puisi adalah dirimu yang membutakan mata..
sesaat sebelum aku ingin menatap pagi yang mengikat hati..
setelah hatiku terikat dengan ribuan hati yang menyerang malam-malamku..
masih terdiam dalam sujudku dan bertanyalah kaki-kaki pikiranku.. akankah hatimu berkata-kata sama dengan bibirmu berucap.. akankah pagimu jadi pagiku jika embun itu hanya ada ...
Selasa, 29 Desember 2015
Puisiku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tentang hebatnya mengaji
Tentang hebatnya mengaji Ilmu Agama laksana air hujan menembus bumi, orang alim yang mengamalkan ilmunya laksana bumi yang subur. Orang yang...
-
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ألحمد للّه ربّ العالمين والصلاة والسلام علىا شرف الانبياء والمرسلين سيدنا مح...
-
Manusia diciptakan berbeda-beda agar mereka saling bekerjasama (Akira toriyama, 2016). Begitu pula mengenai tanaman. Antara POC, MOL dan ZPT...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar