Pengertian Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan adalah pandangan yang mendasari seluruh aktifitas pendidikan, baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan maupun pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan.
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematik. Pendidikan mempunyai landasan-landasan yang sangat penting, karena merupakan pilar utama bagi pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu.
Beberepa landasan tersebut diantaranya adalah landasan filosofis, sosiologis dan kultural yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi juga akan mendorong pendidikan itu menuju masa depan.
Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakansesuai dengan pandangan dengan pandangan hidup dalam latar sosial kebudayaan yang dimiliki setiap masyarakat tertentu. Dengan kata lain pendidikan diselenggarakan berdasarkan filsafat hidup serta berlandaskan sosial kultural setiap masyarakat, termasuk di Indonesia (Tirtarahardjo,2002).
Dari pandangan hidup dan filsafah hidup bangsa itulah Negara menentukan cita-cita kehidupan ideologis dari Negara itu yang kita sebut saja secara singkat filsafat Negara menentukan dasardan tujuan pendidikan dinegaranya (Indrakusuma,1973).
Macam-Macam Dasar Pendidikan
Adapun dasar-dasar pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Dasar Filosofis
Dasar filosofis adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok. Konsepsi filosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada umumnya bersumber dari 2 faktor yaitu:
a) Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan
b) Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran
Berada diantara kedua kawasanya seluas dengan religi. Namun lebih dekat dengan ilmu pengetahuan karena filsafat timbul dari keraguandan karena mengandalkan akal manusia (Mudyahardja, 2002).
Filsafat sebagai kajian khusus yang formal, mencangkup logika, epistemologi, etika, estetika, metafisika, serta filsafat pemerintahan. Disamping itu , berkembang juga cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian spesifik, seperti filsafat ilmu, filsafat hukum,filsafat pendidikan dan lain sebagainya. Landasan filsofis terhadap pendidikan dikaji terutama melalui filsafat pendidikan, yang mengkaji masalah sekitar pendidikan dengan sudut pandang filsafat (Tirtarahardja,2001).
Selain itu , pancasila juga sebagai landasan filosofis sistem pendidikan Nasional. Hal tersebut tercantum dalam pasal 2 UU RI No. 2 tahun 1989 menerapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945).
b. Dasar Sosiologis
Menurut Wahyu Ardhana dalam (Umar Tirtarahardja 2000), manusia selalu hidup berkelompok. Sesuatu yang terjadi pada makhluk hidup lainnya yaitu hewan.
Sosial mengacu pada kehidupan individu antara masyarakat dengan individu dan individu dengan masyarakat
Disamping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak itu dalam upaya mengembangkan dirinya. Maka perlu diperhatikan dalam proses pendidikan (Pidarta, 1997). Sosiologi mempelajari berbagai macam tindakan sosial yang menjelma dan realitas sosial. Maka lahirlah berbagai macam cabang diantaranya, sosiologi, kebudayaan, sosiologi ekonom, agama, pengetahuan, pendidikan dan sebagainya.
c. Dasar Kultural Kebudayaan
sebagai gagasan dari karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan selalu terkait dengan pendidikan terutama belajar. Kebudayaan dalam arti luas tersebut dapat terwujud :
a) Ideal seperti, ide, gagasan, nilai dan lain sebagainya
b) Kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
c) Fisik yakni benda hasil karya manusia (Koentjaningrat, 1975).
d. Dasar psikologis
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Pada umumnya landasan psikologis dari pendidikan tersebut terutama terjuju pada pemahaman manusia, khususnya tentang proses belajar.
Kajian psikologis dengan pendidikan adalah berkaitan dengan kecerdasan dalam bidang bakat banyak di pengaruhi kemampuan potensial yang hanya akan aktual apabila di kembangkan dalam situasi yang kondusif.
e. Dasar ilmah dan teknologis
Pendidikan serta ilmu pengetahuan mempunyai kaitan yang sangat erat. Ilmu pengetahuan menjadi bahan utama dalam isi pengajaran, dengan kata lain pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Pengetahuan ilmiah merupakan abstraksi yang di sederhanakan dari fakta. Untuk itu ilmu mempunyai 3 asumsi tentang objek empiris yakni:
a) Objek-objek tertentu yang mempunyai kesamaan satu sama lain
b) Objek dalam jangka waktu tertentu
c) Adanya determinisme (Suriasumantri,1978).
Perkembangan IPTEK sebagai landasan ilmiah juga merupakan salah satu hasil dari usha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang telah di mulai pada permulaan kehidupan manusia.
Tujuan PendidikanTujuan
pendidikan harus dikaitkan dengan tujuan pendidikan nasional Negara tempat pendidikan itu dilaksanakan. Dan harus pula dikaitkan dengan tujuan institusional lembaga yang menyelenggarakan pendidikan itu.
Tujuan pendidikan tidak dapat dicapai kecuali setelah mengalami proses pengajaran, pengalaman, pembiasan, penghayatan dan keyakinan akan kebenarannya Tahap-tahap dalam mencapai tujuan pendidikan formal (sekolah atau madrasah), dirumuskan dalam bentuk tujuan kurukular, yang selanjutnya dikembangkan dalam tujuan intruksional (Darajat, 1996).
Pelaksanaanya hanya mungkin terjadi apabila tujuan yang ingin dicapai itu dibuat eksplisit, konkret dan lingkup kandungannya terbatas. Dengan kata lain, tujuan umum perlu dirinci sehingga menjadi tujuan yang lebih khusus dan terbatas agar mudah direalisasikan didalam praktek. Yang menjadi tujuan utama proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab berkembangnya tingkah laku peserta didik sebagai tujuan belajar hanya dimungkinkan olehadanya pengalaman belajar yang optimal (Tirtarahardjo,2002).
Langveld mengemukakan serangkaian tujuan pendidikan yang saling bertautan sebagai berikut.
1. Tujuan umumSebagaimana yang telah diuraikan didalam usaha-usaha pendidikan, maka tujuan umum pendidikan adalah kedewasaan anak didik. Hal ini berarti bahwa semua aktifitas pendidikan seharusnya diarahkan kesana, demi tercapainya tujuan umum tersebut.
2. Tujuan khususTujuan yang disesuaikan dengan untuk menuju tujuan umum perluada pengkhususan situasi-situasitertentu.
3. Tujuan tak lengkapTiap-tiap aspek pendidikan mempunyai tujuan pendidikan. Tujuan dari aspek-aspek inilah yangdimaksud dengan tujuan pendidikan tak lengkap.Perlu kita ketahui, bahwa kita tidak boleh mementingkan salah satu aspek saja dan mengabaikan aspek-aspek yang lain. Kita seharusnya tidak mementingkan pengetahuan teori saja dan kurang memperhatikan segi praktis, karena hal ini akan mengakibatkan pendidikan yang bersifat teoritis.
4. Tujuan insidentilTujuan ini timbul secara kebetulan, mendadak dan bersifat sesaat. Misalnya tujuan untuk mengadakan hiburan atau variasi dalam kehidupan sekolah. Maka diadakanlah darmawisata. Tujuan pengalaman yang diperoleh yakni mendapat pengalaman-pangalaman yang sangat berguna bagi anak untuk kehidupan masa akan datang. Baik dalam kehidupan sekolah maupun kehidupan setelah dewasa.
5. Tujuan sementaraTujuan sementara Adalah tujuan yang dalam fase-fase tertentu dari pendidikan yang kita inginkan dari sebuah pendidikan. Misalnya, anakdimasukkan dalam sekolah tujuannya anak dapat membaca dan menulis. Tujuan ini merupakan tujuan sementara. tujuan yang lebih lanjut adalah agar anak dapat belajar ilmu pengetahuan dari buku-buku.
6. Tujuan intermediary
Tujuan ini disebut juga dengan tujuan perantara. Tujuan ini merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan yang lain. Misalnya kita belajar bahasa inggris,tujuannya adalah agar kita dapatmempelajari buku-buku yang tertulis dalam bahasa inggris. Jadi kita belajar bahasa inggris ini hanyalah sekedar alat saja.
Demikianlah macam-macam tujuan pendidikan yang kesemuanya mengarah pada tujuan umum pendidikan yaitu munuju kehidupan insan kami, dimana terjamin adanya hakikat manusia secara harmonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar