Suatu hari Aminah taqhlibiah, seorang wanita mulia dari suku Arab menasehati putrinya yang akan melakukan pernikahan bernama Ummu lyas.
"Anakku, sesungguhnya nasehat adalah untuk mengingatkan bagi mereka yang berakal sehat, dan memberi peringatan bagi mereka yang belum sadar". Lalu sang ibu pun dengan welas asih mendekati putri tercintanya yang tengah bersimpuh di hadapannya sambil mengelus-elus rambutnya penuh kasih sayang, seraya berkata:
1. Putriku, apabila kaum wanita itu merasa cukup dengan harta warisan orang tuanya, niscaya ia akan menjadi orang yang paling kaya dan tidak butuh siapa-siapa, akan tetapi kita kaum wanita sudah menjadi takdir tercipta untuk kaum laki-laki, begitu pula sebaliknya.
2. Putriku, sudah saatnya engkau akan meninggalkan rumahmu tempat kelahiran serta engkau dibesarkan menuju suatu tempat yang belum engkau kenal, teman yang belum engkau terbiasa dengan mereka, oleh karena itu usahakan agar:
a. Engkau seolah-olah menjadi budak bagisuamimu, niscaya dia akan menjadi budakmu (menuruti keinginanmu)
b. 10 hal ini apabila engkau lakukan niscaya engkau akan senantiasa diingat suamimu, serta harum namamu kelak di akherat:
- pergauli suamimu dengan sebaik-baiknya,senantiasa menjaga adab dengan begitu akan mendapatkan ridho Allah
- bersifatlah qonaah, menerima dengan senang hati apa yang telah diberikan suamimu, karena hanya dengan qonaah hatimu akan merasa bahagia sejahtera
- senantiasalah berusaha menjaga pandangan suamimu, artinya setiap kali memandangmu, atau memandang apa saja, hatinya tidak kecewa tetapi merasa senang dan bahagia
- jangan sekali-kali mencium bau tak sedap dari badanmu, artinya sebelum ia datang, usahakan telah mandi dan berparfum
- senantiasa menyiapkan makan bila telahdatang waktunya. Karena keadaan lapar itu bisa menghilangkan kesabaran, dan akal sehat
- jaga waktu istirahat dan tidurnya, artinya persiapkan tempatnya dengan rapi, serta tawarkan tubuhmu kalau ia membutuhkannya,karena jika tidak, hal itu akan menyulut kemarahannya
- jagalah baik-baik rumah, harta, keluarga,kerabat serta kehormatan harga dirinya, artinya apabila suami baru keluar rumah jangan sekali-kali berani memberi ijin laki-laki lain memasuki rumahnya, jangan menghamburkan hartanya, turut menjaga keluarga, dan kerabat suami. Begitu juga tentang kehormatanya, jangan sekali-kalimelakukan hal-hal yang membuat kehormatannya tercoreng, atau bahkan runtuh sama sekali gara-gara ulahmu, atau ulah keluarga tanpa engkau cegah. Karenan dengan ekonomis dalam pengeluarkan merupakan kunci utama dalam mengikuti arus taqdir, atau menerima takdir dan dengan menjaga keluarga dan kehormatannya merupakan pokok dari pengaturan yang baik
- jangan sekali-kali membuka rahasianya suami kepada siapapun karena hal itu akan menyulut kemarahannya
- jangan sekali-kali membantah dan menentang perintahnya kecuali dalam kemaksiatan, karena hal itu akan menjengkelkan suami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar