Nasehat wanita mulia kepada putrinya.
konon ada wanita bangsawan semacam permaisuri, atau istri kepala suku Arab menasehati kepada putri tercintanya yang ingin melangsungkan pernikahan. Ia pun mendekati putrinya sambil menata rambutnya yang pirang seraya berkata
1. Putriku, ingat baik!
sudah waktunya engkau akan meninggalkan kampung halamanmu tempat engkau dilahirkan, tempat engkau bermain-main menuju tempat yang masih asing bagimu akan bergaul dengan teman barumu yang belum engkau kenal dan belum akrab dengannya, suami engkau akan diboyong menuju ke kampung halamannya oleh karena itu:
a. Jadilah engkau laksana bumi baginya, niscaya Ia akan
jadi langit bagimu
b. Jadilah engkau seperti ayunan, niscaya dia menjadi penyangganya
c. Jadilah engkau seperti budaknya, niscaya Ia menjadi budakmu
d. Ingat!, jangan terlalu memaksa ingin terus di sampingnya, atau mau ditinggalkan karena hal itu justru membuatnya bosan
c. Jadilah engkau seperti budaknya, niscaya Ia menjadi budakmu
d. Ingat!, jangan terlalu memaksa ingin terus di sampingnya, atau mau ditinggalkan karena hal itu justru membuatnya bosan
e. Jangan pula terlalu menjauh, karena engkau akan
dilupakan
f. Artinya jika suamimu ingin mendekatimu lekas sambut dengan kebahagiaan mendekatinya,
dan sebaliknya jika Ia ingin sendirian, jangan sekali-kali engkau paksakan
dirimu mendekatinya, karena hal itu akan membuat jengkel dan marah kepadamu
g. Putriku, ingat! Jangan sekali-kali suamimu mencium bau
tak sedap darimu, atau mendengar suara tak enak darimu, atau memandangmu dalam
keadaan yang tak menyenangkan.
h. Senantiasalah terlihat rapi, anggun, serta menggairahkan di depan suamimu.
Terutama saat Ia di rumah, atau jam-jam pulang dari kerja.
i. Begitu juga keadaan rumah dan sekelilingnya telah bersih, dan rapi saat
suamimu kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar