Sabtu, 27 Mei 2017

Al-Hikam 121

Al-Hikam Pasal 121

لَيْسَ كُلُّ مَنْ ثَبَتَ تَخْصِيْصُهُ كـَمُلَ تَخـْـلِيْصُهُ
121.” Tidak semua orang yang telah tampak jelas ke-kramatannya itu berarti telah sempurna pembersihannya(dari penyakit-penyakit hati dan hawa nafsu).”

 

Syarah

Kramat(perkara yang luar biasa/tidak masuk akal)yang diberikan Alloh kepada para hambaNya, yang tujuannya untuk menambah keyakinan dan keimanan hamba,dan untuk memperkenalkan bukti kekuasaan Alloh itu tidak tergantung pada sebab dan kebiasaan,bahkan kebiasaan itu bisa menjadi sebab terhijabnya menusia dari Qudratnya Alloh. dan juga bisa menjadi fitnah, bagaikan awan yang menutupi sinar matahari keesaan Alloh.Maka dari itu menurut ajaran thoriqoh, siapa yang terterikat/silau pada keramat maka dia terhina.
Seorang sahabat Sahl bin Abdulloh berkata: adakalanya jika saya wudhu’ tiba-tiba air yang mengalir ditanganku menjadi lantakan emas dan perak. Jawab Sahl: Apakah engkau tidak mengerti bahwa anak kecil jika menangis dihibur dengan boneka/mainan supaya diam.
Abu Nasher As-saroj berkata: saya bertanya kepada Al-hasan bin Salim: apakah arti ke-keramatan, sedang mereka telah dimuliakan oleh Alloh sehingga sanggup mengabaikan dunia dan meninggalkannya dengan suka rela, tetapi bagaimana lalu kemuliaan(keramat) batu berubah menjadi emas, apakah artinya itu? Jawabnya: bukannya Alloh memberikan karena kotornya,  tetapi diberi untuk menjadikan hujjah megalahkan bisikan hawa nafsu, yang selalu goncang kuatir tidak dapat rizki, sehingga  oleh Alloh diperlihatkan yang demikian, sehingga dapat berkata: Bahwa Alloh yang dapat merubah batu menjadi emas, dapat mendatangkan rizki dan memberi dari jalan yang tidak disangka.
Ishaq bin Ahmad berkata pada Sahl:  Nafsuku ini selalu merasa kuatir tidak dapat makan. Maka sahl berkata: Engkau ambil batu itu dan minta kepada Alloh supaya dijadikan makanan untuk kau makan.
Ishaq bertanya: jika berbuat demikian, maka siapa tauladan dalam berbuat demikian? Jawab sahl: Bertauladanlah pada Nabi Ibrohim as.ketika berkata : Hai Tuhan tunjukkan perlihatkan kepadaku bagaimana caranya Engkau menghidupkan sesuatu yang telah mati, supaya tentram hatiku, sebenarnya aku telah percaya tetapi nafsuku ini tidak puas, kecuali jika telah melihat dengan mata kepala.
Seoran wali Ibrahim al-khowwas pada sutu hari berrkenalan dengan orang yahudi didalam kapal, keduanya membicarakan tentang agama, lalu yahudi tadi berkata: kalau agamamu ini benar, berjalanlah diatas laut bersamaku.
Lalu siyahudi turun dari kapal dan berjalan diatas laut bersama dengan Ibrahim, sesampainya didaratan yahudi berkata : aku ingin berteman danbersamamu, tapi dengan syarat kita tidak boleh masuk masjid dan gereja, mari kita masuk kehutan dan padang, tidak boleh bawa bekal. Dan disanggupi oleh Ibrahim, lalu keduanya berjalan ke padang yang tidak ada tumbuhan dan tidak ada air sama sekali. Sampai tiga hari keduanya tidak makan dan minum, ketika keduanya duduk-duduk tiba-tiba ada anjing datang dengan menggigit roti tiga biji,dan ditaruh didepan yahudi lalu anjingnya pergi,  siyahudi lalu makan roti tadi tanpa mengajak Ibrahim ikut makan, tidak berapa lama ada pemuda yang tampan dan berbau harum datang dengan membawa nampan yang dipenuhi dengan makanan dan minuman yang sangat enak dan lezat, dan ditaruh didepan Ibrahim lalu dia pergi. Lalu Ibrahim mengajak yahudi untuk ikut makan, tapi yahudi tidak mau karena malu, akhirnya Alloh member hidayah kepada siYahudi sehingga masuk Islam dan menjadi murid Ibrahim al-khowwas..
 
Syeih Abu yazid Al-busthomi berkata: kamu jangan sampai tertipu dengan dengan keadaan yang luar biasa/tidakmasuk akal, yang di alami sseorang, tapi lihatlah bagaimana dia taatnya pada perintah Alloh dan menjauhi laranganNya..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang hebatnya mengaji

Tentang hebatnya mengaji Ilmu Agama laksana air hujan menembus bumi, orang alim yang mengamalkan ilmunya laksana bumi yang subur. Orang yang...