Teori kehidupan mengartikan bahwa hidup adalah apa yang kita rasakan, bukan apa yang mereka fikirkan (Analisis Pribadi, 2012). Namun dilihat dari bisnis, teori itu kurang tepat.
Kita tak harus menjadi apa yang kita rasakan, tapi berupaya menjadi apa yang mereka fikirkan, dalam tanda kutip " apa yang mereka butuhkan" (Kamus Hidupku, 2014).
Begitu pula ketika tanaman yang terlihat cantik tiba-tiba layu, dan mati. Jelas sakitnya tuh di sini (walau sakitnya tak seberapa dibanding dicuweki sama situ). Itu disebabkan jamur furasium.
Sebenarnya bukan masalah baru di OG membahas tentang tricoderma. Namun banyaknya permintaan. Ini saya coba hadirkan lebih sederhana agar lebih mudah dipahami. Simak ya...
Cara membuat tricoderma ada 4;
1. Sistem toples.
2. Sistem bambu.
3. Sistem kerok.
4. Sistem pot.
(Maaf, namanya asal-asalan yang penting mudah diingat).
#Sistem toples kaca;
Taruh dalam toples: masukan Daun bambu sebagai alas (pilih yang kering atau sudah lapuk), kemudian atasnya diberi kepalan nasi (bentuk seperti bola kelerang), tutup dengan daun bambu, beri nasi lagi, daun bambu lagi, nasi lagi sampai penuh terakhir daun bambu. Tutup kain dan ikat. Taruh ditempat gelap dan sepi. Jika nasinya berwarna hijau, artinya sudah jadi (sekitar 7hari)
#Sistem tanam bambu;
Ambil batang bambu, belah jadi 2. Lubangi setiap ros dengan paku. Taruh nasi, ikat kuat dan tanam di sekitar pohon bambu sekitar 1-2 minggu. Bila nasinya warna hijau berarti sudah jadi.
#Sistem kerok;
Ambil tricoderma yang ada dipohon dengan alat yang steril, taburkan di atas nasi, tunggu seminggu, bila warnanya hijau berarti berhasil
#Sistem pot;
Ambil nasi, bungkus daun bambu, dan tanam dalam metan.
Siap action, insya Allah segera, makasih infonyan mas KT
BalasHapusSetwlah tricodermanya kita dapat.trus bagaimana menjadikan dia cairan..mohon pencerahanya bos.
BalasHapus