TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING
Adalah metode sampling yang setiap anggota populasinya memiliki peluang
spesifik dan bukan nol untuk terpilih sebagai sampel. Peluangnya tersebut dapat
sama atau berbeda besarnya dengan anggota populasi lainnya.
Setiap anggota
populasi memiliki kesempatan yang sama menjadi anggota sampel
Jenis-jenis probability sampling :
1. Simple Random Sampling
(Sampling Acak Sederhana)
Suatu sampel dikatakan random
(acak) jika setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel. Ada beberapa
cara yang dapat digunakan dalam simple random sampling, misalnya :
- Metode Undian (peluang), menurut suharsimi arikunto,
bila di atas 100 diambil sampel 20%, bila kurang dari 100 maka diambilsemua.
- Metode dengan Tabel Bilangan Random
- Metode membangkitkan bilangan
random menggunakan paket program misal : Ms Excel
- representatif, yaitu mengampil sampel dari populasi tanpa menggunakan
presentase, karena semakin besar sampel semakin kecil erornya, dan semakin
kecil kecil sampelnya, maka semakin besar erornya/tingkat akurat(tawangmangun)
syaratnya;
a.
tersedia daftar kerangka sampling, misalnya 30 anak yang datanya sudah ada,
kemudian diambil 10 untuk sample.
b.
Bersifat Homogin (sejenis), seperti sama-sama islam, pelajar, kelas G,
semester 4, dll
c.
Populasi tidak tersebar secara geografis, yaitu dalam satu tempat.
Kelebihan : Sederhana dan mudah diaplikasikan pada populasi yang kecil.
Kekurangan : Tidak praktis pada populasi yang besar
2. Proportinate Stratified Random Sampling (Sampling
Acak Berstrata/Berlapis)
Biasa digunakan untuk populasi yang heterogen. Untuk mengurangi pengaruh
faktor heterogenitas itu dilakukan pembagian anggota-anggota populasi ke dalam
subkelompok (strata) berdasarkan ciri tertentu dari populasi untuk keperluan
penelitian. Misalnya, stratifikasi pelanggan menurut jenis kelamin (pria dan
wanita), penghasilan (tinggi, sedang, rendah), pendidikan (SD, SLTP, SLTA,
S1/S2/S3), dll. Dari setiap strata akan diambil sampel dalam proporsi yang sesuai dengan
kenyataan. Penarikan sampel dari setiap strata dilakukan berdasarkan Simple
Random Sampling.
tingkat
|
Jumlah
|
Proporsi/Proportinate
|
Sample
menurut suharsimi
|
SD
|
300
|
30%
|
60*
|
SMP
|
200
|
20%
|
40
|
SMA
|
400
|
40%
|
80
|
S1
|
100
|
10%
|
20
|
Jumlah:
|
1000
|
200
|
*60 orang sampel diambil secara acak dari 300 lulusan SD
3. Disproportinate stratified random sampling
Ketika salah satu stratanya ada yang lebih kecil dibanding strata yang
lain. Misalnya;
SD
|
300
|
0,3
|
60
|
SMP
|
200
|
0,2
|
77
|
SMA
|
393
|
0,393
|
90
|
S1
|
100
|
0,1
|
20
|
S2
|
5
|
0,05
|
1 (5)*
|
S3
|
2
|
0,02
|
0,4 (2)*
|
*Karenajumlah populasi terlalu kecil dari stratayang lain, maka semua
populasi diambil semua
4. Cluster of Area Random Sampling
Dalam metode ini,
anggota-anggota populasi dibagi dalam subkelompok (klaster) berdasarkan wilayah
administrasi pemerintahan maupun batas-batas alam/geografis (seperti jalan,
sungai, gunung, dll). Dari klaster-klaster ini dipilih beberapa klaster secara
acak. Kemudian dilakukan pengukuran terhadap keseluruhan anggota setiap klaster
tersebut.
Syaratnya:
a.
Wilayah sampel
tersebar
b.
Tidak
tersedianya kerangka sampling
Misalnya meneliti MA sekabupaten Pati.
MA : PSU (Primary Sampling Unit) jumlahnya 79 PSU, diambil 25%. Jadi
sampelnya 19,75 (20 PSU. Dari 20 PSU diambil sampel dari siswa secara
proportionate maupun disproportionet
Kelebihan: mengurangi biaya,
kerja lapangan yang sederhana, administrasi yang lebih mudah
Kekurangan : hasil yang
kurang akurat karena kesalahan sampling yang lebih tinggi
5. Systematic Random Sampling (Sampling Acak Sistematik)
Sampel diambil secara
sistematis, yang biasa digunakan adalah kita menentukan elemen sampel pertama
dari populasi, kemudian elemen-elemen berikutnya dipilih secara sistematis
dengan menambahkan nilai interval yang didapatkan dari rasio ukuran populasi
dengan ukuran sampel ( I = N/n ).
R1 , R2 = R1 + I , R3 = R2
+ I,……, Rn = Rn-1 + I
Misalnya:
menentukan sampel dari 21 orang, diambil secara acak yang dapat nomor genap,
seperti 2, 4, 6, 8,.....dst
Kelebihan : Cukup memilih satu bilangan random dan kemudian digunakan untuk
menentukan anggota sampel berikutnya.
Kekurangan
: harus mendaftar anggota populasi terlebih dahulu
6. Multi-Stage Sampling (Sampling Bertahap)
Dalam metode sampling ini,
sampel diambil menggunakan metode kombinasi dari empat metode probability
sampling di atas.
Kelebihan : mudah, ekonomis,
efisien,
Kekurangan : bergantung pada
metode sampling yang dikombinasikan
NON PROBABILITY SAMPLING
Dalam non probability sampling, setiap unsur dalam populasi tidak memiliki
kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, bahkan
probabilitas anggota populasi tertentu untuk terpilih tidak diketahui.
Pemilihan unit sampling didasarkan pada pertimbangan atau penilaian subjektif
dan tidak pada penggunaan teori probabilitas.
Jenis-jenis non
probability sampling :
1.
Systematic Sampling
1
|
11
|
21
|
31
|
|
|
|
2
|
12
|
22
|
32
|
|
|
|
3
|
13
|
23
|
33
|
|
5
|
25
|
4
|
14
|
24
|
34
|
|
10
|
30
|
5
|
15
|
25
|
35
|
|
15
|
35
|
6
|
16
|
26
|
36
|
|
20
|
40
|
7
|
17
|
27
|
37
|
|
|
|
8
|
18
|
28
|
38
|
|
|
|
9
|
19
|
29
|
39
|
|
|
|
10
|
20
|
30
|
40
|
|
|
|
P = 177
S= 177 x 20 : 100 = 35,4 (36) kemudian dibuat
rumus P : S = 177 : 36 = 4,9 (5)
kelipatan.
Misalnya jumlah
populasi 177, diambil sampel 20% maka yang diambil adalah kelipatan 5, yaitu: 5
sebagi sampel pertama, 10, dst.
2.
Kwota Smpling
Merupakan teknik sampling
yang memilih sampel berdasarkan ciri-ciri tertentu tidak secara acak dalam
jumlah atau kuota yang diinginkan. Terdapat dua pembagian Quota Sampling, yaitu:
- Proportional Quota Sampling
Ukuran sampel yang diambil
untuk masing-masing kategori sesuai dengan proporsi populasi sesungguhnya untuk
setiap kategori
- Nonproportional Quota
Sampling
Sampel diambil berdasarkan ukuran sampel minimum yang telah ditentukan
untuk masing-masing kategori.
3.
Insedental Sampling
4.
Purposive Sampling (Judgement Sampling)
Dalam metode ini, sampel diambil dengan kriteria atau ciri-ciri khusus yang
memiliki hubungan yang erat dengan kriteria atau ciri-ciri populasi.
5.
Sampling Jenuh
6.
Snowball Sampling
Merupakan
teknik sampling dimana responden awal dipilih berdasarkan kriteria penelitian,
kemudian mereka diminta untuk memberikan informasi mengenai rekan-rekan lainnya
sehingga diperoleh lagi responden tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar