Kamis, 24 Desember 2015

Budaya Islam

Islam yang dihubungkan dengan kebudayaan berarti cara hidup atau way of life yang juga sangat luas cakupannya. Tentu disini Islam juga dilihat sebagai realitas sosial. Yakni Islam yang telah menyejarah meruang dan mewaktu, Islam yang dipandang sebagai fenomena sosial: bisa dilihat dan dicermati. Dengan demikian yang dimaksudkan kebudayaan Islam adalah cara pandang komunitas Muslim yang telah berjalan, terlembaga dan tersosialisasi dari kurun waktu ke waktu, satu generasi ke generasi yang lain dalam berbagai aspek kehidupan yang cukup luas tapi tetap menampilkan satu bentuk budaya, tradisi, seni, yang khas Islam.

Biasanya ruang lingkup studi budaya tidak bisa lepas dari beberapa faktor yang mencangkup manusia, pengaruh lingkungan, perkembangan masyarakat, serta lintas budaya ataucross-culture. Keunikan budaya dan peradapanIslam terletak pada kokohnya landasan budaya dan peradapan ini berdiri dan bersandar. Paling tidak ada lima poin utama yang membedakan budaya islam dengan budaya lain.

Pertama adalah konsep tauhid atau oneness of god.

Di mana saja kapan saja Islam selalu menampilkan ajakan satu Tuhan. Semua yang ada di atas bumi tunduk pada hanya satu Tuhan. Dengan unity of god atau tauhid, posisi individu dan kelompoknya terangkat dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Kemerdekaan, kebebasan yang tauhidi adalah citra budaya masyarakat ini.
Penjajahan, imperialisme,penindasan, atau kewenang-wenangan.penguasa atas penderitaan rakyat tidak ada tempat.

Kedua adalah universalitas pesan dan misi peradaban ini.

Qur’an menekankan persaudaraan manusia dengan tetap memberi ruang pada perbedaan ras, keluarga, negara, dan sebagainya. Al-Qur’an memberi ajaran yang jelas bahwa persatuan umat manusia adalah satu keharusan dengan tetap bersandar pada kebenaran, kebaikan, serta taqwa pada Allah.

Ketiga adalah prinsiap moral yang selalu ditegakkan dalam budaya ini.

Selain ajaran Al-Qur’an, sunnah yang penuh dengan nuansa-nuansa moral, peradaban dan kebudayaan Islam juga tidak pernah sepi dari ajaran ini. Ajaran moral wali songo misalnya nama bisa dibaca dalam bukuthe Admonition of Seh Bari, atau pesan-pesan seh Bari yang oleh para sejarawan diduga ditulis oleh sunan bonang. Ajaran moral walisongo juga disajikan melalui media wayang yang memasyarakat dijawa.

Keempat adalah budaya toleransi yang cukup tinggi.

Bisa dikatakan bahwa dimana sebuah negara penduduknya mayoritas muslim, seperti Madinah zaman Nabi misalnya, pastilah non muslim terjamin hidup aman, damai, berdampingan bersam-sama. Sementara jika minoritas muslim tinggal disebuah negara dengan penduduk mayoritas non muslim seperi yang terjadi di India, agaknya keadaan akan lain.

Kelima adalah prinsip keutamaan belajar memperoleh ilmu.

Budaya ngaji membaca dan mengkaji kandungan Al-Qur’an, mempelajar hadits adalah budaya Islam yang telah lama eksis sejak kurun pertama sampai kini.
Al-Qur’an dan sunah itu sendiri menekankan mulianya pendidikan dan pencari ilmu. Budaya baca, iqra’, dengan demikian telah terbukti membawa peradaban islam pada puncak peradaban dunia dalam waktu yang sangat lama. Budaya yang mengesankan ini sering disebut sebagai budaya pendidikan seumur hidup, atau ”life long educatin” yang terukir dalam sejarah sekaligus dalam sabda Nabi : “Carilah ilmu dari sejak bayi sampai keliang lahat “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang hebatnya mengaji

Tentang hebatnya mengaji Ilmu Agama laksana air hujan menembus bumi, orang alim yang mengamalkan ilmunya laksana bumi yang subur. Orang yang...