PENDIDIKAN
SEBAGAI SISTEM
A. Pengertian
Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk
mencapai tujuan, yaitu tujuan pendidikan[1]. Tujuan
umum pendidikan adalah mendidik anak membawa kearah kedewasaan.
Didalam pendidikan terdapat tiga unsur
pokok, pertama unsur masukan usaha
pendidikan, yaitu peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada peserta
didik itu sendiri, seperti faktor bakat, minat, dan kemampuan. Kedua unsur proses usaha itu sendiri, dalam
hal ini terkait beberapa hal yang ada diluar dari diri peserta didik, yaitu
lingkungan. Seperti gedung pendidikan, pendidik, kurikulum, dan sarana
prasarana lainya. Ketiga unsur hasil
usaha, yaitu hasil yang diperoleh selama proses belajar. Seperti pengetahuan
yang didapat, dan sikap.
B. Pengertian
Sistem
System dapat diartikan sebagai metode;
cara teratur (untuk melakukan sesuatu)[2].
Sistem adalah sekelompok bagian-bagian alat. System adalah sistem sekelompok
bagian-bagian alat dan sebagainya[3].
System adalah metode; cara teratur (untuk melakukan sesuatu) susunan cara[4].
Secara istilah sistem adalah gabungan dan komponen-komponen yang terorganisasi
sebagai satu kesatuan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Mc. Ashan mendefinisikan sistem sebagai
strategi yang menyeluruh atau rencana dikomposisi oleh satu set elemen, yang
harmonis. Merepresentasikan kesatuan unit, masing-masing elemen mempunyai
tujuan sendiri yang semuanya berkaitan terurut dalam bentuk yang logis.[5]
Sementara itu Immegart mengatakan esensi
sistem adalah merupakan suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang
tersusun secara sistematis, bagian-bagian itu berelasi satu dengan yang lain,
serta peduli terhadap konteks lingkungannya. Dari kedua pendapat di atas
jelaslah sistem itu memiliki struktur yang teratur. Sistem terdiri dari
beberapa subsistem, selanjutnya setiap sub-sub sistem mungkin terdiri dari
beberapa sub-sub subsistem, begitu seterusnya sampai bagian itu tidak dapat
dibagi lagi yang disebut komponen.
C. Pendidikan
Sebagai Sebuah Sistem.
Pendidikan sebagai sebuah sistem adalah
keseluruhan karya insan yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dalam mencapai tujuan pendidikan[6]. Pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Karena pada
dasarnya, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Pendidikan dapat dipandang sebagai
proses membantu peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal
dalam seluruh aspek kepribadian sesuai dengan potensi yang dimiliki dan Sistem
nilai yang berlaku dilingkungan sosial budaya dimana dia hidup[7].
Pendidikan pada hakekatnya merupakan
suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat
manusia dalam menjalani kehidupan dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan
peradaban uman manusia. Tanpa pendidikn, manusia sekarang tidak berbeda dengan
generasi manusia masa lampau yang dibandingka, baik dari kualitas kehidupan
maupun proses-proses pemberdayaannya. Hal ini yang menjadikan bahwa pendidikan
adalah sebuah sistem yang tidak dapat dihilangkan dalam kehidupan.
Kehidupan tak akan teratur tanpa
disertai adanya pendidikan, suatu hal yang beriringan dan tak dapat dipisahkan.
Pendidikan merupakan sistem terbuka, sebab tidak mungkin pendidikan dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik bila ia mengisolasi diri dengan
lingkungannya. Pendidikan berada di masyarakat, ia adalah milik masyarakat.
Itulah sebabnya pemerintah menegaskan bahwa pendidikan adalah menjadi tanggung
jawab pemerintah/sekolah, orang tua, dan masyarakat[8].
Oleh karena keberadaan pendidikan seperti itu maka apa yang berpengaruh
terhadap kehidupan masyarakat akan berpengaruh pula terhadap pendidikan.
Faktor-faktor itu aka memberikan umpan balik dan atau memberikan tekanan kepada
pendidikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pendidikan adalah sebagai berikut :
1.
Filsafat Negara
2.
Agama
3.
Sosial yang mencakup
psikologi, peranan kelompok profesi dan keamanan.
4.
Kebudayaan, yang
diartikan sebagai ilmu, teknologi, kesenian dan norma.
5.
Ekonomi, yang mencakup
ketrampilan berpikir, ketrampilan tangan dan perkembangan ekonomi.
6.
Politik, yang mencakup
ideology, cita-cita dan semangat kebangsaan.
7.
Demografi, terdiri dari
perkembangan penduduk, penyebaran penduduk, dan kepadatan penduduk.
Ke
tujuh faktor ini merupakan suprasistem dari sistem pendidikan. Pendidikan
sebagai sistem berada bersama, terikat dan tertenun di dalam supra sistemnya
yang terdiri dari tujuh sestem tersebut di atas.
Membangun
suatu lembaga pendidikan baru atau memperbaiki lembaga pendidikan lama, tidak
dapat memisahkan diri dari supra sitem tersebut.[9]
Pendidikan sebagai sistem adalah sistem pengembangan input menjadi output atau
pengembangan peserta didik baru masuk sampai lulus adalah sebagai berikut :
1.
Subsistem input ialah
peserta didik yang baru masuk.
2.
Subsistem proses ialah
proses belajar mengajar yang melibatkan pendidik, materi pelajaran, alat
belajar, evaluasi, dan sebagainya.
3.
Subsistem output ialah
lulusan lembaga pendidikan itu.[10]
Pada
bagian-bagian pendidikan terkait satu dengan yang lain, memperbaiki satu atau
beberapa bagiannya saja tidak menjamin pendidikan itu akan menjadi baik.
Sejalan
dengan aturan pemerintah bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
pemerintah, orang tua, dan masyarakat, maka sudah selayaknya subsistem
lingkungan ini perlu diperhatikan oleh manajer pendidikan.
Dapat
diambil kesimpulan bahwa pendidikan sebagai sistem adalah dalam menangani
pendidikan, baik mempertahankan yang sudah ada, memperbaiki, maupun mengadakan
sesuatu yang baru hendaklah memperhatikan bagian-bagiannya atau semua
subsistemnya secara berimbang atau professional. Hanya dengan cara ini
perbaikan dan kemajuan pendidikan diharapkan paling mungkin tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
N.K.
Roestiyah. 1986. Masalah pengajaran
sebagai suatu system. Jakarta:
Rineka Cipta.
Pidarta
Made. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu
Pendidikan bercorak Indonesia.
Ramadhan
Syahrul. 2010. Kamus ilmiah popular.
Surabaya: Khasanah Media Ilmu
Sudjan,
Nana, dan Eddy Susanta. 1989. Pendekatan
System Bagi Administrator Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Bandung.
Suharno
dan Retnoningsih Ana. 2010. Kamus Besar
Indonesia. Semarang: Widya Karya Semarang.
[1]
Nana Sudjana, Eddy Susanta.
Pendekatan system bagi Administrator pendidikan, Sinar Baru Bandung. 1989, hal
21
[2]
Syahrul ramadhan. Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Khasanah Media Ilmu,
2010). 401
[3]
Indrawan WS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jombang : Lintas Media).
488
[4]
Nana Sudjana, Eddy Susanta. Pendekatan system bagi Administrator
pendidikan, Sinar Baru Bandung. 1989, hal 23
[5]
Made Pidarta. Landasan kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan bercorak
Indonesia. Hal 27
[6]
Nana Sudjana, Eddy Susanta.
Pendekatan system bagi Administrator pendidikan, Sinar Baru Bandung. 1989, hal 28
[10]
Loc. Cit. Made Pidarta. Hal 33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar