Berfirman اَللّهُ سبحانه وتعالى : Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (bulan Ramadhan) dan hendaklah kamu bertakbir (membesarkan) Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah : 185)
disebutkan bahwa ayat ini telah menjadi dasar masyru`iyah atas ibadah takbir di malam `Ied, terutama `Iedul Fithri. Sebab ayat ini memerintahkan begitu hitungan Ramadhan telah lengkap, maka bertakbirlah. Artinya, takbir tidak dimulia sejak pagi hari keesokan harinya, melainkan sejak terbenam matahari. Sebab pada saat itulah diketahui telah sempurnanya Ramadhan.
Disebutkan dalam tafsir itu bahwa bahwa telah diriwayatkan dari Said bin Al-Musayyib, Urwah dan Abi Salamah bahwa mereka bertakbir pada malam `Idul Fithri dan bertahmid. Dan Ibnu Abbas رضي الله عنـه berkata: Telah ditetapkan bagi umat Islam bila melihat hilal Syawwal untuk bertakbir. .
Berkata Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم : Orang yang menghidupkan malam `Idul Fithri dan `Idul Adh-ha dengan sungguh-sungguh tidak akan mati hatinya di hari hati manusia mati (HR. At-Thabari )
disebutkan Imam Ahmad bin Hanbal رضي الله عنـه berkata : bahwa sayyidina Ibnu Umar رضي الله عنـه : bertakbir`Ied. Dan mengeraskan takbir hingga keluar menuju mushalla temapt shalat `Ied hingga selesai Imam dari khutbahnya.
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً.
لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُاِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.
لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَ عَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ.
لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
( tafsir Al-Jami` Li Ahkamil Quran AL Imam Al fadhil Al-Qurthubi رحمه الله تعالى )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar