Sesungguhnya seorang hamba tidak akan bermaksiat kecuali jika lalai.
Kelalaian ini dapat disebabkan karena menghadiri pertemuan² yg penuh dengan ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), omong kosong dan sgala hal yg tercela.
Siapapun bergaul dengan orang lalai, ia akan ikut lalai. Dan siapa pun bergaul dengan orang yg slalu ingat اَللّهُ, ia pun akan ingat اَللّهُ.
Dalam pergaulan dengan ahli dzikir terdapat kebaikan yg sangat banyak.
Jika mereka mengingat اَللّهُ, kita pun akan ingat kepada اَللّهُ
Dalam sbuah Hadist Qudsi, اَللّهُ Ta'ala mewahyukan, "AKU bersama hamba-KU ketika ia mengingat-KU.
Jika ia mengingat-KU dalam dirinya, AKU akan mengingatnya dalam diri-KU.
Dan jika ia mengingat-KU dalam sebuah kumpulan manusia, AKU akan mengingatnya dalam kumpulan yg lebih baik..!" (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Barangsiapa mengingat اَللّهُ, maka اَللّهُ akan mengingatnya dengan limpahan rahmat, ridha dan ampunan.
Seorang hamba hendaknya mempersiapkan bekal untuk perjalanan akhirat, agar ketika maut datang, ia tidak menyesal. Jika seseorang meninggal, maka sesungguhnya telah tiba kiamatnya.
يــــــااللــــه بــــها يـــــــااللـــــه بــــــهايـــــااللــــه بحســــــــن الخـــــاتـــــــمة
("Tuhfah Al-Asyraf", Kalam Sayyidinal Imam Al-Allamah Al-'Arif billah, Sayyid Muhammad bin Hadi As-Seggaf رضي الله عنـه)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar