Sejarah Media Pembelajaran
Generasi1 – cetak, seperti buku
Generasi 2 – radio/audio (1919)
Generasi 3 – televisi/vidio (1930)
Generasi 4 – komputer/jaringan (1960)
Celce-murcia (dalam van Els, 1984: 289)
membagi media atas 2 kelompok;
1. Perangkat pengajaran nonteknis
(non-technical teaching aids), misalnya; papan tulis, papan magnetis,gambar,
bagan (charts), guluran (scrolls), kartu pengingat (flashcards), foto, dan
kartun
2. Perangkat pengajaran teknis (technical
teaching aids). Misalnya; slides, transparansi (ketik di compuer, kemudian difotocopy),
film, bilah film (film strips), video tapes
Sadiman (1990) memilih media
menjadi:
1. Media grafis (grafis), misalnya; gambar
(foto), sketsa, diagram, bagan arus (menggambarkan arus suatu progam), bagan
garis (garis waktu yang digunakan untuk mengetahui kronologi), grafik, kartun,
poster, peta, globe, papan fanel, papan buletin.
Kelebihannya;
- Sifatnya kongkrit (media ini lebih
realistis menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata)
- Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan
waktu
- Media gambar dapat mengatasi keterbatasan
- Dapat mengatasi eterbatasan pengamatan
- Murah harganya
Kelemahanya;
- Hanya menekankan persepsi indera mata
- Terlalu kompleks
- Kurang efektif
2. Audio, mislnya tape, radio, lab bahasa
Kelebihan radio;
- Harganya relatif lebih murah daripada
televisi
- Sifatnya mudah dipindahkan
- Dapat diputar berulang-ulang jika direkam
- Dapat mengambangkan imaginasi
- Cocok mengajarkan musik dan bahasa
- Dapat menampilkan guru-guru yang handal
Kelemahan radio;
- Sifat komunikasi satu arah
- Jadwal siaran yang tertentu
3. Proyeksi diam, seperti media grafis tetapi
menggunakan alat seperti film bingkai, OHP, LCD proyektor
4. Audio visual gerak (VCD Player, film, TV)
Multimedia (Laptop dan LCD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar