Sekapur sirihAllah berfirman;
وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا
Artinya: " barang siapa diberi kata-kata hikmah, niscahya diberi kebaikan tiada tara" (Qs Al baqoroh 269)
Rasulullah saw juga bersabda;
"Kalam hikmah laksana harta berharga orang mu'minyang hilang, dimanapun ia menemukan akan ditulis diambil sebagai pedoman"
Al Imam Abdullah Al Hadad ra. pernah berkata; "Jika kata-kataku ini ditulis dan dibukukan, niscahya akan menjadi rebutan orang-orang berakal walau harus menukarnya dengan ratusan ribu dinar" .
Kyai dan guru ngaji adalah sesepuh dalam agama. Dawuh-dawuh Beliau hasil dari ilmu dan kejernihan jiwa. Dalam dunia santri, kalam hikmah namanya atau disebut juga kata-kata mutiara yang hanya dipunyai orang-orang berilmu lebih-lebih yang ahli tirakat mengekang hawa.
Tidak semua kiayi, atau guru ngaji yang mampu memercikkan butir-butir mutiara lewat kata dan gerak geriknya. Karena tidak semua orang berilmu mampu menjadikan ilmunya untuk memerangi hawa nafsu menjernihkan jiwa.
Begitu halnya dengan para santri, tak semua santri mampu menangkap lalu mencatat kata-kata mutiara dari gurunya. Karena tidak semua santri yang jernih hati dan stabil fikirannya. Air yang keruh tak akan mampu memantulkan cahaya apalagi buat berkaca, begitu juga fikiran. Hati dan jiwa yang keruh oleh urusan duniawi, ia bahkan tak mengakui kemuliaan kyai, maupun guru ngaji.
Hanya beberapa gelintir santri yang mempunyai i'tiqod baik dan menjaga adab kepada sang guru yang tahu kehebatan, kemuliaan gurunya, menangkap ilmu dan dawuh-dawuh seraya diabadikan dalam tulisan disebarkan kepada generasi berikutnya. Orang-orang yang demikianlah yang layak mewarisi ilmu dan syi'ir kiayi, dan ulama'. Tiada kebahagiaan seorang guru melebihi mempunyai murid yang demikian sifatnya.
Jika menulis biografi orang mu'min saja sama dengan ia menghidupkannya kembali, maka membaca sejarahnya sama seperti berziarah kepusarannya. Lalu bagaimana jika yang ditulis "dawuh-dawuh" yang bergelimang butiran mutiara untuk pegangan hidup di dunia fana? Apalagi yang dawuh adalah orang-orang yang berilmu bahkan ahli mengekang hawa nafsu?.
Apa yang ada ditangan anda ini hanyalah secuil dari butiran-butiran mutiara hikmah para Kiayi, dan pinisepuh yang sempat penulis catat ketika sowan dan berguru kepada Beliau. Semoga dapat dimanfaatkan. Amin amin yaa robbal alamin.
Kudus, 12- 10 - 2020 (27 safar 1441 H)