Selasa, 08 Desember 2015

Paragraf/Alinea

A. Latar Belakang Penulisan

Dalam menulis sebuah cerita atau karya ilmiah tentunya banyak dijumpai berbagai macam bentuk kata yang membentuk sebuah kalimat. Kalimat-kalimat tersebut dirangkai sehingga menjadi sebuah paragraf/alinea. Menyusun paragraf berarti membentuk sebuah gagasan atau pendapat tertentu yang disertai alasan atau bukti tertentu.
Menyusun sebuah paragraf harus memenuhi beberapa aspek, antara lain: ide pokok harus jelas, semua kalimat yang tergabung dalam satu paragraf mempunyai kesamaan ide/gagasan.Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang tersusun secara efektif dengan ide akan dapat disampaikan dengan tepat.

Untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang benar, dan mengetahui jenis-jenisnya, maka makalah ini di susun untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang penggunaan paragrap yang baik.

B. Masalah atau Topik bahasan

Bagaimana pengertian dan syarat dari paragraf?
Apa saja jenis paragraf?

C. Tujuan Penulisan

Memberikan penjelasan tentang paragraf/alinea.
Memberikan penjelasan tentang jenis-jenis paragraf.
Dapat mengembangkan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui bahasa yang baik dan benar.

D. Pembahasan

1. Pengertian Paragraf

Paragraf berasal dari Bahasa Yunani yaitu para yang berarti di samping dan ”graphein” yang berarti menulis. Semula bermakna tulisan yang diletakkan di bagian pinggir suatu teks sebagai tanda awal topik baru dalam suatu pembicaraan (Sumarno, 2008)
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru (Hermansyah, 2010).

Menurut Organisasi perpustakaan online Indonesia, Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisanya harus dimulai dengan baris baru. Jadi dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah suatu bagian dari bab yang terdapat pada sebuah karangan atau karya ilmiah, yang cara penulisanya dengan baris baru. Paragraf disebut juga aline.

Pada prinsipnya Paragraf dikembangkan dengan dua cara yaitu: Paragraf Induktif, dan Paragraf Deduktif (Sumaryo, 2005:6)

Paragraf Induktif, contohnya:
Sudah beberapa kali Ibu Suryatun diuji kesabaranya oleh Mahasiswanya. Namun, setiap usaha yang hendak di lakukan untuk menguji agar Ibu Suryatun marah, putus asa, dan tidak mau mengajar selalu gagal. Betapapun usaha telah di persiapkan dengan matang dan teliti, semua selalu gagal. Hal itu merupakan bukti untuk meyakinkan kita bahwa Ibu Suryatun memang benar-benar dosen yang terbaik.

Paragraf Deduktif,contohnya;
STAI Pati dikenal sebagai universitas ternyaman, dan termegah di kota Pati. Hasil survey menyatakan bahwa letaknya paling strategis, yaitu diantara hamparan sawah nan hijau dan indah. Gedungnya menjulang kelangit terlihat gemerlap bagai istana kaca dari kejauhan.

2. Syarat-syarat Paragraf

Paragraf yang efektif mempunyai dua syarat yaitu:
Kesatuan makna atau koherensi, yaitu hanya mempunyai satu topik, satu ide pokok, atau satu masalah saja.
Adanya kesatuan bentuk atau kohensi, yaitu dengan menggunakan repetisi, penggunaan kata ganti, penggunaan kata sambung penghubung antar kalimat.

3. Jenis-Jenis Paragraf/Alinea

Jenis paragraf itu bermacam-macam, untuk menyebut jenisnya diperlukan dasar penyebutannya. Secara umum, ada tiga dasar jenis paragraf, yaitu: (1) posisi kalimat topiknya, (2) isinya,dan (3) fungsinya dalam karangan (Sunarno, 2008).
Berdasarkan posisi atau letak kalimat topiknya

Paragraf Deduktif

Paragraf Deduktif yaitu paragraf yang kalimat topiknya terletak pada awal paragraf. Deduktif berasal dari bahasa latin deducere, deduxi, deductum yang artinya menuntun kebawah, menurunkan, deductio berarti penuntunan, pengantaran. Menurut Sumaryo, paragraf Deduktif yaitu paragraf yang dikembangkan dari hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat khusus. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Paragraf Deduktif adalah suatu paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum, kemudian diturunkan/dikembangkan dengan menggunakan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus.

Paragraf Induktif

Paragraf Induktif yaitu paragraf yang kalimat topiknya terletak pada akhir paragraf. Induktif berasal dari bahasa latin inducere, induxi, inductum berarti membawa ke, memasukan ke dalam. Menurut Sumaryo, Paragraf Induktif yaitu paragraf yang dikembangkan dari khusus ke umum. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, kemudian diturunkan ke pernyataan yang bersifat umum.

Paragraf Induktif-Deduktif

Paragraf Induktif-Deduktif yaitu penggabungan antara deduksi dan induksi dalam satu paragraf, disebut pula  paragraf campuran (Sumarno, 2008). Paragraf campuran adalah paragraf yang terdiri dari umum, khusus, umum, contohnya yaitu:
Hp adalah sarana utama dalam menjalin cinta. Bagaimana orang bisa mengetahui kabar terbaru dari seorang kekasih. Dari Hp pula kita bisa Facebookan, Tweeteran, dan melihat wajahnya yang mempesona. Jelaslah bahwa Hp sangat berpengaruh dalam menjalin hubungan  jarak jauh.

Paragraf Ineratif

Paragraf Ineratif yaitu paragraf yang memiliki kalimat topik di tengah paragraf (Sumarno, 2008). Menurut pernyataan tersebut, bahwa dalam sebuah paragraf terdapat dua kata khusus dan satu kata umum di tengah paragraf.

Paragraf Deskriptif/Naratif

Menurut Sumarno,Paragraf Deskriptif/Naratif adalah paragraf yang tidak secara jelas menampilkan kalimat topikny karena tidak jelas topiknya ada yang menyebutkan tidak punya topik, contohnya yaitu:
Tanah gelap coklat pekat. Gadis berkulit bening itu muncul dari rumah tua berdandan cantik, ranum, harum, berahi. Langit terang gemerlap bintang-bintang berpendar jauh dan dekat, menyala dan redup. Ia berjalan di antara rumah-rumah rapuh tanpa penghuni. Kelelawar-kelelawar garang bersarang di dalam rumah-rumah melapuk, bercericit dan beterbangan dengan kepak sayap gaduh (Utomo dalam Sumarno, 2008)

Berdasarkan isi

Paragraf Naratif

Secara harfiah Paragraf Naratif adalah paragraf yang bersifat atau berhubungan dengan karangan jenis narasi. Narasi adalah jenis karangan yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang (Sumarno,2008). Menurut Susandi, Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan suatu pokok persoalan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Paragraf Naratif adalah Paragraf yang menceritakan/mengkisahkan kehidupan seseorang yang menghadapi suatu pokok persoalan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Narasi adalah biasanya cerita disampaikan secara kronologis (berurutan waktunya), mengandung plot (jalan cerita) atau rangkaian peristiwa, dan ada tokoh yang diceritakan baik manusia atau bukan.
Mahmudah adalah penjaga rental fotocopyan milik kakak iparnya di Mejobo. Pekerjaan itu Ia lakukan usai pulang kuliah hingga malam hari. Dari pekerjaanya sebagai penjaga rental, dalam satu bulan dia dibayar Rp 1.000.000,-. Dari hasil usahanya itulah dia dapat mentraktir teman-temannya satu kelas makan-makan di kantin, selain untuk ikut membiayai kuliahnya.

Paragraf Deskriptif

Deskriptif/deskripsi berasal dari bahasa latin yaitu describere yang artinya membuat gambaran, atau decriptio yang berarti pembeberan, penggambaran. Paragraf Deskriptif adalah paragraf yang isinya menggambarkan keadaan sesuatu atau suasana tertentu (Sumarno, 2008). Deskriptif adalah jenis karangan yang dibuat untuk menyampaikan gambaran secara obyektif suatu keadaan sehingga pembaca memiliki pemahaman yang sama dengan informasi yang disampaikan (Susandi, 2010).
Salah satu ciri-ciri Deskriptif meliputi bersifat informatif, pembaca diajak menikmati sesuatu yang ditulis, dan susunan peristiwa dianggap tidak penting.
Mau tau markas besar kelas G?Dari gerbang STAI masuk kedalam,sekitar 30 langkah anda akan melewati istana kaca,dan sepeda motor yang terparkir dengan rapi di sepanjang jalan.Namun anda masih bisa lewat pada sela-selanya sampai melewati mushola.Setelah itu anda akan menginjakan kaki pada lantai gedung C.terus saja lurus sampai ruangan kelas habis,di sanalah anda akan menemukan ruangan C-4,di dalamnya adalah tempat bersemayamnya Pelajar-pelajar yang rajin,  dan Ibu dosen yang bijaksana.

Paragraf Eksposisi

Paragraf Eksposisi dinamakan juga Ekspositoris, yang berasal dari bahasa latin exsponere yang artinya membentang atau memaparkan. Menurut Sumarno, Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang berisi pemaparan sesuatu sehingga pembaca memperoleh wawasan atau pengetahuan yang disampaikan oleh penulis.Dari pernyataan tersebut dapat digarisbawahi bahwa Paragraf Eksposisi adalah sebuah karangan yang dibuat untuk menerangkan suatu pokok persoalan yang dapat memperluas wawasan pembaca.
Untuk mempertegas penyampaian biasanya dilengkapi dengan gambar, data, dan statistik (Susandi, 2010).
Contoh :
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini mencapai rata-rata 7-8%  pertahun, Dengan demikian pendapatan perkapita penduduk Indonesia mencapai beberapa kali lipat. Selain itu berdasarkan data Biro Pusat Statistik, jumlah penduduk yang dikategorikan miskin juga banyak berkurang. 

Paragraf Argumentatif / Argumentasi

Argumentatif berasal dari bahasa Latin yaitu arguere yang berarti membuktikan, menyakinkan seseorang. Paragraf Argumentatif adalah paragraf yang isinya menyakinkan pembaca dengan mengemukakan bukti-bukti atau fakta sesuatu yang dikemukankan, diharapkan, pembaca meyakini pernyataan penulis.
Contoh:
Keluarga berencana berusaha menjamin kebahagiaan hidup keluarga. Ibu tidak selalu merana oleh karena setiap tahun melahirkan. Ayah tidak pula terlalu pusing memikirkan usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Anak pun tidak terlantar hidupnya karena kebutuhan hidup yang terjamin.

Paragraf Persuasi

Berasal dari Bahasa Latin yaitu persuadere yang artinya menyakinkan seseorang, membujuk, atau bujukan. Paragraf Persuasi adalah paragraf yang isi mempengaruhi atau membujuk pembacanya untuk mengikuti apa yang disarankan oleh penulisnya.
Contoh:
Pustaka hasanah hadir buat Anda, beralamatkan di sebelah barat stasiun Rembang, Sebuah toko buku terlengkap dan termurah sekabupaten Rembang, mulai dari buku bacaan, buku pelajaran sekolah, buku tulis, dan kitab-kitab kuning. Tesedia pula berbagai macam alat tulis, mulai dari pena, pensil, penggaris, tas, sepatu sampai keperluan-keperluan sekolah lainnya dengan berbagai pilihan dan diskon besar-besaran. Pustaka hasanah  juga melayani fotocopy-an baik hitam-putih maupun warna, dengan kualitas terbaik, dan harga terjangkau. Segera buktikan dan nikmati pelayanan kami, kepuasan anda yang kami utamakan.

Berdasarkan Fungsinya

Paragraf Pembuka

Paragraf Pembuka adalah paragraf dalam karangan tertentu yang berfungsi membuka atau mengawali pembahasan dalam karangan tersebut.

Paragraf  Penghubung atau Pengembang

Paragraf ini berfungsi mengebangkan gagasan dalam pembahasan persoalan sebuah karangan.

Paragraf Penutup

Paragraf ini merupakan paragraf penutup atau sebagai kesimpulan dalam suatu karangan
DAFTAR PUSTAKA

Hemansyah, Rizky Novid. 2010. Tugas Materi Penyusunan Paragraf dan Alenia. http://www.scribd.com/mobile/documents/29754000/. Diakses pada 15 Oktober 2011.

Online, Perpustakaan. 2006. Pengertian Paragraf Alenia dan Bagian dari Paragraf Bahasa Indonesia. http://organisasi.org/pengertian_paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_indonesia/. Diakses pada 15 Oktober 2011.

Sumaryo. 2005. Kemampuan Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Semarang: CV. Aneka Ilmu.

Sunarno. 2008. Paragraf Induksi dan Deduksi. http://sunarno5.wordpress.com/2008/12/02/paragraf-induksi-dan-deduksi/. Diakses pada 15 Oktober 2011.

Susandi. 2010. Pengertian Paragraf. http://susandi.wordpress.com/2010/02/09/paragraf/. Diakses pada 15 Oktober 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang hebatnya mengaji

Tentang hebatnya mengaji Ilmu Agama laksana air hujan menembus bumi, orang alim yang mengamalkan ilmunya laksana bumi yang subur. Orang yang...