berbagai macam hama pengisap, kumbang dan ulat

Bahan yang dibutuhkan;
- ½ kg biji bengkuang
- 20 liter air
- Alat penumbuk/ Blender
- Ember

Cara pembuatan;
Biji bengkuang dikering anginkan kemudian tumbuk sampai halus. Rendam dalam air selama 1-2 hari.

Cara pemakaian;
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman pada pagi atau sore hari

Minggu, 16 Juli 2017

Bayam duri sebagai pengendali OPT

Melihat peningkatan jumlah penderita obesitas di seluruh dunia dan melonjaknya angka penyakit yang ditimbulkannya, kini banyak orang yang mulai menerapkan pola makan sehat. Makanan sehat tidaklah mahal, banyak tersedia disekitar kita, misalnya seperti bayam.

Masih melanjutkan pembahasan tentang tanaman pengendali hama, yaitu;

BAYAM DURI

Bayam duri (Amaranthus spinosus) termasuk jenis tumbuhan amaranth. Tumbuhan ini mempunyai batang lunak atau basah, tingginya dapat mencapai 1 meter. Tanda khas tumbuhan bayam duri adalah pada batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang mengenal sebagai bayam duri.

Bentuk daunnya menyerupai belahan ketupat dan berwarna hijau. Bunganya berbentuk bunga bongkol, berwarna hijau muda atau kuning.

Sasaran OPT;
Ekstrak daun bayam duri merupakan salah satu agen penginduksi ketahanan sistemik tanaman cabai merah terhadap serangan Cucumber Mosaik Virus (CMV) dan virus kuning Gemini.

Bahan dan alat;
- Daun bayam duri
- Mortar dan pestel (alat penumbuk)
- Carborundum (senyawa silikon dan karbon, biasanya dibuat sebagai bahan amplas) 600 mesh
- Buffet phostpat
- Alkohol 70 %
- Kapas
- Aquadestilasi dan botol semprot

Cara pembuatan;

Daun bayam duri sebanyak 25 g dicuci bersih dan dihaluskan dengan menggunakan mortar kemudian ditambah buffer phosfat sebanyak 75 ml.

Ekstrak daun disaring menggunakan kain kasa atau muslin. kemudian Ekstrak daun ditambah dengan carborundum 600 mesh.

Cara pemakaian;

1. Sistem Rubbing


Untuk 100 ml ekstrak Bayam dibutuhkan ± 8 gram carborundum.
Carborundum digunakan untuk melukai permukaan daun sehingga ekstrak terserap ke dalam sel-sel tanaman tanpa
menyebabkan kematian jaringan tanaman.
Aplikasi ekstrak bayam duri dioleskan pada permukaan daun bagian tengah dengan menggunakan kapas. Tiga puluh menit setelah aplikasi, daun dibilas menggunakan air bersih agar kelebihan carborundum yang ada di permukaan daun terbilas agar tidak mengganggu pertumbuhan.

2. Inokulasi dengan menggunakan kompresor

Kompresor digunakan apabila jumlah semaian banyak dan tidak memungkinkan penggunaan metode rubbing.
Caranya seperti metode rubbing, tetapi penggunaan carborundum untuk satu liter ekstrak pada konsentrasi 25 %, carborundum yang digunakan ± 50 gram.

Campuran tersebut dimasukkan ke dalam tabung semprot kompresor dan diaplikasikan pada semaian cabai yang telah mempunyai 3-4 daun sejati pada
tekanan 21 psi. Daun dibilas dengan menggunakan air bersih 30 menit setelah aplikasi untuk menghilangkan carborundum

Sabtu, 15 Juli 2017

Bawang putih sebagai pengendali OPT

Hidup adalah sebuah keseimbangan, ada langit ada bumi, ada siang dan ada pula malam. Begitu pada bawang merah, dia mempunyai saudara tiri, hehehe

Melanjutkan pembahasan kita kemarin mengenai tanaman pengendali OPT;

BAWANG PUTIH

Bawang putih adalah salah satu rempah pada masakan. Bawang putih merupakan tanaman semusim. tingginya 50-60 cm.
Berakar serabut kecil berjumlah banyak.
Batangnya semu, beralur, hijau.

Daunnya tunggal, berupa reset akar bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm, dengan lebar ± 1,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung persediaan makanan yang terdiri atas subang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis, berwarna hijau. Intinya seperti gambar.

Sasaran OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan);

1. Ulat, hama pengisap, nematoda, bakteri, antraknos, embun tepung

Bahan yang dibutuhkan;
-85 gram bawang putih
- 50 ml minyak sayur
- 10 ml deterjen/sabun
- 950 ml air
- Alat penyaring
- Botol

Cara pembuatan;
Campurkan bawang putih dengan minyak sayur. Biarkan selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Aduk hingga rata. Simpan dalam botol paling lama 3 hari.

Cara pemakaian;
Campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan
dengan 950 ml air. Kocok sebelum
digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari

2. Cendawan

Bahan yang dibutuhkan;
- 2 siung bawang putih
- Deterjen/sabun
- 4 cangkir air
- Alat penumbuk/blender
- Alat penyaring
- Botol

Cara pembuatan;
Hancurkan bawang putih, rendam dalam air selama 24 jam. Tambahkan air
dan sabun, dan saring. Lalu masukkan
dalam botol

Cara pemakaian;
Tambahkan larutan dengan air dengan
perbandingan 1 : 9 air. Kocok sebelum
digunakan.

Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang ada pagi hari

3. Hama kubis, belalang dan kutudaun

Bahan yang digunakan;
- 100 gram bawang putih
- 2 sendok makan minyak sayur
- 10.5 liter air
- 10 ml deterjen/sabun

Cara pembuatan;
Hancurkan bawang putih. Rendam dalam minyak sayur selama 24 jam. Tambahkan ½ liter air dan deterjen. Kemudian aduk hingga rata dan saring

Cara pemakaian;
Tambahkan 10 liter air kedalam larutan. Aduk hingga merata, dan Semprotkan ke
seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari

4. Ulat buah tomat, Ulat penggerek umbi kentang , Wereng padi , dan Nematoda

Bahan yang dibutuhkan;
- 50 ml minyak bawang putih
- 950 ml air
- 1 ml deterjen/sabun

Cara pembuatan;
Tambahkan sabun ke dalam minyak bawang putih, dan aduk hingga rata.

Cara pemakaian;
Tambahkan air secukupnya, kemudian aduk dan semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama pada pagi atau sore hari

Keren belum tentu baik, seperti nama hama misalnya. Namun sejahat-jahatnya hama masih bisa di atasi dengan ihtiyar hati.

Jumat, 14 Juli 2017

Bawang merah sebagai pengendali OPT

Sahabat adalah motivasi dan inspirasi terbaik. jadi tanpanya bagaikan sayur yang kurang bumbu. Melanjutkan tanaman pengendali OPT selanjutnya adalah salah satu bumbu dapur, siapa sih yang tidak tau? Yups, masih pada huruf B, dia adalah;

BAWANG MERAH

Bawang Merah merupakan sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan di Indonesia. Umbi bawang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur

Bawang merah dapat mengendalikan berbagai hama:

1. Kutu kebul

Bahan yang digunakan;
- 85 g bawang merah
- 50 ml minyak sayur
- 10 ml deterjen/ sabun
- 950 ml air
- Alat penyaring
- Botol

Cara pembuatan;
Campurkan bawang merah dengan minyak sayur. Biarkan selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Aduk
hingga rata.

Cara pengaplikasian;
Campurkan larutan
dengan air dengan perbandingan 1 : 19
atau 50 ml larutan dengan 950 ml air.
Kocok sebelum digunakan.
Semprotkan ke seluruh bagian
tanaman yang terserang hama pada pagi
hari

2. Semut, tungau dan thrips

Bahan yang digunakan;
- 250g bawang merah
- 250 ml air
- Panci
- Ember
- Alat penyaring

Cara pembuatan;
Didihkan air dalam panci, hancurkan bawang merah dan masukkan ke
dalam air mendidih. Biarkan
selama 24 jam sampai dingin dan kemudian disaring

Cara pengaplikasian;
Tambahkan 1 liter larutan dengan 10
liter air. Semprotkan ke seluruh bagian
tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari.

3. Alternaria, antraknos, Fusarium, busuk daun

Bahan yang digunakan;
- 50 g bawang merah
- 1 liter air
- Ember
- Alat penyaring

Cara pembuatan;
Hancurkan bawang merah , tambahkan air. Aduk sampai rata dan kemudian disaring

Cara pengaplikasian;
Semprotkan ke seluruh bagian
tanaman yang terserang OPT pada pagi atau sore hari

Kamis, 13 Juli 2017

Baru cina sebagai pengendali OPT

Tidak ada gunanya aku berlari bila salah jalan, tak ada gunanya aku terbang bila memang tempatku bukan di awan. Ku terus melangkah meski tanpa arah, karena yakin ada sesuatu yang manis di antara roti... eh itu kan selai.

Bila memang sulit mendapatkan tanaman kemarin, jangan sedih masih ada puluhan tanaman yang dapat mengendalikan hama. Baru berada di huruf B. Namun kali ini tanamanya agak asing menurut saya. Oke langsung saja.

BARU CINA

Baru cina, atau Beungkar kucicing (Sunda), atau Suket gajahan (Jawa Tengah), atau Kolo (Halmahera), atau Goro-goro cina (Ternate) adalah tumbuhan yang berbentuk semak, menahun, tinggi 30-90 cm. Batangnya
berkayu, bulat, bercabang, putih kotor.
Tumbuhan ini mempunyai daun tunggal, tersebar, berbagi menyirip, berbulu,
panjang 8-12 cm, lebar 6-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan
daun atas hijau, permukaan bawah keputih-putihan. Seperti gambar intinya.

OPT Sasaran : Berbagai macam ulat dan hama pengisap.

Bahan-bahan;
Daun dan tangkai baru cina

Cara pembuatan;
Bakar daun dan tangkai baru cina
secara merata.

Cara penggunaan:
Asap hasil pembakaran digunakan untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman yaitu ulat dan hama pengisap.

Rabu, 12 Juli 2017

Semanggi sebagai Stater Pupuk

Semanggi merupakan sekelompok paku air (Salviniales) dari marga Marsilea yang di Indonesia mudah ditemukan di pematang sawah atau tepi saluran irigasi.

Selain sebagai bahan masakan pecel khas Muria, ternyata semanggi mempunyai banyak manfaat. Termasuk sebagai stater pembuatan pupuk bokasi.

Ekstrak semanggi mengandung Bakeri Bacillus sp dan fungi Trichoderma sp. Jadi baik sekali untuk tanaman

Bagian pertama adalah pembuatan MOL semanggi. Bahan yang digunakan;
- Semanggi : 1 kg
- Molase 100 ml

Cara pembuatan:
Semua bahan di campur dan difermentasi selama 7 hari.

Langkah berikutnya membuat bokasi. Siapkan bahannya;
- MOL Semanggi
- Molase 200 ml
- Limbah ternak : 10 kg
- Air : 5lt

Cara pembuatan:
- Larutkan MOL semanggi ke dalam 5 Liter air
- Tambahkan Molase, diamkan larutan selama 2-3 jam untuk mengaktifkan bakteri.
- Siapkan limbah ternak dan tempatkan ditempat yang teduh, terhindar dari panas matahari dan hujan secara langsung.
- Buat limbah ternak menjadi guludan-guludan dengan ketinggian 30-40 cm.
- Siramkan larutan yang telah didiamkan secara merata ke dalam guludan-guludan limbah ternak.
- Guludan dibolak-balik agar penyerapan larutan bakteri dapat merata.
- Setelah didiamkan 5-7 hari, guludan limbah ternak dapat dibolak balik supaya gas-gas dan panas cepat keluar.
- Lakukan pembalikan seminggu sekali, jika kelembapan kurang/kering lakukan penyiraman dengan air.
- Setelah 21 hari limbah ternak siap dipakai menjadi pupuk atau campuran media tanam.

Bandotan sebagai pengendali OPT

Semua tanaman yang ada disekitar kita ternyata mempunyai manfaat tersendiri, termasuk yang menjadi pembahasan kita kemarin adalah sebagai pengendali OPT.

Ada beberapa pertanyaan, apakah cukup satu jenis tanaman saja untuk mengendalikan hama? Tentu saja tidak. Memang benar "bersatu kita teguh", tetapi menurut saya "berdua lebih baik".

Dari kesekian banyak tanaman yang mempunyai manfaat yang sama bisa kita kombinasikan, hasilnya akan jauh lebih baik daripada satu jenis tanaman. Maka dari itu jangan lewatkan pembahasan ini.

Melanjutkan tanaman pengendali OPT, berikutnya:

BANDOTAN

Bandotan, atau dikenal dengan berotan, wedusan (Jawa), babadotan, jukut bau, ki bau (Sunda) adalah tanaman yang batangnya tegak atau terbaring. Berdaun tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, panjang 3-4 cm, lebar 1-2,5 cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau. Bunga, majemuk, di ketiak daun, bongkol
menyatu menjadi karangan, bentuk malai rata, panjang 6-8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkola bentuk lonceng berwarna putih atau ungu. Intinya seperti di gambar.

Kegunaan; sebagai penolak dan penghambat perkembangan serangga dan hama secara umum

Bahan yang dipersiapkan;
- ½ kg daun babadotan
- 1 liter air
- 1 gram deterjen/ Sabun

Cara pembuatan;
Tumbuk daun babadotan, rendam dalam 1 liter air selama 24 jam. Kemudian saring ambil airnya. Tambahkan deterjen. Aduk hingga rata

Semprotkan keseluruh bagian tanaman yang terserang hama pada pagi dan sore hari.

Ada yang menyarankan sebagai alternatif, deterjen bisa diganti dengan labu siam, minyak wijen dan ubi. Fungsinya terbilang sama, yaitu sebagai pengikat. Namun dalam hal ini kami menulis apa adanya dari buku, sehingga tidak kami rubah. Silahkan berkreasi sendiri.

Selasa, 11 Juli 2017

Ajeran pengendali OPT

Bayak hal yang membuat kita bahagia, namun tak sedikit yang membuat kita sedih. Apalagi dihadapkan pada pilihan yang sulit. Bukan masalah cinta, tetapi itu bisa membuat air mata mengalir

Tak lepas dari hal tersulit dalam bercocok tanam adalah mengenai hama. Its oke kali ini kita akan membahas tamaman pengendali hama atau OPT (organisme pengganggu tumbuhan). Tentunya secara bertahap karena banyak sekali tanaman disekitar kita yang bisa kita manfaatkan sebenarnya.

Sumber saya dapatkan dari sebuah buku, dan gambar saya comot dari internet agar lebih akurat dan tidak menyesatkan.

AJERAN

Ajeran atau Hareuga (Sunda), Jaringan, Ketut (Jawa) adalah tumbuhan liar yang banyak ditemui di pinggir jalan. Tumbuhan ini tingginya dapat mencapai 150 cm. Batang berbentuk
segi empat, warna hijau. Daun bertiga-tiga, masing-masing
berbentuk bulat telur, pinggir bergerigi. Bunga bertangkai panjang,
mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna kuning.

Ajeran dapat mengendalikan: Kutu daun, ulat tanah, dan tungau

Caranya:

Siapkan bahannya;
- 1 tanaman ajeran
- 2 liter air
- Sabun/deterjen secukupnya.

Cara pembuatannya;
Cacah tanaman ajeran. Rendam dalam air selama 24 jam. Saring sampai getahnya keluar. Tambahkan
sabun/deterjen. Aduk hingga rata.
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman atau siram ke tanah di sekitar tanaman.

Minggu, 09 Juli 2017

Booster Eva

Sahabat adalah semangat dalam hidup, karena ia mengerti apa yang saat ini kita rasakan. Mereka tempat berbagi dan selalu memberikan motivasi untuk kita tanpa mengharapkan cinta dan balasan. Itulah makna sahabat sejati.

Banyak hal yang bisa menjadi penyemangat, termasuk tanaman layu pun bisa menjadi hijau kembali dengan memberikan semangat dan motivasi berupa scrol nabati atau booster penyemangat tumbuhan.

Kali ini ada resep booster istimewa dari sahabat teristimewa. Simak resepnya:

Bahan-bahan
- 1kg Bekicot sama cangkangnya,
- 1 kg ikan bandeng/ kepala ikan/ jeroan ikan/ kepala udang,
- 1 ikat kacang panjang,
- 1 ikat kangkung,
- 1 gelas gula pasir/merah,
- 1 buah nanas sama mahkotanya/ pepaya,
- 1/2 gelas Mol nasi,
- 1 yakult,
- 1 liter air kelapa,
- 1 buah pisang, dan
- 1 buah apel,

Cara membuatnya;
Semua bahan di blander (dihaluskan) lalu fermentasi 2 minggu

Setelah booster jadi bisa tambahan lagi;
- susu murni 1 gelas
- cacing lumbrikusnya 1 gelas
dan di fermentasi lagi selama 1 minggu

Cara pakai; dosis 1 sdt untuk 10 liter air

Cara membuat pupuk BOKASI

Media tanam memeran arti penting bagi tanaman. Oleh karena itu pemersiapan media harus dipersiapkan sebaik mungkin.

Banyak bahan yang bisa kita buat sebagai media tanam. Misalnya tanah pekarangan, tanah sawah, pasir, humus, dan lain-lainnya. Namun media akan menjadi bagus bila unsur hara terpenuhi dengan baik.

Kali ini kita akan membuat Pupuk Bokasi sebagai media tanam yang baik dan ramah lingkungan.

Bahan :
- Kotoran ternak 60% bagian.
- tanah humus 25% bagian.
- Potongan kecil-kecil merang padi 10% bagian.
- bekatul/bungkil 5% bagian.

Cara Pembuatan;
- Aduk bahan hingga merata sambil disiram air secukupnya jangan sampai
becek.
- Tutup dengan plastik atau dedaunan dan jangan sampai terkena hujan
atau matahari langsung.
- Setiap 3 hari bahan diaduk dan tambahkan air siram bila keadaan kering.
- Proses pengomposan akan selesai selama 2-3 minggu.
- Air siraman dapat ditambahkan bakteri EM4, MOL, PGPR, trico cair atau larutan gula
pasir atau gula merah 1 sendok perliter.

Media yang baik mempunyai nilai tersendiri bagi para petani, hal ini diyakini dapat meminimalis pemupukan secara terus menerus.

Membuat POC sederhana

Untuk membuat POC sebenarnya hanya dibutuhkan 3 bahan utama :

1.Karbohidrat.

Bahan ini dibutuhkan bakteri/ mikroorganisme sebagai sumber energi. Untuk menyediakan karbohidrat bagi mikroorganisme bisa diperoleh dari air cucian beras, nasi bekas/nasi basi, singkong, kentang, gandum, dedak/ bekatul dll

2.Glukosa.

Bahan ini juga sebagai sumber energi bagi mikroorganisme yang bersifat spontan (lebih mudah dimakan mereka). Glukosa bisa didapat dari gula pasir, gula merah, molases, air gula, air kelapa, air nira dll

3.Sumber Bakteri (mikroorganisme lokal).

Bahan yang mengandung banyak mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman antara lain buah-buahan busuk, sayur-sayuran busuk, keong mas, nasi, rebung bambu, bonggol pisang, urine kelinci, pucuk daun labu, tapai singkong dan buah maja.

Biasaya dalam MOL tidak hanya mengandung 1 jenis mikroorganisme tetapi beberapa mikroorganisme diantaranya Rhizobium sp, Azospirillium sp, Azotobacter sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp dan bakteri pelarut phospat.

Ketiga bahan tersebut tinggal dicampur ditambah air dan ditutup rapat atau biasa disebut difermentasi. Setelah 1-3 minggu bahan tersebut akan mengeluarkan bau alkohol yang tajam, itu tandanya proses fermentasi berhasil dan MOL sudah jadi.

Jika kebalikannya, berbau busuk seperti bau got atau bau bangkai berarti harus di ulang karena tidak jadi. Kegagalan biasanya terjadi karena penutupan kurang rapat.

Menanam dengan media pasir

Banyak hal yang menyenangkan disekitar kita termasuk menanam. Namun jika terkendala keadaan yang tidak tersedianya media tanam, hal itu menjadi tantangan tersendiri.

Kali ini kita akan berbagi pengalaman bagaimana menyiapkan media tanam di daerah pesisir pantai.

Bahan untuk metan:
- Pasir.
pasir harus dicuci dan dibilas air agar kandungan garamnya hilang. Karena kadar garam akan menghambat berkembangnya akar dan menyebabkan mati. Makanya harus bebas dari garam. Bila di jilat tidak asin berarti sudah bisa digunakan.
- Sekam.
Sekam seperti biasanya bisa mentah, dan bisa  bakar. Namun lebih bagus sekam bakar. Hal ini bisa meminalis adanya bakteri yang merugikan.
- Kotoran hewan yang sudah jadi.

Persiapan metan sudah selesai, namun terkendala cuaca yang panas dan keadaan lingkungan menjadikan tidak semua tanaman bisa kita tanam. Misalnya menanam seledri pada pasir. Hasilnya kurang maksimal.

Inti dari uraian diatas jelaslah bahwa menanam perlu mengetahui karakteristik dan sifat-sifat tanaman. Tanaman yang cocok di dataran tinggi belum tentu cocok di dataran rendah.

Mungkin semua tanaman bisa kita tanam, tapi tidak semua yang kita tanam bisa membuahkan hasil yang maksimal. Namun hasil yang lebih besar adalah nilai kepuasan.

Kamis, 06 Juli 2017

Belerang untuk keriting daun

Cabai merupakan tanaman yang penting dalam masakan. Karena pedasnya tidak dapat digantikan oleh bahan dapur lainya. Oleh kerena itu menanam cabai sangat urgensi untuk menekan pengeluaran belanja

Namun menanam cabai tidaklah semudah menanam sayuran lainya. Disamping waktunya yang relatif lama, masalah-masalah hama menjadi sorotan utama tanaman ini termasuk keriting daun.

Tak bosan-bosannya kita bicarakan mengenai keriting daun pada tanaman cabai. Berikut ini akan kita bahas ramuan pemberantas keriting daun sebagai solusi alternatif.

Bahan ;
- Abu dapur 2 kg
- Tembakau ¼ kg
- Bubuk belerang 3 ons

Cara Pembuatan:
Semua bahan dilarutkan kedalam air selama 3 – 5 hari
Bahan siap digunakan dengan mencampurkan air 10 liter untuk 1 gelas

Dilihat dari komposisi bahan yang digunakan, abu dapur berupaya menormalkan pH tanah, dan tembakau sebagai pembasmi hama penyebab keriting. Sedangkan bubuk belerang akan mensuplai nutrisi dari dalam memperbaiki kultur jaringan pada daun

Rabu, 05 Juli 2017

Kalium

Di dunia ini, kamu tidak dapat hidup sendiri. Kamu selalu membutuhkan seseorang yang bisa menenangkanmu dalam segala situasi, yaitu sahabat (kutipkata, 2014). Namun sering kali perdebatan memecah belahkan itu semua. Ridlwan menjelaskan bahwa Perubahan sikap itu sebenarnya adalah ujian menuju kedewasaan (Ridlwan, 2002)

Daun yang lurus menjadi keriting bukan karena tanpa sebab, meski tak ada hama disekitarnya. Salah satunya adalah faktor Kalium.

Kali ini kita akan membahas tentang KALIUM.

Kalium merupakan unsur hara paling penting selain Nitrogen dan Phospor. Fungsi utama kalium adalah  mempercepat proses metabolisme protein dan amino pada tanaman  sehingga di dapat kwalitas yang lebih baik.

Kekurangan kalium pada tanaman akan memicu terjadinya penguningan daun, terutama pada bagian pinggir. Menguningnya daun biasanya bersamaan dengan menguningnya jaringan di antara tulang daun, kemudian terjadi pengerutan pada jaringan-jaringan yang telah menguning alias keriting.

Selain itu, kekurangan unsur K juga menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan mudah rebah seperti perasaan ini. Hehehe

Akibat kelebihan kalium pada tumbuhan adalah terhambatnya proses pertumbuhan tanaman karena terjadinya ikatan N-K yang mengakibatkan sulitnya penyerapan unsur nitrogen oleh tanaman.
Sehingga;
-menjadikan daun kaku,
-pematangan buah kurang sempurna (cepat namun suka pecah pecah)
- kurangnya produktifitas bunga
- batang kurang kuat suka terinfeksi penyakit
- lama pematangan bunga ke buah .

Sumber hara kalium (K) terdapat juga pada gipsum, batuan fosfat, super fosfat, dan ca-cyanamide. Selain itu, terdapat juga pada sisa-sisa tanaman, pupuk kandang, dan kelapa.

Jadi lebih mudahnya kalium, ingat huruf K

Keriting - Kalium - Kelapa
Kalium - Kelapa - Keriting
Kelapa - Keriting - Kalium

Zat tanin

Berbeda pendapat itu baik. Karena akan menciptakan sesuatu yang baru.

Berbicara masalah zat tanin pada sabut kelapa, baiknya di hilangkan atau tidak?
Semua pendapat benar. Mari kita pelajari selengkapnya.

Kelapa bisa dibuat kelapa muda, juga bisa dibuat santan. Jelas berbeda kelapanya, yaitu kelapa muda dan Kelapa tua. Catat

Sifat pada kelapa muda, sabutnya akan mengeluarkan jamur, mudah busuk dan berbau tajam bila terkena air. Lihat gambar dibawah. catat

Sedangkan kelapa tua (biasanya buat santan). Sabutnya terasa ringan, mudah rontok dan tidak berbau. Biasanya dibuat sapu kelut. Catat

Dari kelapa tersebut, jelaslah mana yang paling baik dijadikan POC sabut kelapa menurut anda. Bila memilih kelapa muda, maka harus mencuci, dan menjemur baru bisa di gunakan (perlu menghilangkan bakteti penyebab jamur) agar jamur tidak tumbuh. Namun aromanya agak bau.
Namun bila memilih kelapa tua, tak perlu menghilangkan zat tanin, karena sudah bersih dan tidak berbau.

Silahkan pilih sesuka hati, dan paling mudah didapat. Semoga bermanfaat

Tentang hebatnya mengaji

Tentang hebatnya mengaji Ilmu Agama laksana air hujan menembus bumi, orang alim yang mengamalkan ilmunya laksana bumi yang subur. Orang yang...