Rabu, 05 September 2012

Media Pendidikan

MEDIA PENDIDIKAN
A.    Pengertian media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin , yang merupakan bentuk jamak dari kata medium , yang berarti sesuatu yang terletak di tengah ( antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat . Dalam webstes dictonary ( 1960), media atau medium  adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang , atau alat apa saja yang di gunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau dua hal . oleh karena itu , media pembelajaran dapat di artikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran santara pembeli pesan kepada penerima pesan.
Association for educational communications and technology ( AECT . 1977) medefinisikan media sebagai segalabentuk yang di gunakan untuk menyalurkan informasi[1]. berbeda dengan pendapat briggs ( 1977) yang mengatakan bahwa media pada hakikat adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran . termasuk di dalamnya , buku , vidiotape , slide suara , suara guru , atau salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian . di dalamnya tercakup segala peralatan fisik pada komunikasi seperti , buku , slider , buku ajar , tape recorder[2].
Ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa media adalah sesuatu yang terletak di tengah – tengah , jadi suatu perantara ( bretz , 1971 ). Bretz ( 1971) menghubungkan sewmua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu hubungan , dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi . perbedaanya adalah bahwa yang pertama merupakan suatu yang berkeampuan untuk menyajikan keseluruhan informasi dan menggerakan saling tindak antara pembelajar dengan subjek yang di pelajari , sedangkan yang kedua semata – mata adalah penunjang pada penyajian yang di lakukan oleh guru
Gerlach & ely ( 1980) menjelaskan pula bahwa media adalah grafik , fotografi , elektronik , atau alat – alat mekanik untuk menyajikan , memproses dan mejelaaskan informasi lisan atau visual . smaldion , dkk( 2008 ) mengfatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi . berasal dari bahasa latin berati “antara” menunjuk pada segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima pesan . dikatakan media pembelajaran, bila segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk sesutu tujuan pembelajaran.[3]

B.     Media Visual
Media visual juda si sebut media pandang, karena seorang dapat menghayati media tersbut melalui penglihatanya. media dapat di bedakan menjadi dua , yaitu:
1.      Media visulalyang tidak di proyeksikan
2.      Medi visual yang di proyektikan ]
Media visual yang tidak di proyeksiakn 
Media visual yang tidak di proyeksiaknmerupakan media yang sederhana, tidak membutruhkan proyektor dan layar untuk meproyeksikan perangkat lunak  media ini tidak tembus cahaya (non transparan), maka dia dapat di pantulkan pada lyatr. namun media ini hanya di gunakan oleh guru karenqa lebih mudah pembuatan maupun penggunaanya. faktor – faktor seperti : tidak ada aliran listrik , daerah terpencil, tidak tersedia peralatan. kelompok kecil – kecil. Menyewbabkan guru memilih media yang di rasa praktis.
 Media visual yang di proyeksikan
Mediaini juga media  visual , namun dapat  diproyeksiakn pada layar melalui pesawat proyek . oleh karena itu , media ini terdiri dua unsur yang tak dapat di pastikan pada layar . misalnya guru akan menujukkan gambar – gambatr pada transparan atau slide , maka dgambar – gambar tesebut merupakan perangkat lunaknya . pesawat proyek yang di gunakan untuk menam[pilkan gambar itu disebut perangkat keras.[4]  

C.    Media Audio
Berbagai jenis kegiatan belajar dilakukan oleh pembelajar di dalam kelas seperti, membaca bahan pelajaran, menjawab pertanyaan guru, mengerjakan tugas-tugas ulangan (tes), dan mendengarkan uraian guru. Di tingkat sekolah lanjutan ke bawah, berbagai jenis kegiatan tersebut sering dilakukan oleh guru. Akan tetapi kalau diamati diperguruan tinggi, masih banyak waktu para mahasiswa di kelas yang digunakan untuk mendengarkan ceramah dosen, diskusi, atau seminar. Dengan media audio, informasi (bahan pelajaran) dapat disampaikan dengan berbagi cara penyampaian dan rekaman suara manusia atau suara-suara lain untuk tujuan pembelajaran.
Jenis media audio yang dapat dipergunakan di dalam kelas adalah berbagai jenis alat rekaman seperti, open reel, tape recorder, cassette tape recorder, piringan hitam, radio, atau MP3.
1.      Karakteristik media Audio
Media audio merupakan suatu media untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepenerima pesan melalui indra pendengaran. Agar media tersebut benar-benar dapat membawakan pesan yang mudah ditemukan oleh pendengar, harus digunakan bahan audio. Secara sederhana bahasa audio adalah bahasa yang memadukan elemen-elemen suara, bunyi dan musik, yang mengandung nilai abstrak misalnya : bahasa puitis, musik yang agung, suara yang merdu, dan lain-lain[5].

2.      Bentuk-bentuk program audio
a.       Program wicara
b.      Wawancara
Ada dua jenis wawancara yaitu :
1)      Wawancara informasi
2)      Wawancara pribadi
c.       Diskusi
d.      Buletin berita
e.       Warta berita
f.       Program dokumentasi
g.      Program feature dan majalah udara
h.      Drama audio

D.    Media Audio Visual
Pada pembahasan terdahulu telah dikemukakan media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat, kemudian berikutnya diuraikan tentang media audio, yaitu media yang hanya dapat didengar, maka pada bahasan ini dijelaskan tentang media audio visual. Melalui media ini, seseorang tidak hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu, melainkan sekaligus dapat mendengar sesuatu yang divisualisasikan. Banyak sekali jenis media ini, namun dalam buku ajar ini hanya dikemukakan beberapa diantaranya yang banyak digunakan[6].
                                                              i.      Slide Suara
Slide suara merupakan jenis media visual yang menampilkan sejumlah slide, dipadukan dalam suatu cerita atau suatu jenis pengetahuan yang diproyeksikan pada layar dengan iringan suara. Ada beberapa macam slide suara dilihat dari jenis bahan dan ukurannya. Tetapi slide yang akan dibicarakan disini adalah gambar seagai hasil pemotretan yang menggunakan kamere biasa.
                                                            ii.      Televisi
Istilah televisi terdiri dari kata tele berarti jauh dan visi berarti penglihatan. Jadi program televisi berarti suatu program yang memperlihatkan sesuatu dari jarak jauh sesuatu/ peristiwa yang berada jauh dari tempat pemirsa, dapat dihadirkan di rumah melalui pesawat televisi. Segi jauhnya ditransmisikan dengan prinsip-prinsip kamera sehingga menjadi gambar, baik dalam bentuk gambar hidup (bergerak) maupun gambar mati (diam)
            Program televisi dibedakan menjadi
a.       Jaringan televisi sekitar atau closed circuit television (CCTV)
Jaringan televisi sekitar merupakn program televisi yang dioperasikan di kampus-kampus atau ditempat-tempat lain yang berjarak dekat. Untuk program CCTV, hubungan antara pemancar dengan pesawat penerima disalurkan melalui kabel ko-eksial. Selain itu, pesannya bersifat khusus, misalnya : bahan-bahan kuliah. Komunikasinya bersifat homogen, seperti : mahasiswa semester tertentu atau jurusan tertentu.
b.      Program televisi siaran (television broadcat)
Program ini merupakan media komunikasi massa dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh komunikasi massa sebagai berikut :
1)      Berlangsung satu arah
2)      Komunikator melembaga
3)      Pesan bersifat umum
4)      Menimbulkan keserempakan
5)      Bersifat heterogen

E.     Multimedia
Meltimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi. Multimedia  tidak harus menggunakan alat-alat canggih (smaldino, dkk, 2008). Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Helzafah (2004) yang mengatakan bahwa multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran. Ciri-ciri unik tiap media saling memperkuat satu sama lain dalam memperkaya pengalaman belajar. Konsep multimedia menurut Duffy, Mc. Donald & Mizell (2003) merupakan kombinasi multiple media dengan satu jenis sehingga terjadi keterpaduan secara keseluruhan.
Multimedia saat ini sinonim dengan format computer based yang mengombinasikan teks, grafis, audio, bahkan vidio kedalam satu penyajian digital tunggal dan koheren. Lebih jauh, software multimedia disusun dalam bentuk hypermedia, yang memperkenankan pembelajar memilih diantara unsur-unsur tersebut sesuai dengan gaya belajar dan keinginan pembelajar masing-masing. Multimedia merupakan kegiatan interaktif yang sangat tinggi, mengajak pebelajar untuk mengikuti proses pembelajaran dengan memilih dan mengendalikan layar diantara jendela informasi dalam penyajian media. Dengan multimedia, berbagai gaya belajar pembelajaran terakomodasi seperti pebelajar yang auditori, visual, maupun kinestetik, sehingga pebelajar dapat memilih media yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing[7].

F.     Pengembangan Media Sederhana
Pengembangan media sederhana yang dibahas dalam bab ini adalah media grafis, yang mudah dibuat sendiri oleh guru. Grafis adalah semua bahan ilustratif yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau buah pikiran kepada orang lain. Tergolong media ini adalah berbagai media visual yang tidak diproyeksikan seperti telah diuraikan di atas, antara lain ; gambar, bagan, diagram, grafik, poster, dan lain-lain.
Sebelum mengembangkan media grafis, terlebih dahulu haru dibuat desain yang bisa diwujudkan dengan “Lay Out” yang merupakan tata letak (susunan gambar, garis, atau tulisan) adapun prinsip-prinsip umum untuk mendesain media tersebut (kemp, 1980) sebagai berikut :[8]
1.      Kesederhanaan (simplicity)
2.      Kesatuan (Unity)
3.      Penekanan (Emphasis)
4.      Keseimbangan (Balance)

G.    Pemilihan Media
Pemilihan media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran tertentu bukanlah hal yang mudah. Tetapi bagaimanapun juga seorang guru harus dapat menentukan media yang paling tepat untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Perlu disadari bahwa tidak ada jawaban yang sederhana dalam penilihan media yang dapat diterapkan seperti buku resep. Oleh karena itu, berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli kadang-kadang berbeda satu sama lain karena titik tolak pandangan yang berbeda.
Konsep “kerucut pengalaman” dari Edgar Dalle memperlihatkan analisis dalam perlakuan variabel-variabel pembelajar, dan bukan pada variabel tugas. Dalam pemilihan media, Gagne, dkk (1988) menyarankan perlunya mempertimbangkan : [9]
1.      Variabel Tugas
Dalam pemilihan media guru harus menentukan jenis kemampuan yang diharapkan dari pembelajar sebagai hasil pembelajaran.

2.      Variabel Pebelajar
Karakteristik pebelajar perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, walaupun belum ada kesepakatan karakteristik mana yang penting. Namun, guru menyadari bahwa para pebelajar mempunyai gaya belajar yang berbeda.
3.      Lingkungan Belajar
Berbagai hal yang termasuk didalamnya adalah :
-          Besarnya biaya sekolah
-          Ukuran ruangan kelas
-          Kemampuan mengembangkan materi baru
-          Ketersediaan radio, televisi atau perlengkapan lainnya
-          Ketersediaan bahan-bahan buku ajar untuk pembelajaran individual
-          Sikap pemimpin sekolah maupun guru terhadap inovasi arsitek tural sekolah
4.      Lingkungan Pengembangan
Jelas akan sia-sia untuk merencanakan penyajian yang baik, bila pengembangan sumber-sumber tidak mendukung untuk tugas tersebut, misalnya, ketersediaan waktu, pengembangan personel, akan mempengaruhi keberhasilan penyajiaan
5.      Ekonomi dan Budaya
Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan apakah media itu dapat diterima oleh si pemakai dan sesuai dengan sumber dana serta peralatan yang tersedia
6.      Faktor-Faktor Praktis
Faktor ini termasuk fakto yang dipertimbangkan dalam pemilihan data :
a.       Besarnya kelompok yang dapat ditampung dalam suatu ruangan
b.      Jarak antara penglihatan dan pendengaran untuk penggunaan media
c.       Apakah guru memerlukan training tambahan
d.      Apakah media yang dipakai mempunyai urutan yang pasti

H.    Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Prinsip-prinsip umum penggunaan media
Dalam memilih media untuk pembelajaran, guru sebenarnya tidak cukup mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya, tetapi juga harus mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya, tetapi juga harus mengetahui bagaimana cara menggunakan media tersebut. Adapun prinsip-prinsip umum penggunaan media adalah sebagai berikut :
Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran
Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber dana
Guru hendaknya memahami tingkat hierarki (sequence) dari jenis alat dan kegunaannya.
Pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung terus, sebelum, selama, dan sesudah pemakaiannya.
Penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan memperlacar proses pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA

AECT, 1977. The Definition of Educational Technoloy. Washington : AECT
Briggs, L. 1985. Instructional Media. Pittsburg : AIR
Gagne, R., and Ely, D.P. 1980. Principle of Intructional Design. New York : Holt, Rinnehart and Winston.
Gerlach, R., and Ely, D.P. 1980. Teaching and Media. New York : Prentice-Hall. Inc Englewood Cliffs
Samaldino, S.E. Lowther, D.L.2008. Instrucsional Technology and Media for Learning. New Yersey : Pearson Prentice Hall.
Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta : UNS Press




[1] AECT, 1977. The Definition of Educational Technoloy. Washington : AECT
[2] Briggs, L. 1985. Instructional Media. Pittsburg : AIR
[3] Gerlach, R., and Ely, D.P. 1980. Teaching and Media. New York : Prentice-Hall. Inc Englewood Cliffs
[4] Gerlach, R., and Ely, D.P. 1980. Teaching and Media. New York : Prentice-Hall. Inc Englewood Cliffs
[5] Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta : UNS Press
[6] Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta : UNS Press
[7] Samaldino, S.E. Lowther, D.L.2008. Instrucsional Technology and Media for Learning. New Yersey : Pearson Prentice Hall.
[8]  Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta : UNS Press
[9] Gagne, R., and Ely, D.P. 1980. Principle of Intructional Design. New York : Holt, Rinnehart and Winston.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang hebatnya mengaji

Tentang hebatnya mengaji Ilmu Agama laksana air hujan menembus bumi, orang alim yang mengamalkan ilmunya laksana bumi yang subur. Orang yang...