Memakai minyak wangi dalam Islam sangat dianjurkan, sebab hal tersebut bagian dari usaha menjaga kebersihan dan keindahan:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
”Sesungguhnya Allah swt menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”(al-Baqarah ayat: :222)
Pada satu kesempatan, Nabi juga pernah bersabda:
«حُبِّبَ إِلَيَّ النِّسَاءُ وَالطِّيبُ، وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ»
Artinya, ”Aku diberi kesenangan di dunia ini, yaitu wanita, harum-haruman, dan kesejukan mata dalam sembahyang (Sunan an-Nasaiy, hadits no: 3940).
Bayangkan, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sendiri menganggap harum-haruman (minyak wangi) sebagai sesuatu yang sangat menyenangkan. Karena itu hendaklah kita berlomba-lomba mengharumkan diri dengan aroma minyak wangi dan jangan menolak bila orang lain memberikannya kepada kita:
Imam Muslim menyebutkan hadits:
«مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ رَيْحَانٌ فَلَا يَرُدُّهُ، فَإِنَّهُ خَفِيفُ الْمَحْمِلِ طَيِّبُ الرِّيحِ»
Siapa saja diberikan minyak wangi, maka ia jangan menolak lantaran miyak wangi ringan dibawa dan harum baunya. (Shahih Muslim hadits no: 2253)”.
Imam at-Thabarani meriwayatkan hadits:
" ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ: اللَّبَنُ، وَلَا الْوِسَادَةُ وَلَا الدُّهْنُ "
Ada 3 pemberian yang tidak boleh ditolak: Pertama susu, kedua karfet atau bantal yang digunakan untuk duduk atau senderan, ketiga minyak wangi. (Mu’jam al-Kabir no: 13279)”
Imam Ismail Bin Muhammad al-Ajluniy ad-Dimasyqiy (wafat tahun 1162 Hijriyah) mengatakan ada sebagian ulama menambahkan jadi empat hal yaitu daging. dalam sebuah bait disebutkan:
قد كان من سيرة خير الورى ... -صلى عليه الله- طول الزمن
أن لا يرد الطيب, والمتكا ... واللحم أيضا, يا أخي, واللبن
Hal yang sangat sering dilakukan oleh Rasulullah semoga Allah memberikan sholawat kepada beliau sepanjang masa. Ketahuilah wahai saudaraku bahwa beliau tidak pernah menolak hadiah berupa minyak wangi, bantal bakal senderan, daging dan juga susu.
sholawat minyak wangi:
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ الطيب ﺍﻟﻤُﻄَﻴِّﺐ، ﺍﻟﺤَﺒِﻴﺐِ ﺍﻟﻤُﺼﻄَﻔَﻰ المقرب، ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤﺒِﻪِ ﺻِﻼَﺓً ﺗُﻨِﻴﻠُﻨَﺎ ﺑِﻬَﺎ ﻛُﻞَ ﻣَﻘﺼَﺪ ﻭَﻣَﻄﻠَﺏ
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammadin thoyyibil muthoyyab al-habibil musthofa muqorrob wa'ala alihi washohbihi sholatan tuniluna biha kulla maqshod wa mathlab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar