Dibalik pahitnya kehidupan pasti ada sebuah canda tawa. Semua itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Cobaan yang kita rasakan saat ini terasa nikmat dan akan menjadi pelajaran berharga yang tak terlupakan bila disikapi dengan bijak.
Baiklah, intinya sesuatu yang pahit sekalipun pasti ada manfaatnya yang jauh lebih besar melebihi dari apa yang kita bayangkan seperti tanaman pengendali OPT berikut ini misalnya.
BROTOWALI
Brotowali merupakan tanaman/tumbuhan yang berbentuk semak. Memiliki batang
berbentuk bulat, berkayu, permukaanya berbenjol-benjol, bercabang, dan berwarna hijau.
Brotowali memiliki daun tunggal yang tersebar dan bentuk jantung, berujung runcing tepinya rata,
pangkalnya berlekuk dengan panjang 7-12 cm.
Sasaran OPT;
Ulat daun kubis,
penggerek
batang, wereng,
dan belalang
Bahan yang dibutuhkan;
- 200 g batang
brotowali
- 1 liter air
- Alat penumbuk/Blender
- Pisau
- Ember
Cara pembuatan;
Cincang/haluskan batang
brotowali, kemudian rendam dalam 1
liter air dan aduk
hingga rata.
Setelah itu saring.
Cara penggunaan;
Siram/sprai ekstrak brotowali pada tanaman yang terserang OPT. Dosis 50ml/lt untuk pencegahan seminggu 1x, dan 100ml/lt untuk pengobatan.
Bisa juga untuk menjaga kualitas benih agar tidak mudah terserang hama. Caranya rendam benih dengan ekstrak brotowali selama 24 jam. Bisa juga menambahkan bawang merah untuk merangsang perkembangan benih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar