Kamis, 28 Maret 2013

Nasehat wanita mulia kepada putrinya


Nasehat wanita mulia kepada putrinya.

konon ada wanita bangsawan semacam permaisuri, atau istri kepala suku Arab menasehati kepada putri tercintanya yang ingin melangsungkan pernikahan. Ia pun mendekati putrinya sambil menata rambutnya yang pirang seraya berkata
1. Putriku, ingat baik!
sudah waktunya engkau akan meninggalkan kampung halamanmu tempat engkau dilahirkan, tempat engkau bermain-main menuju tempat yang masih asing bagimu akan bergaul dengan teman barumu yang belum engkau kenal dan belum akrab dengannya, suami engkau akan diboyong menuju ke kampung halamannya oleh karena itu:

 a. Jadilah engkau laksana bumi baginya, niscaya Ia akan jadi langit bagimu 
b. Jadilah engkau seperti ayunan, niscaya dia menjadi penyangganya
c. Jadilah engkau seperti budaknya, niscaya Ia menjadi budakmu
d. Ingat!, jangan terlalu memaksa ingin terus di sampingnya, atau mau ditinggalkan karena hal itu justru membuatnya bosan
 
e. Jangan pula terlalu menjauh, karena engkau akan dilupakan
f. Artinya jika suamimu ingin mendekatimu lekas sambut dengan kebahagiaan mendekatinya, dan sebaliknya jika Ia ingin sendirian, jangan sekali-kali engkau paksakan dirimu mendekatinya, karena hal itu akan membuat jengkel dan marah kepadamu 
g. Putriku, ingat! Jangan sekali-kali suamimu mencium bau tak sedap darimu, atau mendengar suara tak enak darimu, atau memandangmu dalam keadaan yang tak menyenangkan.
h. Senantiasalah terlihat rapi, anggun, serta menggairahkan di depan suamimu. Terutama saat Ia di rumah, atau jam-jam pulang dari kerja. 
i. Begitu juga keadaan rumah dan sekelilingnya telah bersih, dan rapi saat suamimu kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang hebatnya mengaji

Tentang hebatnya mengaji Ilmu Agama laksana air hujan menembus bumi, orang alim yang mengamalkan ilmunya laksana bumi yang subur. Orang yang...