Teh Kompos lawan Penyakit tanaman
Teh kompos atau air ekstrak kompos ternyata dapat dipakai untuk melindungi tanaman dari penyakit/ patogen daun. Juga sebagai inokulan guna memperbaiki dan meningkatkan mikroflora tanah.
Penelitian di mancanegara menunjukkan, ekstrak kompos efektif mengendalikan penyakit tanaman. Antara lain;
- Phytophora infestants di kentang dan tomat,
- Botrytis cinerea di stroberi,
- Fusarium oxysporum,
- plasmopara viticola (embun tepung) di anggur, dan
- Sphaerotheca fuliginea (embun tepung) di mentimun.
Komponen aktif dalam ekstrak kompos yang telah dikenali termasuk bakteri (Bacillus), kapang (Sporobolmyces, dan Cryptococcus), serta jamur. Juga bahan kimia bersifat antagonis seperti phenol dan asam amino.
Melalui sterilisasi, dan penyaringan nonaktif, ditunjukkan kemanjuran ekstrak kompos karena peran organisme hidup yang ada dalam larutan itu.
Pembuatannya sangat mudah. Kompos cukup direndam dalam air bersih. Perbandingan kompos dengan air adalah 1 : 5 hingga 1 : 8 (volume/volume). Setelah diaduk merata, air rendaman didiamkan hingga terjadi fermentasi. Suhu yang diperlukan sekitar 15°C-20°C. lamanya waktu ekstrasi dianjurkan antara 2 minggu hingga 21 hari. Namun, biasanya cukup selama 3 hingga 7 hari. Setelah waktu ekstraksi tercapai, campuran air dan kompos tadi disaring. Tujuannya memisahkan larutan dengan kompos padat. Larutan hasil saringan inilah yang digunakan menyirami daun tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar